Jurnal Ekonomi Pembangunan*http://hdl.handle.net/11617/332024-02-25T05:17:38Z2024-02-25T05:17:38ZTingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani dan Pengaruh Kebijakan RaskinJanuary, Indrihttp://hdl.handle.net/11617/58642018-03-19T04:03:00Z2014-12-01T00:00:00ZTingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani dan Pengaruh Kebijakan Raskin
January, Indri
The purpose of this study was to (1) suspected the level of farmer household food security in the
village of Tanjung Pering, (2) to explore the factors that influence household food security of farmers
in the village of Tanjung Pering and (3) explore the influence policy giving rice to the poor (the rice)
to the household food security of farmers in the village of Tanjung Pering. The research was
conducted in the village of Tanjung Pering, District of North Inderalaya, Ogan Ilir. What research
purposely determined in consideration of the community in the village of Tanjung Pering largely
livelihood as farmers and rice for many distributed to the village. The results showed that the level
of household food security of farmers in the village of Tanjung Pering, District of North Inderalaya,
Ogan Ilir, which hold 53.33 percent food, 10 percent of food vulnerable and 36.67 percent less food.
Factors that significantly influence the level of household food security of farmers in the village of
Tanjung Pering, District of North Inderalaya, Ogan Ilir regency is the price of rice, the number of
family members and income.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) menduga tingkat ketahanan pangan rumah tangga
petani di Desa Tanjung Pering, (2) menjajaki faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketahanan
pangan rumah tangga petani di Desa Tanjung Pering dan (3) menjajaki pengaruh kebijakan
pemberian beras untuk masyarakat miskin (RASKIN) terhadap ketahanan pangan rumah tangga
petani di Desa Tanjung Pering. Penelitian ini dilakukan di Desa Tanjung Pering, Kecamatan
Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan
pertimbangan masyarakat di desa Tanjung Pering sebagian besar bermata pencaharian sebagai
petani dan raskin banyak didistribusikan ke desa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat ketahanan pangan rumah tangga petani di Desa Tanjung Pering, Kecamatan Inderalaya
Utara, Kabupaten Ogan Ilir, yaitu 53,33 persen tahan pangan, 10 persen rentan pangan dan 36,67
persen kurang pangan. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat ketahanan
pangan rumah tangga petani di Desa Tanjung Pering, Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten
Ogan Ilir adalah harga beras, jumlah anggota keluarga dan pendapatan.
2014-12-01T00:00:00ZProfitabilitas dan Efisiensi Usahatani Bawang MerahRosyadi, ImronPurnomo, Didithttp://hdl.handle.net/11617/58632018-03-19T04:02:51Z2014-12-01T00:00:00ZProfitabilitas dan Efisiensi Usahatani Bawang Merah
Rosyadi, Imron; Purnomo, Didit
The purpose of this research is to determine and analyze the profitability and performance of onion
farming marketing margins; analyze and know the parts of prices received by farmers and analyze
the efficiency of onion farming in the district of Brebes. Samples taken in this study is 30 onion
farmers in the district of Brebes, who settled in six villages, each village was taken 5 farmers as the
research sample. These results indicate that the location of onion farming research does not provide
benefits significantly to the household economy of farmers. Higher selling prices at the retail level
and supermarkets do not have a significant impact on the level of profits of farming in the study
area. Farming is done by farmers in the study area is inefficient. Onion marketing chain in the
study area is relatively long, which consists of 4 lines of marketing.
Tujuan penelitian ini menentukan dan menganalisis profitabilitas dan kinerja margin pemasaran
pertanian bawang; menganalisis dan mengetahui bagian dari harga yang diterima oleh petani/
saham petani) dan menganalisis efisiensi pertanian bawang di Kabupaten Brebes. Sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah 30 petani bawang di Kabupaten Brebes, yang menetap di enam
(6) desa, setiap desa diambil 5 petani sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa lokasi penelitian pertanian bawang tidak memberikan manfaat signifikan (menguntungkan)
terhadap ekonomi rumah tangga petani. Harga jual yang lebih tinggi di tingkat eceran dan
supermarket tidak memiliki dampak yang signifikan pada tingkat keuntungan pertanian di daerah
studi. Pertanian bawang yang dilakukan oleh petani dalam wilayah penelitian, tidak efisien.
Jaringan pemasaran bawang di daerah penelitian relatif lama, yang terdiri dari 4 jalur pemasaran.
2014-12-01T00:00:00ZModel Pengembangan Pepaya Sebagai Komoditas Unggulan Lokal Yang Berdaya SaingSukmawani, RenyHaeruman, MamanSulistyowati, LiesPerdana, Tommyhttp://hdl.handle.net/11617/58622018-03-19T04:02:42Z2014-12-01T00:00:00ZModel Pengembangan Pepaya Sebagai Komoditas Unggulan Lokal Yang Berdaya Saing
Sukmawani, Reny; Haeruman, Maman; Sulistyowati, Lies; Perdana, Tommy
The aim of this research is to study the comparative advantage and papaya competitive and to
design its development model by using the approach of local base agriculture development. This
research uses survey method. The resulting research shows that papaya is a base commodity that
has comparative advantage and competitive. The development papaya in the district of Sukabumi is
quite good bases on eight superior creations. But in order to be the main sector in economic
development and has a competition, the development of papaya must concern to its influence
factors. In supporting papaya development as a competitive local superior commodity, it needs to be
done some efforts are as follows: (1) increase a skillful worker; (2) improve business management;
(3) increase papaya productivity by using technology and study papaya planted technology in
specific local superior commodity; (4) develop the involvement of the business relation; (5) provide
market information and information technology network; and (6) improve infrastructures.
Penelitian bertujuan untuk mempelajari keunggulan komparatif dan kompetitif pepaya sekaligus
merancang model pengembangannya melalui pendekatan pembangunan pertanian berbasis lokal.
Penelitian ini menggunakan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pepaya
merupakan komoditas basis yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Perkembangan
pepaya di Kabupaten Sukabumi cukup baik berdasarkan delapan kriteria unggul, namun demikian
agar pepaya benar-benar dapat menjadi penggerak utama perkembangan ekonomi dan berdaya
saing maka pengembangannya harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pengembangan pepaya sebagai komoditas unggulan lokal berdaya saing perlu mengupayakan: (1)
peningkatan keterampilan tenaga kerja; (2) perbaikan manajemen usahatani; (3) peningkatan
produktivitas pepaya dengan menerapkan teknologi dan melaksanakan pengkajian teknologi
budidaya pepaya spesifik lokasi; (4) penumbuhan dan pengembangan jalinan kemitraan; (5)
penyediaan informasi pasar dan jaringan informasi teknologi serta (6) perbaikan infrastruktur.
2014-12-01T00:00:00ZFaktor-faktor Pengembangan Kawasan Khusus Industri Perkapalan untuk Mendukung Sistem Inovasi DaerahSantoso, Eko BudiKurniawati, Ummi FadlilahDewanti, Ajeng Nugrahaninghttp://hdl.handle.net/11617/58612018-03-19T04:02:25Z2014-12-01T00:00:00ZFaktor-faktor Pengembangan Kawasan Khusus Industri Perkapalan untuk Mendukung Sistem Inovasi Daerah
Santoso, Eko Budi; Kurniawati, Ummi Fadlilah; Dewanti, Ajeng Nugrahaning
The central government has established the industry road map through MP3EI to support the
shipbuilding industry. The region of Surabaya, Gresik, Lamongan and Tuban areas will be
developed as the national shipping industry. The purpose of this study is to formulate the
shipbuilding industry development cooperation to support the development of regional innovation
systems. The goal and objectives are to identify the type of support the shipbuilding industry in
Lamongan, to obtain a general picture of the existing condition of shipbuilding industries and the
subsequent descriptive analysis to identify factors that influence the development of the
shipbuilding industry. The method is using a theoretical review of the literature and the descriptive
analysis of the results of depth interviews with stakeholders in Lamongan. The results of this study
are the factors that influence the development of the shipbuilding industry.
Setiap pemerintah pusat telah menetapkan peta jalan industri dalam MP3EI untuk mendukung
industri perkapalan. Wilayah Surabaya, Gresik, Lamongan dan Tuban akan dijadikan kawasan
industri perkapalan nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan kerjasama
pengembangan industri perkapalan dalam mendukung pengembangan sistem inovasi daerah.
Sasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah mengidentifikasi jenis industri pendukung
perkapalan di Kabupaten Lamongan untuk memperoleh gambaran umum mengenai kondisi
industri eksisting dan selanjutnya analisis deskriptif untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi pengembangan industri perkapalan. Metode yang digunakan adalah review
literature dan analisis deskriptif dari hasil wawancara mendalam terhadap pemangku kepentingan
di Kabupaten Lamongan. Hasil dar
2014-12-01T00:00:00Z