Simposium Nasional Ke-07 RAPI 2008http://hdl.handle.net/11617/109182024-03-29T09:11:32Z2024-03-29T09:11:32ZKarakteristik Pembakaran Limbah Daun Cengkeh Sisa Proses Penyulingan Minyak Cengkeh Melalui Sistem Co Combustion dan BriketingAklis, Nurhttp://hdl.handle.net/11617/102092019-06-27T01:54:49Z2018-04-01T00:00:00ZKarakteristik Pembakaran Limbah Daun Cengkeh Sisa Proses Penyulingan Minyak Cengkeh Melalui Sistem Co Combustion dan Briketing
Aklis, Nur
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pembakaran limbah daun cengekeh sisa
distilasi secara murni dan jika dipadukan dengan bahan bakar padat lain berupa arang kayu.
Pengujian karakteristik pembakaran dilaksanakan untuk mengetahui temperatur, massa sisa dan laju
pembakaran yang dihasilkan oleh campuran arang kayu dan daun cengkeh dengan dua proses
pembakaran, model briketing dan model pembakaran langsung (CO Combustion). Variasi komposisi
yang diuji adalah 100 % daun cengkeh, 100 % arang kayu, 20 % daun cengkeh : 80 % arang kayu, 40
% daun cengkeh : 60 % arang kayu dan 60 % daun cengkeh : 40 % arang kayu. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa temperatur maksimal panas yang dihasilkan oleh bahan bakar limbah sisa
penyulingan daun cengkeh jika dibandingkan dengan arang kayu memiliki nilai yang lebih rendah,
masa sisa pembakaran limbah daun cengkeh menunjukkan angka yang lebih rendah dari arang kayu
dan laju pembakaran limbah daun cengkeh juga memiliki angka yang lebih tinggi daripada arang.
Pada variasi campuran antara daun cengkeh dengan arang kayu pengujian dengan briketing
didapatkan bahwa temperatur maksimum didapatkan pada komposisi 20 % daun cengekeh: 80 %
arang kayu , Sisa massa terkecil dan laju pembakaran tertinggi diperoleh pada briket komposisi 60 %
daun cengkeh dan 40 % arang kayu. Hal ini juga terjadi pada pembakaran langsung (CO
Combustion). Pembakaran dengan briketing akan menghasilkan temperatur maksimum yang lebih
tinggi daripada pemabakaran langsung, massa sisa pembakaran briketing lebih kecil dan laju
pembakaran juga lebih lambat.
2018-04-01T00:00:00ZSustainable vs Disaster: Eksplorasi Kasus Perkembangan Kota SoloQomarunhttp://hdl.handle.net/11617/82332019-06-27T01:54:49Z2008-01-01T00:00:00ZSustainable vs Disaster: Eksplorasi Kasus Perkembangan Kota Solo
Qomarun
Isu kota yang berkelanjutan (sustainable city) telah menjadi agenda pada seluruh kota di Indonesia saat
ini (Agenda 21), namun dalam kenyataannya kondisi yang terjadi justru didominasi oleh berbagai
bencana (disaster) di perkotaan. Studi ini akan memberikan gambaran bahwa agenda sustainable dan
fakta disaster adalah kondisi paradoks yang harus dialami oleh sebagian besar masyarakat kota di
Indonesia pada saat ini dan bahkan diduga akan tetap terjadi pada saat beberapa dasawarsa ke depan.
Paper ini akan mengupas tema sustainable dan fakta disaster melalui studi kasus perkembangan Kota
Solo. Metode penggalian perkembangan kota dan bencana kota dilakukan dengan studi kearsipan, yaitu:
(1) sumber-sumber dari dokumen tekstual; (2) sumber-sumber dari dokumen gambar; dan (3) sumbersumber
dari dokumen artefaknya. Konsep sustainable development selalu mengikutkan empat sifat
hirarkik dalam proses pelaksanaannya, yaitu: (1) aman; (2) nyaman; (3) produktif; dan (4) berkelanjutan.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, konsep sustainable di perkotaan Indonesia masih terganjal
pada prasyarat yang mendasar, yaitu konsep aman-nyaman. Studi ini menghasilkan temuan bahwa
tipologi perkembangan Kota Solo (morfologi kota) selalu tersusun atas tiga proses hirarkik, yaitu: (1)
invasi; (2) ekspansi; dan (3) okupansi. Model tersebut telah ditemukan di berbagai tempat dan di
berbagai jaman, namun tentu dengan jenis atau corak yang berbeda. Model perkembangan ortodoks
tersebut terbukti telah dapat menghasilkan tiga jenis bencana kota, yaitu: (1) bencana lingkungan alam
kota (urban natural environment disaster); (2) bencana lingkungan sosial kota (urban social environment
disaster); dan (3) bencana lingkungan buatan kota (urban built environment disaster).
