• Login
    View Item 
    •   Home
    • Penelitian (Research)
    • Kesehatan
    • View Item
    •   Home
    • Penelitian (Research)
    • Kesehatan
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengembangan Obat Antikanker Payudara Dari Lempuyang Gajah dan Lempuyang Emprit Dengan Kontrol Kualitas Berbasis Senyawa Penanda Zerumbone dan Aktivitas Antikanker Pada Sel T47D

    Thumbnail
    View/Open
    DEDI HANWAR ABSTRACK.pdf (304.8Kb)
    DEDI HANWAR BAB II.pdf (129.6Kb)
    DEDI HANWAR BAB III.pdf (15.29Kb)
    DEDI HANWAR BAB IV.pdf (86.98Kb)
    DEDI HANWAR BAB V.pdf (308.9Kb)
    DEDI HANWAR BAB VI.pdf (44.23Kb)
    DEDI HANWAR BAB VII.pdf (8.853Kb)
    DEDI HANWAR DAFTAR PUSTAKA.pdf (18.70Kb)
    DEDI HANWAR BAB I.pdf (16.87Kb)
    Date
    2014
    Author
    Hanwar, Dedi
    Trisharyanti, Ika
    Wahyuni, Arifah Sri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pengembangan obat herbal sebagai antikanker payudara memerlukan kontrol kualitas dan pembuktian efikasi serta keamanannya. Penelitian tahun pertama menunjukkan ekstrak lempuyang emprit dan lempuyang gajah sudah memenuhi persyaratan parameter non spesifik dan spesifik, namun memiliki profil metabolit dan kadar zerumbon yang berbeda untuk masing-masing ekstrak, dan juga ditemukan bahwa ekstrak lempuyang gajah dan lempuyang emprit memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker payudara (T47D). Penelitian pada tahun kedua meliputi: (1). Uji toksisitas akut dan (2). Uji toksisitas subakut. Target luaran khusus dari penelitian ini adalah metode kontrol kualitas ekstrak terstandar dan aktivitas antikankernya (tahun pertama) dan pengujian keamanan ekstrak lempuyang gajah dan emprit sebagai obat antikanker (tahun kedua). Selain itu, hasilhasil penelitian ini akan dipublikasikan dalam Terbitan Berkala Ilmiah (TBI) terakreditasi dan seminar internasional. Hasil toksisitas akut ekstrak rimpang lempuyang emprit dan lempuyang gajah menunjukkan bahwa dosis 17150 mg/KgBB tidak menyebabkan kematian pada pejanan 24 jam dan dosis tersebut termasuk kategori praktis tidak toksik. Pada uji keamanan penggunaan kedua ekstrak lempuyang pada tikus jantan dan betina yang diberikan dengan dosis berulang selama 30 hari (uji ketoksikan subakut) dengan tolok ukur pada penelitian ini meliputi data hematologi (RBC, WBC, HGB, HCT, PLT, MCV, MCH, MCHC, Limfosit dan monosit), kimia darah (AST, ALT, glukosa, BUN dan kreatinin), kimia urin (volume, pH, BJ, warna, glukosa, protein, bilirubin, urobilinogen, keton, nitrit, leukosit) serta perkembangan berat badan tikus yang ditimbang setiap minggu selama 30 hari menunjukkan baik ekstrak lempuyang emprit dan lempuyang gajah dengan dosis 400 dan 1000 mg/kg BB tidak menunjukkan efek toksik
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/5624
    Collections
    • Kesehatan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV