• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Industrial Engineering National Conference (IENACO)
    • IENACO (Industrial Engineering National Conference) 7 2019
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Industrial Engineering National Conference (IENACO)
    • IENACO (Industrial Engineering National Conference) 7 2019
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisa Risiko Kegagalan Kompresor K-3-02 B di Plant 3C PT. Pertamina (Persero) RU V Balikpapan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA)

    Thumbnail
    View/Open
    VIEW/DOWNLOAD (806.4Kb)
    Date
    2019-03
    Author
    Murti, Farra Nabila
    Nurhasanah, Nunung
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pertamina RU V Balikpapan terdiri dari kilang Balikpapan I dengan kapasitas desain 60.000 barel/hari dan kilang Balikpapan II dengan kapasitas desain 200.000 barel/hari. Total kapasitas Pertamina RU V Balikpapan adalah 260.000 barel/hari. Kapasitas yang relatif tinggi mendorong pemeliharaan mesin pendukung aktivitas produksi yang berfokus pada keandalan untuk mencegah kerusakan, meminimalisir maupun mitigasi risiko penyebab kerusakan. Tingginya fluktuasi load yang dibebankan pada mesin-mesin pendukung proses produksi migas untuk memenuhi kebutuhan produksi per hari menyebabkan frekuensi breakdown mesin yang cenderung sering. Salah satu kondisi kegagalan mesin kerap terjadi pada Hydrocracking Complex dimana terdapat kompresor dengan tag number K-3-02 B, dikarenakan kerusakan komponen kritis yang bersifat critical terhadap produksi. karena itu, dilakukan analisis menggunakan metode FMEA dan FTA untuk mengidentifikasi tingkat kekritisan suatu kegagalan dan mengetahui akar penyebab masalah dari mode kegagalan paling kritis pada Kompresor K-3-02 B. Penggunaan FMEA bertujuan untuk menentukan nilai Risk Priority Number paling tinggi yang selanjutnya akan diidentifikasi menjadi fokus utama dalam menentukan akar dari penyebab kegagalan menggunakan Fault Tree Analysis. Berdasarkan hasil penelitian, menggunakan FMEA didapatkan nilai RPN tertinggi sebesar 324 pada mode kegagalan kebocoran valve akibat ring lumer, sementara penggambaran FTA dan penentuan minimal cut sets didapatkan 10 kombinasi basic events yang menyebabkan mode kegagalan tersebut.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/10689
    Collections
    • IENACO (Industrial Engineering National Conference) 7 2019

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV