• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Seminar Nasional Geografi UMS 2013
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Seminar Nasional Geografi UMS 2013
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Relevansi Spasial Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dengan Pengetahuan Siswa akan Kesiapsiagaan Perubahan Lingkungan dan Iklim (Studi Kasus: SMU, SMP, SD sekitar Kota Yogyakarta, D.I. Yogyakarta)

    Thumbnail
    View/Open
    46.pdf (3.743Mb)
    Date
    2013
    Author
    Suprayogi, Slamet
    Tivianton, Andryan
    Nurchayati, Widiyastuti
    Mukarromah, Dinda
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kualitas lingkungan hidup di suatu wilayah dapat diketahui dengan melakukan perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dengan mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu kualitas air, kualitas udara, dan tutupan lahan. Namun, nilai IKLH yang telah disusun oleh KemenLH belum menunjukkan kajian spasial pada setiap parameternyadan belum menunjukkan relevansi terhadap persepsi kesiapsiagan perubahan lingkungan dan iklim. Oleh karena itu,tujuan dalam penelitian ini adalah mengkaji Indeks Kualitas Lingkungan Hidup secara spasial wilayah perkotaan Yogyakart a dan menentukan relevansi IKLH dengan tingkat persepsi kesiapsiagaan perubahan lingkungan dan iklim di lingkungan sekolah di tingkat SMA, SMP, dan SD.Spasialisasi parameter IKLH dilakukan dengan metode analisis citra resolusi tinggi tidak terselia K-means digunakan untuk ekstraksi Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai penentu Indeks Tutupan Hutan (ITH). Analisis Indeks Pencemaran Udara (IPU) didapat dengan interpolasi Kriging. Serta analisis Indeks Pencemaran Air (IPA) dengan batas segmentasi DAS. Ketiga peta indeks kemudian saling tumpang tindih untuk mendapatkan spasialisasi IKLH. Untuk menentukan persepsi sampel sekolah yang ada di Kota Yogyakarta ditentukan dengan metode Cluster Samplingdengan mengelompokkan sekolah berdasar tingkat kepadatan lalu lintas.Hasil penelitian menunjukkan nilai IKLH di kota Yogyakarta sebesar 46,42 lebih rendah dibandingkan dengan nilai IKLH Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 68,8. Parameter yang paling mempengaruhi rendahnya IKLH kota Yogyakarta adalah ITHyang berarti ruang terbuka hijau yang disyaratkan masih sangat kurang. Secara spasial, IKLH yang tinggi berarti semakin baik kondisi lingkungannya.Sementara, kondisi IKLH denganpembagian kluster sekolah menurut kepadatan lalu lintas menunjukkan persepsi siswa telah memiliki pemahaman dan kesadaran yang cukup tinggi terkait dengan kualitas lingkungan hidup yang layak.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/4236
    Collections
    • Seminar Nasional Geografi UMS 2013

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV