• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
    • Simposium Nasional Ke-12 RAPI 2013
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
    • Simposium Nasional Ke-12 RAPI 2013
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Garuh Suhu dan Waktu terhadap Hasil Ekstraksi Pektin dari Kulit Buah Nanas

    Thumbnail
    View/Open
    K07_TK11_RAPI 2013_Teknik Kimia.pdf (197.6Kb)
    Date
    2013
    Author
    Zahrotun N, Evi
    Nugraheni, Yuli
    Rusdiansjah
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Buah nanas banyak disukai untuk dikonsumsi langsung atau diolah menjadi produk konsumsi lain seperti keripik nanas, selai nanas, dan lain sebagainya. Namun pemanfaatan buah nanas tidak diimbangi dengan pengolahan limbah dari kulit buah nanas yang sangat banyak jumlahnya.Limbah kulit buah nanas dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasil pektin untuk memenuhi kebutuhan pektin dalam negeri. Pektin adalah bahan pengental alami yang terdapat pada tumbuhan. Penggunaan pektin dalam industri diantaranya sebagai bahan pengental dan bahan tambahan dalam pembuatan jeli, selai, kembang gula dan industri minuman seperti produk susu serta pengalengan buah-buahan. Selain digunakan di industri pangan pektin juga digunakan dalam industri non pangan, diantaranya dalam bidang farmasi dan kosmetik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu terhadap hasil ekstraksi pektin dari kulit buah nanas. Pengambilan pektin yang terkandung dalam kulit buah nanas dapat dilakukan dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut asam klorida (HCl) 0,1 N. Proses penelitian ini menggunakan dua variabel berubah, yaitu suhu (65 o C, 75 o C, 85 o C, 95 o C) dan waktu ekstraksi (30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, dan 150 menit). Setelah proses ekstraksi dilakukan pengambilan filtrat dalam keadaan panas menggunakan kertas saring untuk memisahkan ampas dan filtratnya. Pektin ini disebut pektin asam. Penambahan etanol 96% pada filtrat pada filtrat bertujuan untuk mengendapkan pektin. Endapan pektin dipisahkan menggunakan kertas saring kemudian melakukan pemurnian pektin. Pektin ini disebut pektin basah. Pengeringan dilakukan menggunakan oven pada suhu 80 o C selama 5 jam menggunakan oven. Pektin ini disebut pektin kering. Hasil pektin kering ditimbang dan dicatat beratnya. Hasil ekstraksi menunjukkan jumlah pektin terbanyak dihasilkan pada ekstraksi selama 120 menit dengan suhu ekstraksi 95 o C yaitu 1,59 gram. Analisa hasil pektin dilakukan dalam 3 tahap, yaitu analisa gel, analisa kadar metoksil, dan berat ekivalen. Dari analisa didapatkan bahwa pektin hasil ekstraksi termasuk dalam pektin rapid set karena suhu pembentukan gel sekitar 88 C.Pektin yang dihasilkan termasuk dalam high metoxil pektin dengan kadar metoksil sebesar 26,97%. Kadar metoksil yang tinggi pada kulit buah nanas menunjukkan bahwa jumlah gugus karboksil yang akan termetilasi maka pektin akan lebih cepat dalam membentuk jeli, sehingga kualitas pektin kulit buah nanas semakin baik.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/4214
    Collections
    • Simposium Nasional Ke-12 RAPI 2013

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV