• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-2
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-2
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Eksplorasi Materi Genetik Kayu Merah (Pterocarpus indicus Willd) di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

    Thumbnail
    View/Open
    fix prosiding SNPBS 2017 Final Akhir fix deal 23 AGUSTUS_p303-p310.pdf (264.7Kb)
    Date
    2017-05-20
    Author
    Yuskianti, Vivi
    Ismail, Burhan
    Yuliah, Y.
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Informasi habitat dan materi genetik yang dikoleksi dari suatu sebaran alami merupakan informasi penting untuk membantu upaya penyelamatan/konservasi suatu species. Kayu merah (Pterocarpus indicusWilld)dikenal sebagai jenis yang bernilai ekonomi tinggi telah dikategorikan oleh The IUCN Red List of Threatened Species sebagai jenis yang kondisinya mulai rawan (Vulnerable (VU A1d)). Upaya penyelamatan dapat dilakukan salah satunya dengan pembangunan plot konservasi eks situ yang berisi koleksi materi genetik dari berbagai sebaran alami di Indonesia. Salah satu wilayah yang menjadi sebaran alami kayu merah adalah Pulau Sumbawa propinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini oleh karena itu bertujuan untuk mendapatkan informasi habitat dan materi genetik hasil eksplorasi kayu merah dari sebaran alaminya di Pulau Sumbawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu merah atau lebih dikenal oleh masyarakat lokal sebagai kayu nara dapat ditemukan di dua kabupaten di Pulau Sumbawa yaitu Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. Sebaran kayu merah di Kabupaten Bima berada pada ketinggian tempat yang lebih tinggi (99-113 m dpl) dibandingkan dengan Kabupaten Dompu, sekitar pantai sampai dengan area perbukitan (6,1-91 m dpl). Lokasi ditemukannya kayu merah juga umumnya berada pada kemiringan lahan di atas 50 o , yang cukup menyulitkan saat eksplorasi di lapangan. Dimensi pohon pohon induk yang dikoleksi materi genetiknya juga bervariasi dengan diameter terbesar sebanyak 95 cm dan tinggi bebas cabang antara 2-12 m. Hasil eksplorasi di lapangan juga menunjukkan kondisi yang memprihatinkan karena keberadaan pohon kayu merah yang mulai terbatas akibat maraknya penebangan liar (illegal logging).
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/9341
    Collections
    • Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-2

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV