Volume 22 No.1, Juni 2010http://hdl.handle.net/11617/17152024-03-28T17:10:49Z2024-03-28T17:10:49ZANALISIS PERCAKAPAN TERHADAP DRAMA KAPAI-KAPAI KARYA ARIFIN C. NOERWiratno, Trihttp://hdl.handle.net/11617/17232018-03-19T04:25:03Z2010-06-01T00:00:00ZANALISIS PERCAKAPAN TERHADAP DRAMA KAPAI-KAPAI KARYA ARIFIN C. NOER
Wiratno, Tri
Artikel ini membahas analisis percakapan terhadap drama Kapai-Kapai karya
Arifin C Nur, khususnys bagian II adegan 8. Drama ini dianalisis sebagai teks,
bukan sebagai bentuk pementasan. Teori yang digunakan untuk menganalis teks
tersebut adalah (1) Kerangka teori yang digunakan dalam analisis adalah: (1)
prinsip-prinsip percakapan dalam ethnography of speaking milik Dell Hymes; (2)
tata cara analisis percakapan Richards & Schmidt; Drew & Curl di bawah payung
ethnomethodology oleh Malcolm Coulthard yang dipadu dengan prinsip-prinisp
tindak lokusi, ilokusi, dan perlokusi Searle dan Levinson; dan (3) prinsip-prinsip
dialog sebagai bentuk interaksi dalam drama yang dikembangkan oleh Vimala Herman. Hasil analisis menunjukkan bahwa analisis pecakapan sebagai salah satu
bentuk analisis wacana memanfaatkan berbagai teori tidak saja dari pragmatik,
tetapi juga dari sosiologi, sosiolinguistik, dan linguistik secara umum. Drama Kapai
Kapai, Bagian II/Adegan 8 merupakan dialog yang unik karena terjadi di alam
bawah sadar pelaku utamanya. Atas dasar keunikannya inilah barangkali analisis
drama ini menuntut beberapa teori sekaligus. Analisis wacana dengan dua teori
(ethnography of speaking dan ethnomethodology) terasa belum cukup, sehingga teori
lain, seperti psikologi atau komunikasi, masih diperlukan lagi untuk lebih dapat
mengungkapkan isi drama itu secara keseluruhan.
2010-06-01T00:00:00ZELT ANALYSIS THROUGH LITERARY WORKS APPRECIATIONHermayawatihttp://hdl.handle.net/11617/17222018-03-19T04:25:25Z2010-06-01T00:00:00ZELT ANALYSIS THROUGH LITERARY WORKS APPRECIATION
Hermayawati
Pembelajaran bahasa Inggris komunikatif melalui apresiasi karya sastra saat ini
dipandang efektif untuk penguasaan kompetensi berbahasa selain sebagai sarana
untuk menjembatani kesenjangan budaya antarbangsa. Masalahnya, belum semua
guru di sekolah menengah menyadarinya. Oleh sebab itu, penelitian studi kasus ini
bertujuan menganalisis pengajaran bahasa Inggris melalui kegiatan apresiasi karya
sastra di SMA. Subjeknya adalah guru bahasa Inggris SMA 8 Yogyakarta. Objeknya
adalah proses pembelajaran bahasa Inggris. Data penelitian ini berupa hasil wawancara
mendalam dan dokumentasi. Analisis datanya menggunakan model McDonough
& McDonough. Hasil penelitian menunjukkan: hanya ada seorang guru yang mengembangkan
kemampuan berbahasa melalui kegiatan apresiasi karya sastra, waktu
pembelajarannya 4 kali tatap muka (@ 90 menit), materi disediakan oleh guru,
hanya ada satu buku yang wajib dikembangkan, yaitu “Lorna and John”, dan
penilaiannya ditujukan untuk menilai kecakapan berbicara. Rekomendasi penelitian ini adalah apresiasi karya sastra hendaknya diajarkan di SMA, semua guru hendaknya
berkomitmen mengembangkan sikap apresiatif siswa terhadap karya sastra melalui
pengembangan keterampilan berbahasa, dan sekolah menyediakan berbagai karya
sastra berbahasa Inggris terutama hasil karya pengarang dunia.
2010-06-01T00:00:00ZPENGEMBANGAN MODEL PERANGKAT PEMBELAJARAN MENULIS LEGENDA DENGAN STRATEGI BELAJAR KUANTUMSukirnohttp://hdl.handle.net/11617/17212018-03-19T04:22:13Z2010-06-01T00:00:00ZPENGEMBANGAN MODEL PERANGKAT PEMBELAJARAN MENULIS LEGENDA DENGAN STRATEGI BELAJAR KUANTUM
Sukirno
Masalah umum penelitian ini adalah belum ada model perangkat pembelajaran
menulis legenda dengan strategi belajar kuantum. Sesuai dengan masalah tersebut,
tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model perangkat pembelajaran menulis
legenda dengan strategi belajar kuantum. Hasil penelitian ini berbentuk buku dan
elektronik. Model berbentuk buku terdiri atas tiga model, yaitu (1) model silabus
dan sistem penilaian pembelajaran menulis legenda, (2) model bahan ajar
pembelajaran menulis legenda, dan (3) model skenario pembelajaran menulis legenda. Model berbentuk elektronik berupa satu keping VCD berisi visualisasi
materi pelajaran menulis legenda. Berdasarkan analisis data kualitatif, ketiga model
perangkat pembelajaran tersebut memiliki keefektifan pada bagian materi pokok,
pengalaman belajar, indikator pencapaian, sistem penilaian, dan bagian sumber
serta media yang digunakan. Berdasarkan analisis data kuantitatif diketahui bahwa
perbedaan skor tes awal dan tes akhir kemampuan menulis legenda dengan strategi
belajar konvensional terdapat perbedaan, tetapi perbedaan itu tidak signifikan (p
> 0,005). Sebaliknya, skor tes awal dan tes akhir kemampuan menulis legenda
dengan strategi belajar kuantum terdapat perbedaan yang signifikan (p < 0,001).
Jadi, ketiga model perangkat pembelajaran tersebut terbukti efektif dan berpengaruh
terhadap peningkatan kemampuan menulis legenda.
2010-06-01T00:00:00ZPENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR MEMBACA MENULIS PERMULAAN DENGAN PENDEKATAN ATRAKTIF DI SEKOLAH DASAR KAWASAN MISKIN KOTA SURAKARTAAndayanihttp://hdl.handle.net/11617/17202018-03-19T04:25:20Z2010-06-01T00:00:00ZPENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR MEMBACA MENULIS PERMULAAN DENGAN PENDEKATAN ATRAKTIF DI SEKOLAH DASAR KAWASAN MISKIN KOTA SURAKARTA
Andayani
Penelitian ini bertujuan menyusun produk awal berbentuk bahan ajar membaca
menulis permulaan dengan pendekatan atraktif yang tepat untuk diterapkan di
SD kawasan miskin Kota Surakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
metode research and development (R&D) dan mendapatkan hasil bahwa pada tahap
eksplorasi ditemukan kebutuhan bahan ajar yang menarik untuk diterapkan di
SD-SD kawasan miskin Kota Surakarta, sehingga dikembangkan bahan ajar dengan
pendekatan atraktif. Proses pengembangan dilaksanakan melalui observasi,
wawancara, dan lokakarya. Berdasarkan hasil uji keefektifan ditemukan bahwa
bahan ajar dengan pendekatan atraktif dapat digunakan untuk meningkatkan
kompetensi membaca menulis permulaan secara efektif dan berterima.
2010-06-01T00:00:00Z