• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
    • Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
    • Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Identifikasi Kriteria Tata Ruang Sekolah Inklusi Ramah Difabel (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta)

    Thumbnail
    View/Open
    VIEW/DOWNLOAD (187.8Kb)
    Date
    2020
    Author
    Setiawati, Lina Desi
    Suharyani, S
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Sekolah inkulsi merupakan sekolah regular (biasa) yang menerima dan menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak tanpa kebutuhan khusus (ATBK) dan anak kebutuhan khusus (ABK) melalui adaptasi kurikulum, pembelajaran, penilaian, dan sarana prasarananya.“Daerah Istimewa Yogyakarta mendapatakan sebutan sebagai kota pendidikan dan Jakarta merupakan Ibu Kota, sehingga pada tahun 2001 DIY dan Jakarta diadakan uji coba perintisan sekolah inklusi. Program “Indonesia Menuju Pendidikan Inklusi” secara resmi diumumkan oleh Pemerintah Indonesia melalui deklarasi di Bandung pada tahun 2004.” Berdasarkan data dari DEPDIKNAS DIY, 2011 Provinsi Yogyakarta terdapat sekolah penyelenggara pendidikan inklusi yang tersebar diberbagai wilayah, terdapat 239 sekolah penyelenggara inklusi di Gunung Kidul (217 SD, 20 SMP, 1 SMA), terdapat 20 sekolah (SDSMK) di Kota Yogyakarta dan akan ditetapkan pada tahun ajaran 2011/2012 di Sleman dan Kabupaten Bantul (Harian Jogja,2013). Penyelenggaraan pendidikan bagi ABK di Kota Yogyakarta merupakan salah satu bagian dari Visi dan Misi Gubernur DIY. Tujuan pendidikan Inkulsi adalah memberikan kesempatan bagi ABK dalam menempuh pendidikan, mendapatkan hak yang sama seperti siswa non ABK. Permasalahan yang ada pada SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta adalah pihak sekolah belum dapat memenuhi kebutuhan ABK yaitu kurangnya fasilitas dan sarana prasarana penunjang untuk AKB. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sarana prasarana untuk setiap siswa termasuk untuk siswa penyandang disabilitas, seperti adanya ruang khusus untuk ABK. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data dnegan cara wawancara,observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: fasilitas dan sarana untuk ABK belum mewadahi, belum adanya ruangan khusus, alat penunjang dan buku penunjang layanan ABK belum lengkap.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/12047
    Collections
    • Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV