• Login
    View Item 
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Eco Rekayasa
    • Volume 02 No. 2, September 2006
    • View Item
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Eco Rekayasa
    • Volume 02 No. 2, September 2006
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    TINJAUAN KEKUATAN ALAT PEMEGANG TENDON BAMBU DENGAN PLAT BESI DAN PASAK BAJI KAYU

    Thumbnail
    View/Open
    Abdul_2_.pdf (2.826Mb)
    Date
    2006-09
    Author
    Rochman, Abdul
    Susanto, Agus
    Jatmiko, Samsudin Dwi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Balok kayu pratekan adalah suatu balok kayu yang diberi gaya aksial sehingga balok kayu mampu menahan gaya lentur yang lebih besar dibanding dengan balok kayu tanpa gaya aksial. Proses pemberian gaya pratekan dibutuhkan sebuah tendon, angkur hidup dan angkur mati. Plat besi dan pasak baji kayu dimanfaatkan untuk membuat angkur hidup yang tendonnya berasal daari bambu, dengan pertimbangan harga bambu relatif murah dan mempunyai gaya tarik yang relatif besar, angkur hidup itu diteliti kekuatannya sehingga didapat besarnya tegangan geser yang diberikan oleh plat besi dan pasak baji kayu terhadap tendon bambu dengan bantuan perekat dari Epoxy Resin. Plat besi yang digunakan dibentuk segiempat mengerucut dan sebagai pasak baji digunakan kayu jati yang dibentuk segitiga sikusiku dengan variasi perbandingan ukuran alas(a) x tinggi(t) adalah setengah dan sepertiga dari tinggi, dengan variasi tinggi 8cm, 10cm,dan 12cm, dengan tebal (T) 2cm. Bambu yang digunakan adalah bambu Apus. dengan tebal (b) 0,7cm. Dari hasil pengujian dan analisa data yang didapat dari penelitian tinjauan kekuatan alat pemegang tendon bambu dari plat besi dan pasak baji kayu, dapat disimpulkan: Hasil pengujian beban P maks rata-rata diperoleh; benda uji A sebesar 787.2 kg, B sebesar 1832.4 kg, C sebesar 1181.6 kg, D sebesar 1322.4 kg, E sebesar 312.6 kg, dan F sebesar 1014 kg. Hasil analisa Daktailitas rata-rata diperoleh; benda uji A sebesar 1.86, B sebesar 1.712, C sebesar 1.775, D sebesar 2.421, E sebesar 1.997, F sebesar 1.778. Hasil analisa Kekakuan rata-rata diperoleh; benda uji A sebesar 0.6102 kg/cm, B sebesar 0.87 kg/cm, C sebesar 0.636 kg/cm, D sebesar 0.97 kg/cm, E sebesar 1.227 kg/cm, F sebesar 0.695 kg/cm. Hasil analisa data tegangan geser rata-rata alat yaitu; benda uji A sebesar 4.67 kg/cm 2 , B sebesar 10.9 kg/cm 2 , C sebesar 6.44 kg/cm 2 , D sebesar 8.31 kg/cm 2 , E sebesar 2.73 kg/cm 2 , F sebesar 6.17 kg/cm 2 . Jadi benda uji yang perbandingan alasnya sepertiga dari tinggi mempunyai kekuatan geser lebih besar dari pada yang alasnya setengah dari tinggi meskipun mempunyai luas bidang geser sama.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/1379
    Collections
    • Volume 02 No. 2, September 2006

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV