• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Proceeding ICoLLiT (International Conference on Language, Literature and Teaching)
    • Proceeding of The 1st ICoLLiT
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Proceeding ICoLLiT (International Conference on Language, Literature and Teaching)
    • Proceeding of The 1st ICoLLiT
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pembelajaran Literasi yang Berkarakter

    Thumbnail
    View/Open
    i45.pdf (337.1Kb)
    Date
    2017-04-04
    Author
    Mulyanti, Sri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Akhir-akhir ini hal berkenaan dengan literasi hangat diperbincangkan seantero Indonesia. Gerakan Literasi di Sekolah (GLS) sudah diterapkan di hampir seluruh sekolah. GLS ini mendukung gerakan penumbuhan budi pekerti seperti tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015. Dalam Permen tersebut ditegaskan bahwa setiap hari siswa menggunakan 15 (lima belas) menit sebelum pembelajaran untuk membaca buku selain buku pelajaran. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari agar menjadi sebuah kebiasan. Siswa diharapkan memiliki kebiasan membaca. Kegiatan membaca ini diharapkan pula berdampak pada kompetensi menulis, berpikir kritis dan mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulis serta memiliki karakter yang baik. Hal tersebut tentu harus didukukng dengan pembelajaran literasi di kelas. Subandriah (2013) mengungkapkan bahwa model pembelajaran literasi adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai panduan untuk melaksanakan kegiatan di kelas atau pembelajaran tutorial untuk meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan kegiatan berpikir, berbicara, membaca, dan menulis untuk membangun suatu kemampuan pada operasi kognitif tertentu dengan tulisan, perkataan, kalimat, dan teks agar mampu berkomunikasi untuk melayani tuntutan masyarakat modern. Banyak pendekatan, metode, dan strategi yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran literasi. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan kemudahan kepada guru dalam pelaksanaan pembelajaran literasi dengan menggunakan panduan pembelajaran yang disusun berdasarkan gabungan beberapa metode dan teknik mengajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Selain itu, panduan pembelajaran literasi ini juga menjadikan siswa belajar literasi dengan gembira tanpa beban belajar yang berarti tetapi menghasilkan siswa yang memiliki kompetensi literasi yang unggul sehingga menjadi komunikator yang baik. Pengembangan Kurikulum 2013 menempatkan kemampuan berkomunikasi menduduki urutan pertama sebagai kompetensi masa depan bagi para siswa. Ini berarti siswa dituntut untuk mahir berkomunikasi baik lisan maupun tulis.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/8943
    Collections
    • Proceeding of The 1st ICoLLiT

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV