• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Dampak Fatherless terhadap Perkembangan Psikologis Anak

    Thumbnail
    View/Open
    Full Text (259.9Kb)
    Date
    2013-06-01
    Author
    Sundari, Arie Rihardini
    Herdajani, Febi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kekuatan kepribadian anak merupakan hasil dari pengasuhan dan penanganan yang baik dari kedua orangtuanya, ayah dan ibu. Ketika salah satu dari kedua orangtuanya tidak hadir, maka terdapat ketimpangan dalam perkembangan psikologisnya. Kepribadian, kesehatan mental dan pertahanan diri dari stress akan terasa sulit ditangani oleh anak yang tidak genap mendapati pengasuhan dari kedua orangtuanya. Fatherless menjadi menarik terkait dengan timpangnya pengasuhan orangtua. Seorang anak yang mengalami fatherless akan berisiko terjadinya juvenile delinquent atau drop-out dari bangku sekolahnya. Makalah ini ditulis untuk dapat mengeksplorasi sampai sejauh mana dampak fatherless pada perkembangan psikologis anak. Untuk kemudian dapat diperoleh tindakan yang perlu dilakukan dan antisipasi yang dapat dilakukan terkait dengan pengasuhan dan peranan oleh ayah dalam pendidikan. Metode yang digunakan adalah telaah kepustakaan yaitu menelaah literatur-literatur. Didapatkan pemahaman bahwa fatherless adalah ketiadaan peran dan figur ayah dalam kehidupan seorang anak. Hal ini terjadi pada anak-anak yatim atau anak-anak yang dalam kehidupan sehari-harinya tidak memiliki hubungan yang dekat dengan ayahnya. Ketiadaan peran-peran penting tersebut akan berdampak pada rendahnya harga diri (selfesteem), adanya perasaan marah (anger), malu (shame) karena berbeda dengan anak-anak lain dan tidak dapat mengalami pengalaman kebersamaan dengan seorang ayah yang dirasakan anak-anak lainnya. Kehilangan peran ayah juga menyebabkan seorang anak akan merasakan kesepian (loneliness), kecemburuan (envy), selain kedukaan (grief) dan kehilangan (lost) yang amat sangat, yang disertai pula oleh rendahnya kontrol diri (selfcontrol), inisiatif, keberanian mengambil resiko (risk taking), dan psychology well-being, serta kecenderungan memiliki neurotik.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/3973
    Collections
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV