• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
    • Seminar Nasional Teknik Sipil II 2012
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
    • Seminar Nasional Teknik Sipil II 2012
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Dampak Laluntas Terhadap Pembangunan Gapuro Pintu Gerbang di Surakarta

    Thumbnail
    View/Open
    Full Text (458.5Kb)
    Date
    2012-05-26
    Author
    Suwardi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kota Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah, mempunyai luas wilayah 44,06 km , dengan jumlah penduduk 515.372 jiwa, yang terdiri dari 5 kecamatan, 51 kalurahan. Kota Surakarta merupakan kota administrasi, kota batik dan kota budaya yang saat sekarang sedang berkembang dengan pesat dan sangat kental dengan budaya Jawa. Guna memberi tanda di pintu gerbang utama masuk Kota Surakarta, perlu pembangunan pintu gerbang utama Kota Surakarta yang terletak di pintu gerbang Kleco, Juruk dan Jl Adisucipto. Agar pembangunan gapura pintu masuk tidak menimbulkan dampak yang mengganggu aktifitas dan pengguna jalan kaitanya dengan lalulintas, maka perlu penelitian yang meliputi: lokasi penempatan gapura, saat pembangunan dan pasca pembangunan. Metode yang digunakan diskriptif analitis.Tujuan penelitian: menganalisis dampak lalulintas akibat pembangunan gapura pintu masuk meliputi: penempatan gapura, saat pembangunan dan pasca pembanguanan. Menganalisis sistem pergerakan lalulintas saat pelaksanaan pembangunan dan pasca pembangunan gapura pintu masuk. Manfaat penelitian, pada saat dan pasca pembangunan gapura pintu gerbang Surakarta lalulintas tetap lancar dan lingkungan tidak terganggu. Hasil analisis adalah sebagai berikut: (1). Gapura pintu masuk di Kleco, diameter 40 m, bila as Gapura berada di as jalan, perlu pelebaran ke utara 4,5 meter. Bila as Gapura bergeser ke selatan 2,5 meter dari as jalan, maka tidak perlu pelebaran jalan, Sebelum dimulai perlu perkerasan trotoar utara dan selatan sepanjang 100 meter, hal ini dimaksutkan saat pelaksanaan tidak mengganggu lalulintas dengan cara mengalihkan lalulintas setengah jalan. Pasca pembangunan Gapura, sampai tahun 2029 kaitanya dengan karakteristik lalulintas tidak perlu pelebaran jalan. Perlu lahan parkir di berem jalan. (2). Gapura pintu masuk di Jurug diameter 40 m, lahan tidak mengalami masalah karena areal yang tersedia dengan lebar 44 m. Sebelum pembanguanan dimulai, perlu perkerasan 3,5m masing-masing arah guna memperlancar arus lalulintas dengan panjang 100 meter dengan arah membujur jalan. (3). Gapura Pintu Masuk di Tugu Adipura diameter 40 m, perlu pelebaran ke arah sisi utara 2 m dan kearah sisi selatan 2 m. Perlu perkerasan jalur lambat sisi utara dan sisi selatan dengan panjang 100 meter kearah membujur jalan. Untuk 20 tahun kedepan ruas jalan masih memenuhi tanpa pelebaran.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/3762
    Collections
    • Seminar Nasional Teknik Sipil II 2012

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV