Simposium Nasional Ke-10 RAPI 2011http://hdl.handle.net/11617/109212024-03-29T14:11:28Z2024-03-29T14:11:28ZPENGARUH MATOS TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG DENGAN BERBAGAI NILAI INDEKS PLASTISITASListyawan, Anto Budihttp://hdl.handle.net/11617/106372019-06-27T02:04:55Z2011-12-01T00:00:00ZPENGARUH MATOS TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG DENGAN BERBAGAI NILAI INDEKS PLASTISITAS
Listyawan, Anto Budi
Pembangunan infrastruktur baik gedung maupun jalan raya sering menghadapi kendala
berkaitan dengan tanah yang bermasalah. Terjadi beberapa kasus kerusakan tanah yang ada,
misalnya tanah di daerah Sambi Boyolali, daerah Tanon Sragen, daerah Wonokarto Wonogiri,
dan tanah di daerah Bayat, Klaten. Salah satu usaha perbaikan tanah yang sering dilakukan
adalah dengan stabilisasi. Pada penelitian ini dilakukan usaha stabilisasi kimiawi menggunakan
bahan stabilisasi berupa matos. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh matos
terhadap nilai California Bearing Ratio (CBR) soaked tanah lempung di 4 lokasi yang berbeda
dengan berbagai nilai Indeks Plastisitas ( PI ) dengan melakukan pengujian sifat fisis tanah dan
sifat mekanis tanah. Pada penelitian ini digunakan variasi campuran Matos 0,1 gram untuk
berat tanah 1 kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Matos sebagai bahan stabilisasi pada
tanah lempung mampu menurunkan sifat fisis tanah asli. Matos sebagai bahan stabilisasi
terhadap tanah lempung ekspansif mengubah sifat mekanis tanah asli. Pada pengujian standard
proctor didapatkan nilai kadar air mengalami penurunan dan berat isi kering mengalami
peningkatan di 4 lokasi tanah. Penambahan matos meningkatkan nilai CBR (California
Bearing Ratio) soaked pada tanah di 4 daerah yang berbeda.
2011-12-01T00:00:00ZTinjauan Kritis Terhadap Pelaksanaan Penanganan Kerusakan JalanSunarjono, SriWidodo, Nyotohttp://hdl.handle.net/11617/102412019-06-27T02:04:55Z2011-01-01T00:00:00ZTinjauan Kritis Terhadap Pelaksanaan Penanganan Kerusakan Jalan
Sunarjono, Sri; Widodo, Nyoto
Konstruksi jalan ditengarai selalui rusak lebih cepat. Umur pelayanannya menyusut dari
rencanyanya. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah faktor kualitas pelaksanaan pekerjaan.
Tulisan ini melaporkan cara penanganan pekerjaan di lapangan pada pekerjaan pemeliharaan
ruas jalan Lingkar Utara Kabupaten Boyolali. Analisis kemudian dilakukan dengan cara
membandingkan prosedur pelaksanaan lapangan dan metode Bina Marga 1987. Berdasarkan
hasil survai diketahui bahwa jenis kerusakan yang dominan adalah jenis retak, ambles, dan
lubang. Jenis retak ditangani dengan memberi tambahan lapis tipis aspal pasir atau latasir.
Rusak ambles diperbaiki dengan memberi tambahan lapis Burda diatasnya, sedangkan rusak
lubang diperbaiki dengan mengisi lubang dengan struktur pondasi Telford dan lapis penetrasi
diatasnya. Diketahui bahwa cara penanganan kerusakan di lapangan tidak memperhatikan
tingkat kerusakan apakah termasuk struktur atau non-struktur. Kerusakan struktur perkerasan
yang hanya diberi lapis tambahan diatasnya menyebabkan terjadinya rambatan kerusakan
menuju struktur di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya kerusakan dini pada perkerasan
dan secara keseluruhan struktur menjadi labil.
2011-01-01T00:00:00ZUrban ForensikQomarunhttp://hdl.handle.net/11617/82342019-06-27T02:04:55Z2011-01-01T00:00:00ZUrban Forensik
Qomarun
Riset ini dilatarbelakangi oleh kondisi kota-kota tua di Indonesia yang umumnya mengalami
paradoks, yaitu mempunyai program yang berkelanjutan namun sedang berkondisi sarat
dengan bencana kota, seperti banjir, kebakaran, pencemaran, kerusuhan dan lain-lain. Seperti
diketahui bersama, agenda untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan adalah sudah menjadi
komitmen bagi para pengelola kota di seluruh dunia, terutama sejak awal milenium ketiga ini.
Jadi, permasalahan kota tua di Indonesia pada umumnya adalah bagaimana cara mencapai
tujuan kota yang berkelanjutan, sementara kondisi riilnya sedang dalam posisi kritis. Untuk
menjawab isu itu, maka dilakukan penelitian studi kasus di Kota Solo. Kesimpulan utama dari
penelitian ini adalah ilmu perancangan kota sudah saatnya melakukan pencerahan baru terkait
paradigma ‘organisme’ kota. Substansi ‘tubuh’ kota sudah harus terdeteksi dengan jelas
sebelum melakukan perancangan, baik jenis komponen yang menyusunnya maupun formula
penyatu di antara komponen-komponen itu. Studi untuk mengkaji tubuh kota ini selanjutnya
disebut sebagai urban forensik, yaitu ilmu rekayasa untuk mendiagnosa tubuh kota, sehingga
dapat terdeteksi dengan jelas tentang asal-usul kesehatan maupun kesakitan kota. Setiap kota
mempunyai kode ‘genetik’ yang berbeda karena terkait susunan ‘HBL’-nya yang juga berbeda.
Tanpa kajian ini, program keberlanjutan kota hanya akan menjadi impian, karena permasalahan
kota yang ada akan semakin rumit dan bahkan tak terbayangkan sebelumnya.
2011-01-01T00:00:00ZAnalisis Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Lulusan dan Upaya Peningkatannya (Studi Kasus Teknik Industri UMS)Alghofari, Ahmad KholidSurantoAprilia, Nurulhttp://hdl.handle.net/11617/82092019-06-27T02:04:55Z2011-12-13T00:00:00ZAnalisis Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Lulusan dan Upaya Peningkatannya (Studi Kasus Teknik Industri UMS)
Alghofari, Ahmad Kholid; Suranto; Aprilia, Nurul
Perguruan Tinggi sebagai media penghasil lulusan sarjana dituntut untuk mengasilkan lulusan yang lIIalllpu bersaing dalam dunia kerja. Lulusan yang berkualitas akan mendapat temp at di masyarakat dan dapat mendarmabaktikan kemampuan yang dimiliki demi kemajuan dalam lingkup dunia kerja yang digeluti. Karakter unggul yang dimiliki oleh lulusan merupakan gambaran cetakan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi dimana mantan mahasiswa tersebut dibina dan dibekali.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kualitas
lull/sail ditlnjau dari sudut pandang mahasiswa dan alumni serta mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa dan alumni Teknik Industri VMS. Penelitian ini menggunakan analisis faktor yang merupakan sebuah inetode untuk mengetahui indikator yang berhubungan dengan variabel yang dibentuk oleh indikator tersebut. CHAID (Chi-square Automatic Interaction Detection) digunakan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kualitas lulusan.
Hasil da/'i penelitian ini yaitu diagram pohon yang dihasilkan oleh CHAID sebagai hasil klasiflkasi dari variable-variabel yang ada sehingga dimunculkan variabel yang memiliki pengaruh langsung terhadap kualitas lulusan, Variabel yang paling berpengaruh terhadap kualitas lulusan dari sudut pandang mahasiswa adalah Input, lnformasi dunia kerja, serta sarana dan prasarana, sedangkan variabel yang berpengaruh terhadap kualitas lulusan dari sudut pandang alumni adalah informasi dunia kerja, kurikulum dan dosen. Kebutuhan mahasiswa dan alumni yang perlu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan duiia kerja yakni kemampuan komunikasi tertulis, kemampuan bekerja dalatn tim, kemampuan berfikir logis, kemampuan berfikir analitis, kemampuan bekerta mandiri, kemampuan komunikasi lisan, Cakap IPTEK serta berkepribadian baik dan menarik.
2011-12-13T00:00:00Z