2008-01-01T00:00:00ZForming Characteristics of Tailored Blanks In The Deep Drawing ProcessRiyadi, Tri Widodo Besarhttp://hdl.handle.net/11617/80842019-06-27T01:54:49Z2008-12-18T00:00:00ZForming Characteristics of Tailored Blanks In The Deep Drawing Process
Riyadi, Tri Widodo Besar
Demand for lightweight vehicles is growing in a rapid swiftness primarily because of economical and
environmental reasons. By reducing the weight of the vehicles, the fuel consumption and emissions
are considerably reduced as well. For weight and cost reduction, the technology of tailor-welded
blanks (TWBs) is a promising technology for both automotive and aerospace sectors. In this
technology, some pieces of sheet metals are welded together prior to the forming. Since the tailored
blank is composed from different sheet metal having different sheet thickness as well as its properties,
the forming of tailored blank then creates a lot of technical problem especially in the scheme of
deformation. The objective of this paper is to investigate the material flow and the strain distributions
of tailored blanks during the forming process.
Deep drawing of a cylindrical cup from tailored blanks was done in order to observe the influence of
the hardening of the weld on the material flow of the tailor-welded blanks. Punch diameter was 50
mm and initial blank diameters were 150 mm.
The result of experiment shows that flow of tailor-welded blanks in a process of deep drawing is
considerably different from the flow of homogeneous blanks. Wrinkling has been appeared in the
thinner wall Another effect present in drawing of tailor welded blanks made from the base materials
of different strength or thickness is a movement of the weld line towards the material of greater
strength or thickness.
2008-12-18T00:00:00ZPengaruh Arus Pada Proses Anodisasi Aluminum Terhadap Ketebalan Lapisan Oksida dan Laju KorosiRiyadi, Tri Widodo BesarDarmawan, Agung Setyohttp://hdl.handle.net/11617/80832019-06-27T01:54:49Z2008-12-18T00:00:00ZPengaruh Arus Pada Proses Anodisasi Aluminum Terhadap Ketebalan Lapisan Oksida dan Laju Korosi
Riyadi, Tri Widodo Besar; Darmawan, Agung Setyo
Pada proses anodisasi aluminum, lapisan aluminum oksida yang terbentuk secara alami pada
permukaan akan ditingkatkan ketebalannya.Tujuan dari penelitian anodisasi aluminum ini adalah
untuk mengetahui pengaruh variasi arus dalam proses anodisasi terhadap ketebalan lapisan
aluminum oksida dan laju korosi aluminum.Proses anodisasi aluminum dilakukan dengan
menempatkan aluminum pada anoda. Larutan asam sulfat 15 % dipakai sebagai larutan elektrolit.
Variasi arus adalah 1 Ampere, 2 Ampere, dan 3 Ampere, sementara, waktu pencelupan adalah 40
menit. Pengujian laju korosi dilakukan dengan cara mencelupkan aluminum ke dalam larutan NaCl 5
% selama 120 jam. Variasi arus 1 Ampere, 2 Ampere, dan 3 Ampere pada proses anodisasi
menghasilkan ketebalan lapisan aluminum oksida sebesar 35
μ m, 37.5 μ m, dan 60 μ m. Laju
korosi yang diakibatkan variasi arus 1 Ampere, dan 2 Ampere pada proses anodisasi adalah 0.128
mm/tahun dan 0.064 mm/tahun. Waktu pengkorosian selama 120 jam belum cukup untuk
menghasilkan laju korosi aluminum yang dianodisasi dengan arus 3 Ampere. Dari hasil pengujian,
disimpulkan bahwa semakin lama waktu pencelupan pada proses anodisasi, lapisan aluminum oksida
semakin tebal dan laju korosi semakin rendah
.
2008-12-18T00:00:00Z