Warta LPMhttp://hdl.handle.net/11617/10482024-03-28T16:27:23Z2024-03-28T16:27:23ZPerbaikan Proses pada Industri Kecil Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Clove Leaf Oil) dengan Penerapan Sistem Cooling Tower di Kabupaten BoyolaliFuadi, Ahmad M.Kusmiyatihttp://hdl.handle.net/11617/85552018-03-19T05:02:22Z2003-09-01T00:00:00ZPerbaikan Proses pada Industri Kecil Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Clove Leaf Oil) dengan Penerapan Sistem Cooling Tower di Kabupaten Boyolali
Fuadi, Ahmad M.; Kusmiyati
Tanaman cengkeh merupaka salah satu tanaman yang banyak manfaatnya. Daun cengkeh yang dapat menjadi limbah ternyata mengandung minyak cengkeh yang cukup banyak. Minyak cengkeh yang ada dalam daun bisa diambil dengan beberapa cara, salah satunya dengan cara penyulingan. Ibu Mujiarti salah satu pengrajin penyulingan minyak atsiri dengan bahan baku daun cengkeh. Hasil minyak yang diperoleh dari permasakan sebanyak 550 kg daun cengkeh kering dapat menghasilkan minyak cengkeh sekitar 11 kg. Selama proses pengolahan, banyak minyak yang terbuang bersama sisa uap yang belum mengembun. Hal ini terjadi karena sistem pendingin yang berfungsi untuk mengembunkan uap tidak mampu mengembunkan semua uap yang ada. Program vucer ini bertujuan untuk memperbaiki unit pendingin yang ada dengan menambah cooling tower, pemberian make up water dan penambahan bak pendingin. Dengan penambahan ini maka kemampuan unit pengembun untuk mengembunkan uap akan bertambah. Bertambahnya kemampuan untuk mengembunkan uap akan mengurangi bahkan bisa meniadakan sisa uap yang belum mengembun. Dengan tidak adanya sisa uap yang belum mengembun maka kehilangan minyak atsiri berkurang. Hal ini akan meningkatkan perolehan minyak atsiri dari proses penyulingan. Hasil minyak atsiri yang diperoleh setelah ada perbaikan unit pendingin adalah sekitar 13 kg untuk setiap pemasakan 550 kg daun cengkeh kering. Jadi kenaikan yang bisa dicapai sekitar 20 %.
2003-09-01T00:00:00ZPakom Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Penyusunan RPP dan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran di SD Muhammadiyah Se-Kecamatan Colomadu KaranganyarMinsihhttp://hdl.handle.net/11617/65172018-03-19T04:04:29Z2014-03-07T00:00:00ZPakom Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Penyusunan RPP dan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran di SD Muhammadiyah Se-Kecamatan Colomadu Karanganyar
Minsih
The main activities in this public service . Implementation of the 2013
curriculum training for teachers of the District SD Muhammadiyah Colomadu,
Karanganyar. Activities include socialization stage of curriculum 2013, presentation
on the concept and implementation of the 2013 curriculum, the Integrated Thematic
lesson plan preparation and implementation of simulation the Integrated Thematic
by scientific approach that emphasizes on the activities of students in observation,
asking, reasoning, try, reason, create and communicate. The first activity is curriculum
implementation in 2013. The second activity is about lesson plan based based
permendikbud No. 65 2013. There is a core activity using scientific approach used by
teachers in theteching learning process with the concept of integrated thematic
learning. The use of a scientific approach in the process teaching learning emphasis
on students to experience activities through observation, asking, reasoning, try,
reasoning, creating and communicate. Implementation of learning evaluation is
conducted in the learning process.
2014-03-07T00:00:00ZPeningkatan Pengetahuan Tentang Penyakit Akibat Sampah dan Penggunaan Alat Pelindung Diri yang TepatCandrasari, AnikaSujiwa, Anugraheni PutriPurwaningsih, Windahttp://hdl.handle.net/11617/64942018-03-19T04:05:07Z2014-03-07T00:00:00ZPeningkatan Pengetahuan Tentang Penyakit Akibat Sampah dan Penggunaan Alat Pelindung Diri yang Tepat
Candrasari, Anika; Sujiwa, Anugraheni Putri; Purwaningsih, Winda
Masyarakat di daerah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) umumnya memiliki pekerjaan sebagai pemulung sampah. Mereka seringkali mengalami cedera akibat sampah yang ditanganinya pada saat melaksanakan tugasnya. Berdasarkan pengamatan terhadap beberapa petugas pengumpul sampah tidak seluruhnya memakai Alat Pelindung Diri (APD) standar atau sudah memakai tetapi tidak memenuhi syarat. Metode yang digunakan adalah penyuluhan pada masyarakat RW 30 di lingkungan TPS Putri Cempo, Kalurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kotamadya Surakarta. Pengukuran pengetahuan dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan menggunakan soal yang sama, berbentuk pilihan ganda. Hasil didapatkan peningkatan nilai rata-rata post test (68,78) dibandingkan nilai rata-rata pre test nya (41,11). Hal ini secara garis besar menggambarkan bahwa penyuluhan yang diberikan tepat sasaran sehingga saat dilakukan post test masyarakat sudah meningkat pengetahuannya. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tersebut juga diperkuat hasil evaluasi setiap nomor pertanyaan, dimana jumlah masyarakat yang menjawab salah di tiap nomor mengalami penurunan
2014-03-07T00:00:00ZEdukasi Kesehatan Reproduksi Remaja Karang Taruna “Fajar Kusuma” Desa Windan, Makamhaji, KartasuraAisyah, RiandiniCandrasari, AnikaShobahiya, Mahasrihttp://hdl.handle.net/11617/63472018-03-19T04:10:12Z2011-03-01T00:00:00ZEdukasi Kesehatan Reproduksi Remaja Karang Taruna “Fajar Kusuma” Desa Windan, Makamhaji, Kartasura
Aisyah, Riandini; Candrasari, Anika; Shobahiya, Mahasri
Remaja adalah 15 % dari total penduduk, pada usia ini akan ditentukan momentum awal apakah mereka akan menjalani seks bebas atau tidak. Usia remaja merupakan usia yang sangat rentan untuk melakukan hubungan seks dan bertindak di luar kebiasaan. Hal ini terjadi karena pada usia tersebut secara psikologis rasa ingin tahu terhadap sesuatu sangat besar. Data World Health Organization (WHO), setiap tahun 15 juta remaja mengalami kehamilan dan 60 % persen di antaranya berupaya mengakhirinya. Hubungan seks di luar nikah menunjukkan tidak adanya rasa tanggung jawab dan memunculkan rentetan persoalan baru yang menyebabkan gangguan fisik dan psikososial manusia. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja yang benar mengenai kesehatan reproduksi dari aspek kesehatan dan agama. Sasaran kegiatan ini adalah remaja Karang Taruna “Fajar Kusuma” Desa Windan, Makamhaji, Kartasura. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Evaluasi tingkat keberhasilan pendidikan kesehatan ini dengan melakukan pretest dan posttest pada remaja. Berdasar hasil dari 25 remaja didapatkan nilai pretest rata-rata peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ditinjau dari aspek kesehatan, agama, dan sikap berturut-turut adalah 7.56, 7.76, dan 2.60 sedangkan rata-rata nilai postest berturut-turut adalah 7.88, 8.04, dan 2.64. Apabila dibuat persentase maka peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ditinjau dari aspek kesehatan, agama, dan sikap berturut-turut sebesar 32%, 28%, dan 4%, dengan demikian dapat dilihat bahwa pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ditinjau dari aspek kesehatan mengalami peningkatan yang paling besar dibandingkan pengetahuan dari aspek agama dan sikap meskipun rata-rata nilai postest yang paling besar adalah nilai pengetahuan dari aspek agama.
2011-03-01T00:00:00Z