Unggah Pengalihan Publikasihttp://hdl.handle.net/11617/23832024-03-28T21:52:17Z2024-03-28T21:52:17ZMock Up: Unggah Artikel Hingga Terindeks Google ScholarRAHMAN, Farizkyhttp://hdl.handle.net/11617/96572018-03-23T03:51:13Z2018-03-20T00:00:00ZMock Up: Unggah Artikel Hingga Terindeks Google Scholar
RAHMAN, Farizky
Just A Mock Up
2018-03-20T00:00:00ZBone Marrow In The Diagnosis Of Fever Of Unknown OriginYoeda, Shinta RachmaKurniati, Yuni PrastyoPawitra, IkaWijaya, Indrahttp://hdl.handle.net/11617/75842018-03-19T04:25:35Z2015-11-01T00:00:00ZBone Marrow In The Diagnosis Of Fever Of Unknown Origin
Yoeda, Shinta Rachma; Kurniati, Yuni Prastyo; Pawitra, Ika; Wijaya, Indra
Background : The role of tissue biopsy, in the diagnosis of fever with unknown origin has been highlighted in many studies. The examination of bone marrow is diagnostic in hematological malignancies, granulomatous disorders, and hemolytic states. Bone marrow granuloma incidence is rare, ranges from 0,38%-2,2%.
Case description : A 60-year- old man, had intermitten fever for two months with non productive cough. He had cardiomegaly, laboratory test revealed anemia and leukopeni. The clinical diagnosis was multiple myeloma. Bone marrow biopsy showed normocellular, tuberculous granuloma, epitheloid histiocyte and Langhans giant cells. Blast cells < 10%, atypical megakaryocyte, limfocyte, mature granulocyte and light fibrotic bone marrow stroma were found with positive Ziehl-Nielsen (ZN) stain. . The histopathological diagnosis is myelitis tuberculosis. Repeated chest X-Ray revealed miliary tuberculosis.
Discussion and Conclusion : Possibility of miliary tuberculosis should be considered in patients with long-term fever, and other common pulmonary abnormalities. All clinical, radiological findings and granulomatous lesions in bone marrow biopsy is important to make rapid definitive diagnosis of miliary TB. The diagnosis of long-term fever with unknown origin, anemi and leucopeni should include bone marrow biopsy because of its high sensitivity in detecting specific lesions.
2015-11-01T00:00:00ZNeuronal Tumor Pada Kulit; Neurothekeoma (Dermal Nerve Sheath Mixoma) Pada Regio PunggungNingrom, Ira CitraKurniati, Yuni PrastyoAmarwati, Sitihttp://hdl.handle.net/11617/75692018-03-19T04:22:51Z2016-05-14T00:00:00ZNeuronal Tumor Pada Kulit; Neurothekeoma (Dermal Nerve Sheath Mixoma) Pada Regio Punggung
Ningrom, Ira Citra; Kurniati, Yuni Prastyo; Amarwati, Siti
Pendahuluan : Neurothekeoma, (Dermal Nerve Sheath Mixoma), merupakan tumor kulit yang tidak jelas histogenesisnya dan jarang terjadi. Tidak ada referensi yang secara jelas menyebutkan prevalensi kejadian tumor ini. Tipe classic dilaporkan banyak terjadi pada dekade pertama kehidupan atau umur pertengahan dewasa, dengan kejadian tersering pada wanita. Tipe cellular dilaprokan lebih sering terjadi pada dewasa muda (rerata 24 th),lebih sering terjadi pada wanita. Tumor ini biasanya muncul pada ekstremitas atas, regio kepala dan leher. Neurothekeoma sering keliru secara klinis dengan epidermal inclusion cysts, intradermal nevi, lipomas, pilomatrixomas, atau dermatofibroma.
Laporan Kasus : Wanita 22 tahun dengan keluhan benjolan pada punggung sebelah kiri. Dokter bedah mendiagnosis sebagai soft tissue tumor regio punggung. Pada pemeriksaan makroskopik didapatkan sediaan berupa potongan jaringan berkulit ukuran 3 x 1,5 x 2 cm, warna kecoklatan,kenyal. Pada pemeriksaan mikroskopik didapatkan kelompok-kelompok sel tumor tumbuh membentuk struktur multilobular dengan inti sel bulat, oval, spindle hingga stellate, pleomorfik, normokromatin, terapung dalam massa mucin, diantaranya terdapat gambaran plexiform, dalam stroma yang sembab, hiperemik, bersebukan sel- sel limfosit, histiosit. Kemudin dilakukan pemeriksaan imunohistokimia menunjukkan hasil S100 negativ (-) dan CK negative (-) Hal ini sesuai dengan gambaran Neurothekeoma tipe “cellular”.
Diskusi & kesimpulan : wanita 22 tahun, benjolan pada punggung. Berdasarkan pemeriksaan makroskopis,mikroskopis, dan imunohistokimia menunjukkan hasil sesuai dengan neurothekeoma tipe “cellular”.
2016-05-14T00:00:00ZInvasive Carcinoma of No Special Type pada mammae dextra disertai Mucinous Carcinoma pada mammae sinistraKurniati, Yuni PrastyoAstuti, Meira Dewi KurniaAmarwati, Sitihttp://hdl.handle.net/11617/75632018-03-19T04:20:36Z2014-05-31T00:00:00ZInvasive Carcinoma of No Special Type pada mammae dextra disertai Mucinous Carcinoma pada mammae sinistra
Kurniati, Yuni Prastyo; Astuti, Meira Dewi Kurnia; Amarwati, Siti
Pendahuluan : Secara global terdapat peningkatan jumlah penderita kanker payudara dari 640.000 ditahun 1980 menjadi 1.643.000 penderita ditahun 2010 dengan pertumbuhan pertahun 3,1% serta jumlah kematian sebanyak 452.000 penderita. Invasive breast cancer sendiri merupakan carcinoma terbanyak pada wanita. Peningkatan angka kejadian kanker payudara, perbaikan prognosis dan harapan hidup yang berkembang di seluruh dunia, mengakibatkan peningkatan jumlah wanita yang diketahui beresiko tumbuh kanker payudara bilateral. Kanker mammae bilateral atau sering disebut sebagai Bilateral breast cancer (BBC) merupakan kelainan yang tidak umum dijumpai. Timbulnya tumor yang kedua biasanya karena perhatian dari si pasien itu sendiri.Insidennya sangat jarang, bervariasi antara 1 sampai 14 %., Studi mengenai BBC ini juga sangat jarang sehingga informasi mengenai BBC sangat sedikit.
Laporan Kasus : Wanita, 56 tahun, dengan keluhan benjolan pada payudara kanan yang tumbuh cepat hingga menyebuk keluar permukaan kulit. Sesudahnya muncul benjolan pada payudara kiri. Dokter bedah mendiagnosisnya sebagai carcinoma mammae bilateral. Pada pemeriksaan mikroskopis massa dan limfonodi payudara kanan didapatkan hasil kelompok-kelompok sel epithelial anaplastik berstruktur syncytial, cribiform dengan massa nekrotik pada bagian tengah, diantaranya tampak bentukan kelenjar <10%, inti bulat lonjong, pleiomorfik sedang, sebagian tampak sel-sel epithelial anaplastik masih viabel, nukleoli prominent, mitosis abnormal mudah didapatkan 15-20/10 LPB. Hal ini sesuai dengan gambaran invasive carcinoma of no special type. Sedangkan pada massa dan kelenjar getah bening payudara kiri didapatkan hasil kelompok-kelompok massa musin yang dipisahkan oleh septa-septa jaringan ikat fibrokolagen, diantaranya didapatkan kelompok-kelompok sel epithelial anaplastik inti bulat, lonjong, pleiomorfik, berkromatin kasar sebagian sel tampak degeneratif, bervacuola, sitoplasma eosinofilik, berstruktur kelenjar. Hal ini sesuai dengan mucinous carcinoma.
Rangkuman :. Kanker payudara bilateral sendiri terbagi menjadi synchronous bilateral breast cancer dan metachronous bilateral breast cancer. Kasus ini memperbanyak khasanah pengetahuan tentang kanker payudara bilateral.
2014-05-31T00:00:00Z