• Login
    View Item 
    •   Home
    • Penelitian (Research)
    • MIPA
    • View Item
    •   Home
    • Penelitian (Research)
    • MIPA
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    POTENSI AIR TANAH PASCA GEMPA TEKTONIK DI LERENG MERAPI DAERAH KLATEN JAWA TENGAH

    View/Open
    2008_hb_suharjo_bab_6.pdf (15.16Kb)
    2008_hb_suharjo_publikasi.pdf (1.504Mb)
    2008_hb_suharjo_bab_1.pdf (14.87Kb)
    2008_hb_suharjo_bab_4.pdf (22.03Kb)
    2008_hb_suharjo_bab_3.pdf (11.12Kb)
    2008_hb_suharjo_artikel.pdf (1.506Mb)
    2008_hb_suharjo_bab_2.pdf (32.69Kb)
    2008_hb_suharjo_ringkasan.pdf (16.61Kb)
    2008_hb_suharjo_depan.pdf (117.2Kb)
    Date
    2008-09
    Author
    Suharjo
    Anna, Alif Noor
    Kaeksi, Retno Woro
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tujuan penelitian ini adalah membuat model pengelolaan air tanah pasca gempa bumi tektonik daerah lereng Merapi bagian tenggara yaitu meliputi daerah Kabupaten Klaten. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan tiga tahap penelitian yaitu: (1) Menganalisa potensi (kualitas dan kuantitas) dan macam penggunaan air tanah sebelum gempa bumi tektonik. Data yang diperlukan yaitu: (a) Agihan potensi mata air di setiap satuan bentuklahan, (b) Agihan potensi air sumur penduduk dan sumur pantek di setiap satuan bentuklahan, (c) Agihan jumlah dan jenis penggunaan air tanah di lereng Merapi bagian Tenggara, (2) Menganalisa pengaruh gempa bumi tektonik terhadap potensi sumber air tanah serta agihan penggunaannya. Data yang diperlukan: (a) Agihan jenis proses geomorfologi akibat gempa tektonik yang berpengaruh terhadap potensi air tanah, (b) Agihan jenis kerusakan infrastruktur yang berkaitan dengan distribusi air tanah, dan (c) Agihan potensi air tanah pasca gempa bumi tektonik, dan (3) Pemodelan pengelolaan air tanah pasca gempa bumi tektonik daerah lereng Merapi bagian Tenggara. Data yang diperlukan: (a) Model pengelolaan mata air di daerah lereng Merapi bagian Tenggara dalam bentuk regionalisasi penggunaan mata air, dan (b) Model pengelolaan air sumur penduduk dan pantek di daerah lereng Merapi dalam bentuk regionalisasi penggunaan air sumur dan pantek. Penelitian dilakukan di lereng Merapi bagian Tenggara. Secara administrasi berada di tiga daerah kabupaten/Kota yaitu: (1) Kabupaten Klaten, (2) Kabupaten Sukoharjo dan (3) Kota Surakarta. Tempat analisa data Laboratorium Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Laboratorium Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Waktu penelitian tiga tahun. Urutan Penelitian terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama, menganalisa potensi air tanah di setiap satuan bentuklahan dan satauan administrasi; Tahap ke dua menganalisa agihan macam penggunaan air tanah di setiap satuan bentuklahan dan satuan administrasi; Tahap ke tiga membuat model pengelolaan air tanah pasca gempa tektohik melalui sitem informasi geografi (GIS). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa: (1) berdasarkan bentuklahan, daerah Klaten terbagi dalam empat satuan bentuklahan, yaitu lereng dan puncak volkan, kaki volkan, dataran fluvial bawah volkan, dan satuan asal struktural, (2) potensi air tanah dinilai atas dasar jumlah air tanah dan kualitas air tanah. Jumlah air taah daerah Klaten 260.502.740 m3/tahun atau 723 .618.722 liter /hari. Jumlah tersebut berasal dari Air tanah bebas 73.301.436 m3/tahun, air tanah tertekan 34.138.520 m3/tahun dan air tanah dari mata air 153.062.784 m3/tahun. Kualitas air tanah dangkal daerah Klaten berada dibawah standart baku mutu air minum yang ditetapkan oleh PERMENKES No. 907/MENKES/SK/VII/2002 atau layak untuk air minum, (3) agihan potensi air tanah tinggi berada di bentuklahan kaki volkan, potensi airtanah sedang di bentuklahan dataran fluvial bawah volkan dan potensi air tanah rendah berada di lereng volkan dan perbukitan struktural daerah Bayat, (4) gempa bumi tektonik berdampak pada potensi air tanah di bentuklahan dataran fluvial bawah volkan dan perbukitan struktural derah kecamatan Bayat, dan (5) kebutuhan untuk air minum tahun 2008 diperkirakan 1164000 Jiwa X 150 L/hari = 174.600.000 L/hari. Jika pertambahan penduduk pada tahun 2018 sebanyak 50.000 jiwa, maka membutuhkan air tanah sebesar 7.500.000 L/hari.Pada tahun 2018, penduduk Klaten akan membutuhkan air tanah sebesar 182 100 000 liter/hari. Jika kondisi lingkungan tidak berubah maka pada tahun 2018 air tanah masih mengalami kelebihan 723 618 722liter/hari - 182 100 000. liter /hari = 541 518 722 liter/hari.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/2634
    Collections
    • MIPA

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV