• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajarannya
    • Seminar Nasional KBSP V 2018
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajarannya
    • Seminar Nasional KBSP V 2018
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Atribusi Sosial dalam Dongeng Burung Kekekow (Sulawesi Utara) dan Dongeng si Leungli (Sunda)

    Thumbnail
    View/Open
    VIEW/DOWNLOAD (777.7Kb)
    Date
    2108-04
    Author
    Sulistyorini, Tety Bekti
    Afifah, Husna
    Huda, Miftakhul
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Perubahan perilaku seseorang yang tidak biasa dan berdampak pada risiko yang fatal perlu diidentifikasi dengan cara mengatribusi perilaku tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan non-common effect, low-social desirability, dan hedonic relevance (personalism) dalam dongeng Burung Kekekow (Sulawesi Utara) dan Si Leungli (Sunda). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakanpendekatan comparative literature. Data yang digunakan berupa kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana, sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah dongeng Burung Kekekow dan dongeng Si Leungli. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan tehnik dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan intertekstual kemudian membaca dongeng secara berulang untuk menemukan benang merah dan afinitas. Hasil analisis data menunjukkan adanya faktor yang terdapat dalam teori corespondent inference yang meliputi non-common effect, low-social desirability, hedonic relevance (personalism) yang terdapat dongeng Burung Kekekow (Sulawesi Utara) dan dongeng Si Leungli (Sunda). Non-common effect dalam kedua dongeng menunjukkan adanya perilaku tokoh yang tidak biasa dan mengakibatkan risiko yang tidak wajar. Hal tersebut ditunjukkan dengan perilaku tokoh yang menghilangkan nyawa makhluk hidup yang tidak bersalah dengan sengaja. Low-social desirability dalam kedua dongeng tersebut menunjukkan adanya perilaku sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Hal tersebut ditunjukkan oleh perilaku tokoh yang tidak memberikan kasih sayang dan kenyamanan tetapi justru memperbudak dan menyakiti sesama manusia. Hedonic relevance (personalism) dalam kedua dongeng tersebut menunjukkan adanya perilaku yang berusaha untuk memperoleh keuntungan besar bagi dirinya sendiri. Hal tersebut ditunjukkan oleh adanya perilaku tokoh yang cenderung tamak dan berusaha mengambil hak orang lain dan merugikannya.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/9892
    Collections
    • Seminar Nasional KBSP V 2018

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV