• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
    • Seminar Nasional Teknik Sipil II 2012
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
    • Seminar Nasional Teknik Sipil II 2012
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Kajian Jaringan Trayek Angkutan Laut Nasional untuk Muatan Petikemas dalam Menunjang Konektivitas Nasional

    Thumbnail
    View/Open
    Full Text (394.4Kb)
    Date
    2012-05-26
    Author
    Mappangara, Andi Sitti Chairunnisa
    Idrus, Misliah
    Asri, Syamsul
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pengembangan penyelenggaraan angkutan laut dicerminkan melalui penambahan dan perluasan jaringan trayek. Pengembangan jaringan trayek angkutan laut dapat dilakukan melalui pendekatan fungsi mendorong (promoting function) dan pendekatan fungsi pelayanan (servicing function). Pendekatan fungsi mendorong adalah perencanaan yang dilakukan dengan mempertimbangkan keinginan pemerintah untuk memperluas jangkauan pelayanan dan pemerataan pembangunan. Pendekatan fungsi pelayanan adalah perencanaan yang sepenuhnya mengikuti kecenderungan permintaan jasa transportasi. Sejak pemberlakuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan pada tanggal 1 Februari 2010, penyusunan jaringan trayek angkutan laut dalam negeri belum terlaksana sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah itu. Selama ini, penyusunan jaringan trayek tetap dan teratur angkutan laut dalam negeri lebih didasarkan pada laporan dari pelaku usaha. Oleh karena itu, permasalahan atau pertanyaan utama yang akan dijawab melalui kajian ini adalah: Bagaimana struktur dan pola jaringan trayek tetap dan teratur angkutan laut dalam negeri yang efektif dan efisien? Tujuan dari kajian penyusunan jaringan trayek tetap dan teratur angkutan laut dalam negeri ini adalah: Mengevaluasi sistem jaringan trayek angkutan laut dalam negeri yang berlangsung saat ini dan menyusun rencana jaringan trayek tetap dan teratur angkutan laut dalam negeri yang menunjang konektivitas nasional.Rencana pola trayek angkutan petikemas pada bulan Januari hingga September 2011 berjumlah 201 jaringan trayek dengan dukungan armada sebanyak 218 kapal. Setiap jaringan trayek mencakup beberapa pelabuhan singgah. Variasi jumlah pelabuhan singgah dari 201 jaringan trayek itu adalah mulai dari 2 hingga 18 pelabuhan. Jumlah gabungan pelabuhan singgah dari keseluruhan jaringan trayek itu adalah 158 pelabuhan. Namun, jumlah pelabuhan singgah sesungguhnya hanya 79 pelabuhan. Rencana jaringan trayek tetap dan teratur angkutan laut dalam negeri yang disusun melalui kajian ini merupakan hasil evaluasi dari rencana pola trayek yang telah diterapkan hingga tahun 2011. Evaluasinya didasarkan pada pertimbangan permintaan jasa angkutan, pengembangan pusatpusat kegiatan pada enam koridor ekonomi Indonesia dan penguatan Konektivitas nasional, desain pola jaringan tetap dan teratur. Berdasarkan pendekatan tersebut, rencana kebutuhan jaringan trayek tetap dan teratur angkutan laut dalam negeri untuk muatan petikemas ditentukan adalah sebanyak 93 jaringan trayek. Susunan rencana jaringan trayek yang dimaksud di atas dapat dijadikan bahan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Jaringan Trayek Tetap dan Teratur Angkutan Laut Dalam Negeri.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/3755
    Collections
    • Seminar Nasional Teknik Sipil II 2012

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV