• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Seminar Nasional Geografi UMS 2013
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Seminar Nasional Geografi UMS 2013
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Kajian Pengelolaan & Estimasi Potensi Ekonomi Tambak Garam di Wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur Melalui Pendekatan Interpretasi Citra Penginderaan Jauh

    Thumbnail
    View/Open
    38.pdf (3.776Mb)
    Date
    2013-09-16
    Author
    Prihanto, Yosef
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Produksi garam nasional 2009 mencapai 1,26 juta ton. Angka ini jauh lebih rendah dari kenyataan angka kebutuhan garam industri dan rumah tangga nasional yang mencapai 2,86 juta ton/tahun. Sentra produksi yang terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Madura serta rendahnya tingkat produktifitas usaha garam nasional yang berkisar antara 60-70 ton/hektar/tahun, jauh dibawah Australia dan India yang mencapai lebih dari 70 ton/hektar/tahun, makin memperparah kondisi ini. Lebih dari 55% kebutuhan garam nasional diimpor dari sejumlah negara. Tahun 2010 impor Indonesia mencapai 957 ribu ton, sedangkan pada tahun 2011 angka impor mencapai 923 ribu ton, padahal kebutuhan garam konsumsi rumah tangga rata-rata nasional mencapai 120 ribu ton/bulan. Berdasar realitas tersebut dilakukan upaya pengidentifikasian dan menghitung prospek ekonomis komoditas garam di beberapa wilayah di Indonesia. Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi sebagai produsen garam utama Indonesia, karena karakteristik dan kondisi alamnya. Kajian ini menggunakan pendekatan interpretasi visual citra satelit resolusi tinggi, yang dikombinasikan dengan pengolahan citra SRTM, serta pemanfaatan Peta RBI skala 1:25.000 dalam kegiatan lapangan dan wawancara sebagai dasar perhitungan ekonomi. Lahan seluas ± 3.404,51 ha yang teridentifikasi berpotensi sebagai tambak garam, ± 731,41 ha merupakan areal penyangga berupa mangrove, sehingga luas areal yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan adalah ± 2.673,1 ha. Dengan tingkat produksi 7.000 karung (@ 50kg) / 6 ha / 1 tahun (1 musim), dengan harga perkarung Rp 40.000; sesuai hasil wawancara dan data kelompok tani, maka lahan yang tersedia berpotensi menghasilkan nilai ekonomis senilai Rp 124,7 milyar/tahun dengan tingkat produksi 58,33 ton/ha/tahun.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/4224
    Collections
    • Seminar Nasional Geografi UMS 2013

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV