Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) III 2018Membudayakan Literasi Matematika Untuk Penguatan Karakterhttp://hdl.handle.net/11617/109482024-03-29T06:51:16Z2024-03-29T06:51:16ZPengembangan Pendidikan Matematika: Visi Seorang Spesialis Penilaian KelasKumaidi, Khttp://hdl.handle.net/11617/102752019-06-29T01:58:44Z2018-01-01T00:00:00ZPengembangan Pendidikan Matematika: Visi Seorang Spesialis Penilaian Kelas
Kumaidi, K
Laporan evaluasi dan penilaian lintas Negara, misalnya Trend in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) (Mullis, Martin, Foy, & Arora, 2012)
mengungkapkan posisi Indonesia diantara Negara peserta studi itu berada pada
posisi yang kurang menguntungkan. Dari berbagai materi yang diujikan untuk
kelas 8, capaian siswa Indonesia cukup memprihatinkan, dengan tendensi turun dari
tahun 2007 ke 2011, yaitu materi yang diujikan. Skor yang dicapai sebagai berikut:
Bilangan untuk tahun 2011 dan tahun 2007 dengan rerata capaian (dan deviasi
standarnya) berturut-turut adalah 374 (4.8) dan 393 (4.1); Aljabar 392 (3.8) dan 399
(3.9); Geometri 377 (5.3) dan 387 (4.7); Data dan Peluang 376 (4.8) dan 382 (4.3).
Semua rerata capaian materi uji siswa Indonesia ini secara signifikan di bawah
capaian siswa Negara tetangga Singapura (semua di atas 600), Malaysia (terendah
di sekitar 430), dan Thailand (terendah di sekitar 415) (Mullis, dkk, 2012: 156-157).
2018-01-01T00:00:00ZLiterasi Matematika: Analisis Kemampuan Mahasiswa Calon Guru di Wilayah Perbatasan Indonesia –Timor LesteDisnawati, Herminahttp://hdl.handle.net/11617/102742019-06-29T01:58:44Z2018-04-01T00:00:00ZLiterasi Matematika: Analisis Kemampuan Mahasiswa Calon Guru di Wilayah Perbatasan Indonesia –Timor Leste
Disnawati, Hermina
Preservice teachers play mainrole in education because theyare tomorrow’steacherand future
instructional leaders. As an necessary skills in 21st century, mathematical literacy is pivotal in their
professional preparation and formatin as qualified ed uactors. The aim of this research is to
investigateprospectiveteacher’smathematicalliteracyskillsinsolvingPISA
-Like problems based
on their origin regency. Seventy five participants were involved which are from 4 regencies in West
Timor : Belu, Malaka,
North Central Timor
(Timor Tengah Utara) and
South Central
Timor
(Timor Tengah Selatan) . Then it was analysed by using descriptive analysis method. The
result shows that students from Belu occupies the first position in having good literacy skills.
Meanwhile TTS obtained in the lowest position, disparity of mathematical literacy in TTS was
the best. Based on PISA domain, it showed that the most easily content is uncertainty and data and
the most difficult context is scientific context . Unfortunately, research found that 83% of
participants can solve PISA model test only on low level and just under 20% of students can solve
the modest and difficult level.
2018-04-01T00:00:00ZPersepsi Mahasiswa Pendidikan Matematika Mengenai Konektivitas Antara Kesebangunan dan Fungsi LinearWijayanti, DyanaMaharani, Hevy Risqihttp://hdl.handle.net/11617/102732019-06-29T01:58:44Z2018-04-01T00:00:00ZPersepsi Mahasiswa Pendidikan Matematika Mengenai Konektivitas Antara Kesebangunan dan Fungsi Linear
Wijayanti, Dyana; Maharani, Hevy Risqi
Gagasan mengenai konektivitas antar materi telah dibahas dalam kurikulum matematika SMP
2013. Hal ini hendaknya juga dapat kita temukan pada buku sekolah elektronik karena buku teks
mupakan hasil pengejawantahan dari kurikulum. Sayangnya, kondisi konektivi tas buku teks saat ini
masih jauh dari ideal. Ketidakkoneksian antar materi ini akan bermuara pada keadaan mengenai
tendensi materi dalam kurikulum yang disusun berkotak -kotak sehingga siswa tidak diberi alasan
mengapa mereka harus belajar suatu materi dan diharuskan belajar materi selanjutnya tanpa ada
koneksi yang jelas. Disisi lain, terdapat potensi konektivitas pada buku teks seperti kesebangunan
dengan fungsi linear. Disaat yang sama diketahui bahwa ketergantungan guru dan siswa pada buku
sangat tinggi. Lantas apakah ketidakkoneksian pada buku juga ditemukan (atau tidak) pada apa
yang diterima oleh siswa yang sekarang menjadi mahasiswa pendidikan matematika? Dengan
menggunakan deskriptif kualitatif, penelitian ini mencoba menggambarkan pengetahuan
mahasiswa mengenai kesebangunnan kaitanya dengan fungsi linear.
2018-04-01T00:00:00ZImplementasi Pembelajaran Peta Konsep pada Materi Sistem Bilangan RiilKhotimah, Rita PramujiyantiMasduki, MSari, Christina Kartikahttp://hdl.handle.net/11617/102342019-06-29T01:58:44Z2018-03-01T00:00:00ZImplementasi Pembelajaran Peta Konsep pada Materi Sistem Bilangan Riil
Khotimah, Rita Pramujiyanti; Masduki, M; Sari, Christina Kartika
Analisis merupakan salah satu cabang penting di dalam ilmu matematika. Materi-materi yang
dipelajari di dalam analisis banyak yang saling berhubungan satu sama lain. Peta konsep adalah
salah satu strategi di dalam pembelajaran matematika yang dapat memperlihatkan hubungan antar
konsep pada suatu topik materi. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan
pembelajaran peta konsep pada materi perkuliahan Sistem Bilangan Riil. Jenis penelitian kualitatif,
dengan subyek penelitian adalah mahasiswa semester IVB yang menempuh mata kuliah Pengantar
Analisis Riil di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2017/2018. Teknik pengumpulan data melalui
observasi, catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dengan triangulasi
metode dan penyidik. Data dianalisis menggunakan metode alur yang terdiri dari reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan
pembelajaran peta konsep pada perkuliahan Sistem Bilangan Riil terdiri dari langkah-langkah:
penelusuran materi, penentuan ide-ide utama dan tambahan, penyusunan peta konsep materi dan
verifikasi. Melalui pembelajaran yang berbasis peta konsep, mahasiswa lebih mudah di dalam
melakukan pembuktian-pembuktian teorema pada materi Sistem Bilangan Riil.
2018-03-01T00:00:00Z