• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
    • Simposium Nasional Ke-11 RAPI 2012
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
    • Simposium Nasional Ke-11 RAPI 2012
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengembangan Pariwisata Kreatif Berbasis Komunitas dan Budaya Lokal (Studi Kasus Kampoeng Perhiasan Njayengan Surakarata)

    Thumbnail
    View/Open
    Full Text (656.4Kb)
    Date
    2012-12-18
    Author
    Priyatmono, Alpha Fabela
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Potensi kawasan dapat berupa unsur alam (pusaka alam), unsur budaya manusia (pusaka budaya) dan gabungan antara pusaka alam dan pusaka budaya atau sering kita sebut pusaka saujana (gabungan antara bentang alam dan budaya). Suatu kawasan dengan tata letak geografis yang berbeda, akan mempunyai potensi yang berbeda pula. Potensi suatu kawasan akan sangat ditentukan oleh kreatifitas penghuninya. Kreatifitas masyarakat dapat memunculkan industri kreatif. Jika industri kreatif disampaikan secara kreatif maka akan memunculkan adanya usaha baru yaitu wisata kreatif. Njayengan Surakarta sudah lama terkenal sebagai kawasan bermukimnya komunitas orang orang Banjar yang berprofesi sebagai pedagang intan berlian. Kedatangan mereka dari daerah asalnya Banjarmasin sudah sejak Kraton Kasunanan berdiri pada tahun 1746. Karena dalam berdagang membutuhkan waktu yang lama, maka mereka akhirnya banyak yang menetap di Surakarta dan membentuk komunitas orang Banjar di kampung Njayengan. Disamping berdagang berlian mereka juga membawa tradisi sosial budaya Banjar ke tempat tinggal barunya di Surakarta. Sehubungan dengan itu disamping sebagai pusat perdagangan intan dan perhiasan, kawasan Njayengan juga dicirikan oleh bangunan rumah tinggal, permukiman dan budaya yang spesifik dan khas. Seiring dengan banyaknya persaingan industri perhiasan disertai kurang adanya sistem manajemen perusahaan yang bagus serta semakin sulitnya bahan baku intan, kampung Banjar tidak bergeliat lagi banyak pengusaha perhiasan yang gulung tikar. Surutnya usaha perhiasan juga disertai dengan semakin pudarnya tradisi setempat. Dari kondisi keterpurukan tersebut, muncul suatu gagasan untuk mengembalikan masa kejayaan industri permata kampung Banjar di Kelurahan Njayengan melalui suatu usaha pengembangan kawasan berbasis wisata kreatif berdasar potensi budaya dan pemberdayaan masyarakat setempat. Sebagai dasar konsep pengembangan mengadopsi konsep pengembangan kawasan yang telah diterapkan di kawasan Kampoeng Batik Laweyan Surakarta. Dalam pengembangan kawasan, terdapat beberapa unsur budaya lokal pembentuk kawasan yang perlu untuk dikembangkan, unsur tersebuat antara lain : arsitektur bangunan dan lingkungannya, industri kawasan, sejarah kawasan serta tradisi sosial setempat. Unsur tersebut dikembangkan dengan konsep wisata kreatif berkelanjutan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/3946
    Collections
    • Simposium Nasional Ke-11 RAPI 2012

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV