• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Seminar Nasional Pengelola Sumber Daya Air 2005
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Seminar Nasional Pengelola Sumber Daya Air 2005
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    WATER BALANCE SEBUAH ALTERNATIF MODEL PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR (SDA): STUDI KASUS DI SUKOHARJO

    Thumbnail
    View/Open
    Water Balance Pengelola Sumber Daya Air.pdf (220.5Kb)
    Date
    2005
    Author
    Anna, Alif Noor
    Cholil, Munawar
    Suharjo, S
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Water balance yang dikenal juga Neraca Sumberdaya Air (NSDA) merupakan salah satu cara evaluasi SDA yang terdapat di suatu daerah. Walaupun era ini bukan merupakan era yang baru, tetapi ternyata masih dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan SDA. Hal ini karena data yang digunakan adalah semua data uang terkait dengan variable hidrologi. Diantaranya tersebut adalah curah hujan (variable meteorology), topografi, penggunaan lahan, data hidrologi (variable fisik DAS), maupun berbagai penggunaan air. (variable output) Adapun penelitian telah dilakukan di Sukoharjo dengan menggunakan metode survey. Dalam penelitian ini menekankan pada air tanah dan penggunaannya. Pelaksanaan penelitian menggunakan pendekatan bentuklahan. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa ter dapat distribusi potensi maupun penggunaan SDA yang bervariasi. Sebaran potensi airtanah daerah penelitian berdasarkan bentuklahan diperoleh bahwa diantara 7 yang ada ternyata potensi terbesar terdapat pada bentuklahan F1 (bentuklahan asal Fluvial) yaitu sebesar 75.787 m3/hari, sedangkan terkecil terdapat pada bentuklahan D7 (bentuklahan asal denudasional) yaitu sebesar 789 m3/har. Penggunaan airtanah di daerah penelitian di dapat bahwa terbesar dalam bentuklahan F1 yang diikuti pada F2. Evaluasi perbandingan antara potensi airtanah dengan kebutuhan air pada setiap bentuklahan diperoleh bahwa pada 3 bentuklahan bentuklahan dapat memenuhi kebutuhannya. Bentuklahan tersebut adalah F1, F2, dan V7 (bentuklahan asal volkan). Adapun kebutuhan air pada 4 bentuklahan lain potensi airtanahnya hanya dapat untuk memenuhi kebutuhan pada saat musim hujan saja, sedangkan musim kemarau agak kekurangan. Demikian pula kebutuhan air untuk industri yang berasal dari airtanah tertekan masih mencukupi. Dari studi kasus ini ternyata model water balance dapat pula mengetahui wilayah yang kelebihan air maupun wilayah kekurangan air. Walaupun demikian, masih ditemukan kelemahan model untuk diperbaiki ataupun disempurnakan. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan peneletian masih ditemukan hambatan, terutama kriteria data yng diperlukan.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/1804
    Collections
    • Seminar Nasional Pengelola Sumber Daya Air 2005

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV