• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2012
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2012
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    RESILIENSI DALAM PENDIDIKAN KARAKTER

    Thumbnail
    View/Open
    C9. Uyun-UMS (fixed).pdf (64.31Kb)
    Date
    2012-04-21
    Author
    Uyun, Zahrotul
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pendidikan formal secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada pengembangan karakter individu. Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan mengembangkan kemampuan-kemampuan yang ada pada diri individu, antara lain : konsep diri, efikasi diri, komunikasi diri, emosi diri, harga diri, daya tahan, atau daya lentur (resiliensi). Kemampuan-kemampuan tersebut saling melengkapi untuk membentuk pribadi yang ideal. Resiliensi merupakan ketrampilan yang penting untuk dikembangkan di segala sektor kehidupan. Konsep resiliensi senada dengan ajaran Hijrah dalam Islam. Resiliensi mencakup tujuh komponen, yaitu: regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme, analisis penyebab masalah, empati, efikasi diri, dan peningkatan aspek positif. Proses pembentukan karakter selain memerlukan communities of character (keluarga, sekolah, institusi keagamaan, media, pemerintah dan berbagai pihak lain) juga dipengaruhi oleh tingkat resiliensi yang ada dalam tiap individu. Ciri utama pribadi dengan resiliensi tinggi adalah kemampuan mempertahankan perasaan positif, kesehatan dan energi. Individu juga memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik, berkembangnya harga diri, konsep diri dan kepercayaan diri secara optimal. Adapun individu yang tidak resilien, akan mudah terpuruk dan putus asa apabila ditimpa permasalahan. Kondisi demikian akan berimbas pada individu, apakah individu memiliki rasa percaya diri dalam mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi, dapat bertanggungjawab pada tugasnya atau tidak. Demikian pula bila individu tidak cerdas dalam mengendalikan emosinya, maka yang muncul adalah sifat-sifat negatif. Dapat dikatakan bahwa orang yang tidak resilien akan menghambat proses pembangunan/pembentukan karakter yang lebih baik kualitasnya.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/1769
    Collections
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2012

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV