• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding University Research Colloquium
    • The 1st University Research Colloquium (URECOL) 2015
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding University Research Colloquium
    • The 1st University Research Colloquium (URECOL) 2015
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Kritik Sosial dalam Naskah Drama Monolog Surat Kepada Setan Karya Putu Wijaya: Telaah Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA

    Thumbnail
    View/Open
    21.pdf (221.2Kb)
    Date
    2014-12-24
    Author
    Maulina, Oktalifa Hanna
    Al-Ma’ruf, Ali Imron
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar sosio-historis Putu Wijaya, mendeskripsikan struktur naskah drama monolog Surat Kepada Setan karya Putu Wijaya, memaparkan bentuk kritik sosial dan implementasi hasil penelitian sebagai bahan ajar sastra di SMA. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, objek penelitian ini adalah kritik sosial dalam naskah drama monolog Surat Kepada Setan karya Putu Wijaya, sumber data yang digunakan berupa sumber data primer dan sumber data sekunder, dengan teknik pengumpulan data yaitu pustaka, simak, dan catat dan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik dialektika. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) latar sosio-historis Putu Wijaya, seorang sastrawan produktif yang dilahirkan di Tabanan Bali pada tanggal 11 April 1944 telah banyak melahirkan karya seperti drama, novel cerpen, puisi, esai, dan skenario film, ia juga dikenal sebagai seorang aktor dan sutradara yang handal, semua itu tidak lepas dari pengaruh latar belakangnya yang sering bergabung dengan sastrawansastrawan kenamaan, (2) secara struktur, alur dalam monolog Surat Kepada Setan terdiri atas tiga bagian, yakni eksposisi, komplikasi, dan resolusi atau denouement, tokoh utamanya adalah tokoh Aku yang berwatak bulat (terdapat juga tokoh gubernur dan pimpinan calon TKW), dialog yang ada sudah sekaligus dalam bentuk monolog yang dimainkan oleh satu tokoh dengan beberapa karakter, latar tempat dalam monolog ini cakupannya umum yang secara implisit adalah negara Indonesia, latar waktu terjadi pada tahun 2005, dan latar sosial (kehidupan bangsa Indonesia yang penuh dengan permasalahan), tema monolog tersebut adalah introspeksi bangsa Indonesia, sesuai dengan amanat yakni mengajak masyarakat untuk memperbaiki diri, (3) kritik sosial yang terdapat dalam naskah drama monolog Surat Kepada Setan karya Putu Wijaya adalah, (a) stratifikasi sosial, (b) manusia yang egois, (c) hilangnya kepercayaan pada produk nasional, (d) kejahatan korupsi, (e) penyimpangan wewenang oleh para wakil rakyat, (f) media massa yang kurang berkualitas, (g) peningkatan kemiskinan dan pengangguran, (h) kesejahteraan TKW, (i) kesetaraan gender, (j) hilangnya kehormatan bangsa Indonesia, dan (k) sifat manusia yang menyerupai sifat setan, serta (4) implementasi hasil penelitian yang digunakan sebagai bahan ajar sastra di SMA, yakni relevansi unsur-unsur intrinsik dan nilai kritik sosial dengan standar isi, relevansi pembentukan kepribadian dalam diri peserta didik, dan penerapan nilai-nilai edukatif dalam pembelajaran.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/5199
    Collections
    • The 1st University Research Colloquium (URECOL) 2015

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV