• Login
    View Item 
    •   Home
    • Penelitian (Research)
    • Ekonomi
    • View Item
    •   Home
    • Penelitian (Research)
    • Ekonomi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Model Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Berbasis Kearifan Lokal Untuk Memacu Daya Tarik Wisata Budaya - Sejarah: Kasus di Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah

    Thumbnail
    View/Open
    SUYATMIN ABSTRACK.pdf (255.3Kb)
    SUYATMIN BAB I.pdf (13.39Kb)
    SUYATMIN BAB II.pdf (13.08Kb)
    SUYATMIN BAB III.pdf (48.74Kb)
    SUYATMIN BAB IV.pdf (82.70Kb)
    SUYATMIN BAB V.pdf (182.5Kb)
    SUYATMIN BAB VI.pdf (8.262Kb)
    SUYATMIN DAFTAR PUSTAKA.pdf (111.4Kb)
    Date
    2014
    Author
    Adi, Suyatmin Waskito
    Nasir, Moechammad
    Saputro, Edy Purwo
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kawasan Kota Lama Semarang memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata berbasis sejarah budaya. Hal ini didukung oleh karakteristik dan keunikan kondisi fisik bangunan dan sejarah yang melekat. Oleh karena itu, pengembangan kepariwisataan Kawasan Kota Lama Semarang juga mampu memberikan efek berantai terhadap wisata kuliner dan wisata edukasi. Meski demikian, semua potensi tersebut masih belum dioptimalkan dan karenanya pembentukan BPK2L menjadi sangat penting. Mengacu persoalan Kawasan Kota Lama Semarang dan relevansinya bagi daya tarik wisata sejarah budaya, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana model pengelolaan kawasan Kota Lama Semarang yang dapat memacu daya tarik wisata dan berbasis kearifan lokal? Tujuan penelitian adalah membangun model pengelolaan Kawasan Kota Lama Semarang yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui FGD yang melibatkan sejumlah pihak terkait dan analisis Balanced Scorecard sebagai pendekatan strategik untuk model pengelolaan Kawasan Kota Lama Semarang yang memberikan winwin solutions bagi semua pihak. Manfaat penelitian memberikan kontribusi dalam pengembangan konsep dan teoritis manajemen pengelolaan kawasan wisata, manajemen pemasaran, akuntansi sektor publik terkait pengelolaan pendapatan asli daerah, dan manajemen strategik terkait faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pengelolaan kawasan wisata. Mengacu analisis menunjukan dari keempat perspektif menurut metode Balance Scorecard ternyata semuanya belum menunjukan hasil yang maksimal dan karenanya tantangan BPK2L semakin berat. Hal ini tidak hanya terkait peran untuk mendapatkan pemasukan bagi daerah melalui PAD, tapi juga relevansinya terhadap sisi pendanaan bagi konservasi dan revitalisasi Kawasan Kota Lama Semarang. Generalisasi hasil penelitian ini menarik mengacu tantangan kepariwisataan, meskipun ada keterbatasan dan sekaligus menjadi acuan untuk penelitian lanjutan.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/5720
    Collections
    • Ekonomi

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV