• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS X 2019
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS X 2019
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Perubahan Kawasan Hutan Mangrove Menggunakan Citra Landsat di Kawasan Taman Nasional Baluran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur Tahun 2002 dan 2017

    Thumbnail
    View/Open
    VIEW/DOWNLOAD (1.892Mb)
    Date
    2019
    Author
    Eris, Igor Aviezena
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Mangrove merupakan salah satu objek konservasi utama di kawasan Taman Nasional Baluran. Namun, luas ekosistem mangrove teridentifikasi berkurang dalam beberapa waktu terakhir. Pemetaan perubahan mangrove perlu dilakukan untuk mengidentifikasi letak dan faktor yang menyebabkan perubahan luasan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Memetakan persebaran lahan mangrove di kawasan Taman Nasional Baluran tahun 2002 dan tahun 2017, 2) Mengidentifikasi berbagai faktor yang menyebabkan perubahan luasan lahan mangrove di kawasan Taman Nasional Baluran pada tahun 2002 dan tahun 2017. Data yang digunakan adalah citra satelit penginderaan jauh Landsat 7 ETM+ dan Landsat 8 OLI dengan waktu perekaman tahun 2002 dan tahun 2017 dari data USGS. Pemetaan persebaran tutupan lahan mangrove dilakukan dengan interpretasi citra Landsat 7 ETM+ dan Landsat 8 OLI secara digital dengan memberikan Region of Interest pada objek penutup lahan yang kemudian dikelaskan menggunakan metode supervised maximum likelihood. Peta hasil klasifikasi dijadikan sebagi acuan survei lapangan untuk uji akurasi dan identifikasi berbagai faktor yang menyebabkan perubahan luasan mangrove. Hasil penelitian menunjukkan ekosistem mangrove mengalami degradasi sebanyak 9,031Ha yang mana semula luas hutan mangrove seluas 159,331Ha pada tahun 2002 menjadi 150,300Ha pada tahun 2017 yang teramati pada Resort Bama hingga Resort Perengan. Degradasi diakibatkan oleh aktivitas manusia yang menebang habis sebagian area hutan mangrove. Selain itu, faktor penumpukan sampah di sekitar hutan mangrove dan wabah penyakit pada vegetasi bakau memiliki peran dalam degradasi luasan mangrove. Namun, pada area Resort Labuhan Merak dan Resort Balanan, ekosistem mangrove mengalami perkembangan yang signifikan sebanyak 53,85% yang mana semula luas hutan mangrove sebesar 195.490 pada tahun 2002 berkembang menjadi 300,780Ha.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/11602
    Collections
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS X 2019

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV