Volume 16 No. 1, Juni 2012http://hdl.handle.net/11617/22702024-03-29T13:15:50Z2024-03-29T13:15:50ZPENGUKURAN EFISIENSI BUMD: STUDI EMPIRIK PDAM DI EKS-KARISIDENAN SURAKARTAIsa, MuzakarAkbar, Abu Bakarhttp://hdl.handle.net/11617/23032018-03-19T04:24:08Z2012-06-01T00:00:00ZPENGUKURAN EFISIENSI BUMD: STUDI EMPIRIK PDAM DI EKS-KARISIDENAN SURAKARTA
Isa, Muzakar; Akbar, Abu Bakar
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat efisensi PDAM di Karesidenan
Surakarta. Sampel penelitian adalah PDAM Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten
Klaten. Metode pengambilan sampel adalah non-probability sampling, yaitu dengan convenience
sampling method. Data yang digunakan adalah data sekunder. Data terdiri dari variabel input
dan variabel output. Data variabel input terdiri dari 1) jumlah jam kerja staf per bulan, 2) jumlah
pemakaian air per bulan, 3) pengeluaran total per bulan, dan 4) rasio jumlah pegawai yang
berpendidikan sarjana. Sedangkan variable output terdiri dari 1) jumlah pelanggan per bulan, 2)
jumlah pendapatan per bulan. Metode pengumpulan data menggunakan cara dokumentasi. Alat
analisis data yang digunakan adalah DEA. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan terdapat 1
PDAM yang tidak beroperasi secara efisien, yaitu PDAM Kabupaten Sukoharjo (92,70).
2012-06-01T00:00:00ZMODEL PENGOLAHAN LIMBAH MENUJU ENVIRONMENTAL FRIENDLY PRODUCTNasir, Moech.http://hdl.handle.net/11617/23012018-03-19T04:23:58Z2012-06-01T00:00:00ZMODEL PENGOLAHAN LIMBAH MENUJU ENVIRONMENTAL FRIENDLY PRODUCT
Nasir, Moech.
Penelitian ini bertujuan untuk membangun kesadaran pengusaha kecil di sentra industri
yang terletak di Krajan, Mojosongo, dan Jebres Solo dalam membuang hasil sampah produksi.
Keuntungan dari penelitian ini mirip dengan perilaku sadar lingkungan secara kolektif yaitu
antara masyarakat dan pengusaha untuk mewujudkan keseimbangan lingkungan. Populasi
penelitian ini adalah pengusaha kecil di sentra industri yang terletak di Krajan, Mojosongo,
Jebres. Metode pengumpulan data menggunakan cara indepth interview dengan melibatkan dua
orang keyperson yaitu pemilik dan penyewa tanaman. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa pengusaha di sentra industri tersebut mengetahui faktor-faktor yang dapt memicu terjadinya
ancaman kerusakan lingkungan dari usaha mereka. Hasil dari indepth interview mengindikasikan
bahwa suatu model kesadaran kolektif terkait perilaku sadar lingkungan dalam membuang hasil
sampah dengan penekanan pada teori perilaku secara umum.
2012-06-01T00:00:00ZGREEN LIFESTYLE WARGA KOTA SOLOIrmawatiWaskito, Jatihttp://hdl.handle.net/11617/23002018-03-19T04:23:49Z2012-06-01T00:00:00ZGREEN LIFESTYLE WARGA KOTA SOLO
Irmawati; Waskito, Jati
Green Lifestyle lebih menitikberatkan kepada kepedulian kita kepada bumi tercinta ini.
Sebuah gaya hidup yang benar-benar menjadikan bumi ini sebagai “partner” dalam kehidupan
sehari-hari, bukan hanya sebagai “objek” eksploitasi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk
memulai hidup dengan green lifestyle, tidak harus melakukan perubahan yang drastis terhadap
pola hidup, tetapi memulainya dengan hal-hal kecil yang biasa kita lakukan sehari-hari. Tujuan
yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah membuat diskripsi gaya hidup ramah lingkungan
pada warga Kota Solo dan menganalisis hubungan gaya hidup ramah lingkungan dengan karakteristik
demografi warga Kota Solo. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode survey dengan
instrumen daftar pertanyaan. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposve sampling,
yaitu dengan mendatangi masyarakat secara langsung. Untuk menguji hipotesis yang membedakan
persepsi gaya hidup ramah lingkungan responden berdasarkan karakteristik demografi mereka,
studi ini menggunakan analisis one way ANOVABerdasarkan hasil analisis data juga dapat
disimpulkan bahwa warga dengan pendidikan tinggi, berusia lebih dewasa, sudah menikah, dan
berjenis kelamin wanita lebih memiliki gaya hidup yang ramah lingkungan daripada warga yang
berpendidikan rendah, berusia muda, belum menikah, dan berjenis kelamin pria.
2012-06-01T00:00:00ZANALISIS PERBEDAAN ETNIS JAWA - CINA (TIONGHOA) DALAM COMPLAINT CONSUMER BEHAVIOR AND INTENTIONS TERHADAP JASA PELAYANAN RUMAH SAKIT DI SURAKARTAChuzaimahNasir, Moech.http://hdl.handle.net/11617/22992018-03-19T04:02:53Z2012-06-01T00:00:00ZANALISIS PERBEDAAN ETNIS JAWA - CINA (TIONGHOA) DALAM COMPLAINT CONSUMER BEHAVIOR AND INTENTIONS TERHADAP JASA PELAYANAN RUMAH SAKIT DI SURAKARTA
Chuzaimah; Nasir, Moech.
Dengan memahami ketidakpuasan dan dampak penelitian pada perilaku complaint menjadi
sebuah faktor penting bagi perusahaan dalam strategi penetrasi ke pasar bisnis. Dimana penjualan
dan eksistensi konsumen menjadi kunci dalam mendapatkan keuntungan. Penelitian ini mengarah
pada consumer behavior yang memfokuskan dari pada sisi complaint dan intentions. Penelitian ini
mengkaji tentang perbedaan complaint consumer dan intentions dari sisi pribumi dan non pribumi.
Pribumi diwakili oleh etnis Jawa dan non pribumi diwakili oleh etnis Cina (Tionghoa). Budaya etnis
Jawa, bukan suatu budaya pasif. Sikap complaint consumer dan penelitian terkait yang dilakukan
lebih dari tiga dekade yang lalu telah membuatnya jelas bahwa tanpa memperhatikan budaya tentang
pasar yang mereka jalankan, rumah sakit yang tidak merencanakan cara yang efektif tentang hubungan
dengan complaint consumer behavior yang diungkapkan melalui voice responses akan merugikan
penjualan, cepat atau lambat. Kenyataan pegangan yang sama untuk sikap keluhan konsumen yang
diekspresikan melalui private responses, bagaimanapun juga, seperti yang ditunjukkan dalam riset ini, tantangan pada pokoknya lebih besar di pasar dengan yang dinyatakan budaya etnis Jawa. Juga
jika pelanggan dalam suatu budaya etnis Jawa tidak menyuarakan complaint kepada rumah sakit,
hal ini tidak berarti bahwa mereka tidak mengekspresikan diri mereka sendiri. Jika mereka merasa
tidak puas, mereka mungkin turut serta dalam private responses (meninggalkan atau komunikasi
negatif yang keluar dari mulut mereka) dan mendatangkan third party responses. Kediaman mereka
secara sederhana mungkin merefleksikan keengganan mereka untuk mengekspresikan emosi negatif,
seperti mengeluhkan, ke kelompok luar. Tapi hal ini jelas dari studi bahwa mereka melakukan
ekspresi mereka melalui saluran yang lain, seperti dengan kelompok dalam.
2012-06-01T00:00:00Z