• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
    • Seminar Nasional Al-Islam dan Kemuhammadiyahan 2018
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
    • Seminar Nasional Al-Islam dan Kemuhammadiyahan 2018
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    AIK dari Ciri Khas ke Asas Pendidikan Muhammadiyah: Proposal untuk Merumuskan Sistem Pendidikan Muhammadiyah

    Thumbnail
    View/Open
    VIEW/DOWNLOAD (679.8Kb)
    Date
    2018-12
    Author
    Bahtiar, Asep Purnama
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Bagi Muhammadiyah kemendesakan dan kepentingan memiliki sistem pendidikan adalah juga untuk memperkuat status AIK (Al- Islam dan Kemuhammadiyahan) di PTMA. Sudah jadi rahasia umum kalau AIK itu sebagai komplemen. Konsekuensinya AIK menjadi mata kuliah subordinat dari kurikulum di PTMA. Karena sebagai suplemen kerapkali AIK ini dianggap formalitas belaka atau proforma. Pasca satu abad pendidikan Muhammadiyah AIK sudah tidak lagi cukup hanya sebagai “ciri khas” tanpa penjelasan status yang memadai. Dari status “ciri khas” AIK harus menjadi asas dan jiwa pendidikan Muhammadiyah. Dalam konteks inilah pentingnya rumusan Sistem Pendidikan Muhammadiyah (Sispenmuh) yang menempatkan AIK sebagai jiwa atau ruh pendidikan Muhammadiyah. Meskipun dari segi istilah AIK itu sendiri masih mengesankan dikotomi antara al-Islam (sebagai agama Islam dan/atau pendidikan Islam) dengan Kemuhammadiyahan (hal-ihwal yang berkaitan dengan Persyarikatan Muahammadiyah). Dalam konteks ini formulasi iman dan kemajuan menjadi prinsip dasar filsafat pendidikan Muhammadiyah dan landasan penyusunan kurikulum pendidikan Muhammadiyah untuk menghilangkan dikotomi sebagai salah satu problematika yang mendasar. Selama ini kesan dikotomi tersebut masih kentara, misalnya dengan pemilahan ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu agama atau dengan penempatan AIK sebagai mata kuliah semata yang disebut “ciri khas” itu. Bahkan dalam nomenklatur AIK itu sendiri terkandung dikotomi antara al-Islam di satu sisi dan Kemuhammadiyahan di sisi lain. Desain Sispenmuh ini merefleksikan latar historis didirikannya lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah; visi dan ide pembaruan yang dipancangkan KH. Ahmad Dahlan; dinamika perguruan Muhammadiyah dan konteks sekarang yang melingkupinya; serta orientasi ke depan di tengah perubahan dunia yang tidak mudah untuk diperkirakan. Di sisi lain, Sispenmuh juga bisa memberikan gambaran dan arah berupa basis nilai dan idealisme pembaruan ke arah kemampuan untuk mendesain pendidikan yang sistemik dan paradigmatik guna pemekaran seluruh potensi warga didik dan pencapaian kemajuan dari zaman ke zaman untuk kebajikan publik sesuai dengan visi dan misi Muhammadiyah.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/10585
    Collections
    • Seminar Nasional Al-Islam dan Kemuhammadiyahan 2018

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV