• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Seminar Nasional Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis 2012
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Seminar Nasional Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis 2012
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISIS ZONA KRITIS PERESAPAN AIR DENGAN PEMANFAATAN PNGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI SUB DAS WEDI, KABUPATEN KLATEN

    Thumbnail
    View/Open
    4-SNPJ-SIG-2012-Agus Anggoro Sigit.pdf (1.567Mb)
    Date
    2012
    Author
    Sigit, Agus Anggoro
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini dilakukan di Sub DAS Wedi wilayah Kabupaten Klaten. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengkaji ketelitian interpretasi foto udara pankromatik hitam putih, skala 1 : 50.000 dalam identifikasi faktor tanah, lereng, penggunaan lahan, kerapatan vegetasi, dan pengelolaan (konservasi) lahan, terkait pengaruhnya terhadap kondisi peresapan air di daerah penelitian; dan (2) menentukan dan menganalisis zona sebaran kekritisan peresapan air di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah survey; pengambilan sampel dilakukan secara stratified sampling. Pengumpulan data sebagian besar dilakukan melalui ekstraksi citra penginderaan jauh (foto udara) dibantu uji lapangan. Adapun metode analisis yang diterapkan adalah analisis spasial dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan : (1) tingkat ketelitian interpretasi foto udara untuk interpretasi faktor penentu kondisi peresapan air daerah penelitian dapat diterima dengan ketelitian masing-masing faktor sebagai berikut : lereng 89,47 %; tekstur tanah 82,14 %; penggunaan lahan 90,16 %; kerapatan vegetasi 88,89 %; dan konservasi lahan 80,88 %. Hal ini berarti, walaupun tingkat ketelitian yang dicapai belum termasuk kategori sangat teliti, namun foto udara yang bersangkutan masih dapat digunakan untuk keperluan penelitian ini; (2) kondisi kekritisan peresapan air ”Mulai Kritis” dan ”Agak Kritis” mendominasi daerah penelitian dengan total luas 55,692 km2 atau sekitar 50,97 %, sedangkan kondisi ”Kritis” seluas 26,307 km2 atau 24,07 % dan selebihnya peresapan air dalam kondisi baik dan normal. Berdasarkan atas luasan masing-masing kondisi peresapan, terlihat bahwa terdapat hampir seperempat wilayah di daerah penelitian yang benar-benar kritis kondisi peresapan airnya.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/1421
    Collections
    • Seminar Nasional Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis 2012

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV