• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2018
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2018
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Identifikasi Perilaku Kecurangan Akademik pada Siswa Sekolah Dasar Kelas 6

    Thumbnail
    View/Open
    VIEW/DOWNLOAD (384.0Kb)
    Date
    2018
    Author
    Ningtias, Aulia Widya
    Hastuti, Fitriana Dwi
    Fitriyana, Nanda Resta
    Raihana, Permata Asfi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertujuan mencetak generasi berpengetahuan, berkepribadian, berakhlak mulia, serta berketerampilan hidup secara mandiri. Fungsi sekolah menciptakan manusia yang berakhlak mulia dan bermoral. Tujuan dan fungsi justru tercoreng akibat perilaku siswa yang sejak dini sudah melakukan kecurangan pada jenjang SD. Siswa SD usia 11-13 tahun memahami perilaku salah-benar, persaingan yang sehat, tidak bergantung pada teman maupun lingkungan, kepercayaan kemampuan diri menyesesaikan tugas dan tanggung jawab, seperti saat ujian atau tes. Kecurangan sebagai penyimpangan perilaku dalam setting akademik, guna mendapatkan keuntungan, baik diri-sendiri maupun orang lain ataupun keduanya dengan tujuan meningkatkan hasil akademik atau prestasi. Misal: mencontek, pekerjaan rumah, berbohong melaporkan nilai kepada guru dan orangtua, tugas yang dikerjakan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perilakun kecurangan akademik siswa SD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Partisipan adalah siswa SD kelas 6 dengan rentang usia 11-12 tahun sejumlah 58 siswa SD X Gonilan. Data dari kuesioner terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56% melakukan kecurangan saat ujian, 40% nya curang saat menempuh ujian tengah semester. Bentuk kecurangannya adalah kerjasama sebesar 88%. Pendamping belajar siswa di rumah orantua sebesar 48%, namun yang terjadi siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal, salah satunya karena kurang pahamnya teerhadap soal yang disajikan guru. Terlihat kesulitan siswa sebesar 51% dan untuk pemahaman soal sebesar 19%.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/11898
    Collections
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2018

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV