• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
    • Simposium Nasional Ke-13 RAPI 2014
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
    • Simposium Nasional Ke-13 RAPI 2014
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pemurnian Tepung Glukomanan dari Umbi Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) Menggunakan Proses Ekstraksi/Leaching dengan Larutan Etanol

    Thumbnail
    View/Open
    2.Eka Andi Saputro.pdf (453.7Kb)
    Date
    2014-12
    Author
    aputro, Eka Andi
    Lefiyanti, Olim
    Mastuti, Ir. Endang
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Glukomanan merupakan serat pangan larut air yang bersifat hidrokoloid kuat dan rendah kalori yang banyak digunakan dalam industri pangan baik sebagai pangan fungsional maupun bahan tambahan pangan dan non pangan seperti dalam industri kosmetik dan produk kesehatan.Glukomanan ini banyak terdapat dalam umbi porang dan umum dipasarkan dalam bentuk tepung porang.Tepung porang dengan kadar glukomanan yang lebih tinggi memiliki harga jual yang lebih tinggi pula. Dengan cara ekstraksi/leaching terhadap tepung porang menggunakan larutan etanol akan melarutkan pengotor yang terdapat dalam tepung porang.Tepung porang yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari jenis umbi porang Amorphophallus muelleri Blume. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari pengaruh konsentrasi pelarut, rasio jumlah bahan dengan pelarut, dan lama waktu pengadukan pada proses ekstraksi/leaching pada tepung porang untuk mendapatkan tepung glukomanan dengan kemurnian yang tinggi. Langkah kerja dalam penelitian ini dengan memasukkan 10 gram tepung porang dalam larutan etanol dengan variasi konsentrasi pelarut etanol (40%,50%,60%) dan variasi volume larutan etanol (100ml,150ml). Campuran tersebut kemudian diaduk meggunakan magnetic stirrer dengan variasi lama pengadukan (30menit, 60 menit, 90 menit).Selanjutnya memisahkan tepung dengan larutan etanol menggunakan kertas saring. Sisa etanol dalam tepung diuapkan menggunakan pemanasan oven pada suhu 60oC sampai tepung kering. Tahap berikutnya menghitung kadar glukomanan dalam tepung. Berdasarkan data hasil percobaan pada variasi konsentrasi pelarut etanol diperoleh kecenderungan bahwa semakin besar konsentrasi pelarut etanol yang digunakan (60%) maka semakin besar pula kadar glukomanan yang dihasilkan. Sementara untuk variasi rasio bahan dengan pelarut diperoleh kecenderungan bahwa semakin banyak pelarut yang digunakan (1:15) maka semakin besar pula kadar glukomanan yang dihasilkan. Untuk variasi lama pengadukan tidak diperoleh kecenderungan pengaruh terhadap kadar glukomanan tepung yang dihasilkan. Kadar glukomanan yang diperoleh setelah dilakukan pemurnian berkisar pada 36.69%-64.22% dengan kadar glukomanan tepung sebelum pemurnian sebesar 28.76%. Pada percobaan dengan variasi konsentrasi pelarut etanol 60%, lama pengadukan 30 menit, dan rasio jumlah bahan dengan pelarut 1:15 diperoleh kadar gluomanan tertinggi yakni 64,22%.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/5540
    Collections
    • Simposium Nasional Ke-13 RAPI 2014

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV