Seminar Nasional Teknik Sipil VI 2016
http://hdl.handle.net/11617/11014
Peran Manajemen dan Teknologi Transportasi Menuju Transportasi Indonesia yang Berkelanjutan2024-03-29T14:17:07ZUji Kepadataan dan CBR Bahan RAP dengan Gradasi Rumus Fuller
http://hdl.handle.net/11617/7535
Uji Kepadataan dan CBR Bahan RAP dengan Gradasi Rumus Fuller
Sunarjono, Sri; Riyanto, Agus; Ardinata, Sofyan
RAP atau Reclaimed Asphalt Pavement sering dimanfaatkan sebagai bahan agregat dalam pekerjaan daur ulang perkerasan jalan. Bahan RAP, hasil penghancuran perkerasan jalan lama, dicampur secara dingin menggunakan bahan ikat foamed bitumen atau aspal emulsi dapat menghasilkan lapis perkerasan baru dengan kualitas yang memadai. Permasalahan yang sering dijumpai dalam pekerjaan ini adalah nilai kepadatan dan stabilitas produk campuran yang masih kurang konsisten. Perlu ada investigasi terhadap bahan RAP untuk mengetahui penyebab kelemahan ini. Tujuan penelitian yaitu untuk menyelidiki nilai kepadatan dan CBR bahan RAP yang gradasinya direkayasa menggunakan persamaan Fuller. Metode penelitian yaitu melakukan serangkaian uji kepadatan dan CBR terhadap bahan RAP rekayasa dan asli. Hasil dari uji kedua bahan tersebut kemudian dibandingkan. Dalam penelitian ini digunakan tiga variasi gradasi Fuller, yaitu ukuran nominal 1”. ¾’, dan 3/8’. Dari penelitian kepadatan yang memiliki nilai tertinggi adalah RAP Fuller D : 3/4” dan yang terendah adalah RAP Asli, dengan nilai kepadatan maksimum RAP asli sebesar 1,55 gr/cm3 , kadar air optimum 3,07 %. RAP Fuller kepadatanya 1,71 gr/cm3 , kadar air optimum 8,4%. Pada pengujian CBR didapat bahwa nilai CBR yang tertinggi adalah RAP Fuller D : 3/4” dan yang terendah adalah RAP Asli, RAP asli didapat nilai CBR = 27%, RAP Fuller nilai CBR = 60%. Hasil penelitian disimpulkan bahwa material RAP yang telah direkayasa gradasinya menggunakan rumus Fuller memiliki nilai kepadatan dan CBR yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan RAP asli.
2016-05-25T00:00:00ZStudi Karakteristik Kepadatan dan CBR Bahan RAP Bergradasi Cooper
http://hdl.handle.net/11617/7534
Studi Karakteristik Kepadatan dan CBR Bahan RAP Bergradasi Cooper
Sunarjono, Sri; Riyanto, Agus; Mahmudi, Imam
RAP (Reclaimed Asphalt Pavement) adalah bahan limbah dari hasil penggalian dan penghacuran lapis perkerasan jalan yang telah mengalami rusak parah. RAP dapat dimanfaatkan kembali menjadi campuran perkerasan melalui teknologi road recycling. Berdasarkan laporan campuran aspal dingin RAP ini memiliki kepadatan dan stabilitas yang kurang maksimal. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki kepadatan dan nilai CBR bahan RAP yang telah diperbaiki gradasinya dengan mengacu rumus Cooper, kemudian membandingkannya dengan RAP Asli tanpa perbaikan gradasi. Metode penelitian mengunakan uji laboratorium terhadap nilai kepadatan dan CBR. Bahan yang digunakan adalah RAP asli dan tanpa penambahan agregat baru. Pengujian yang dilakukan antara lain, pengujian abrasi, berat jenis, kepadatan dan CBR. Untuk pengujian kepadatan menggunakan standart Proctor, dan pengujian CBR tanpa rendaman. Jumlah sampel yang akan digunakan sebanyak 28 buah. Hasil penelitian menunjukkan RAP yang telah diperbaiki gradasinya memiliki nilai kepadatan dan CBR yang lebih baik dibanding bahan RAP asli tanpa perbaikan gradasi. Hasil pengujian RAP asli mempunyai nilai kepadatan maksimum 1,55 gr/cm3 dengan kadar air optimum 3,07%. RAP Rekayasa dengan nilai eksponen 0,1 mempunyai nilai kepadatan tertinggi yaitu sebesar 1,733 gr/cm3 dengan kadar air 7,8%. Hasil Pengujian CBR RAP asli 27,67. RAP rekayasa 56,67.
2016-05-25T00:00:00ZKarakteristik Marshall Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) Dengan Menggunakan Limbah Beton Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Kasar
http://hdl.handle.net/11617/7533
Karakteristik Marshall Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) Dengan Menggunakan Limbah Beton Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Kasar
Harnaeni, Senja Rum; Bayu M, Isyak
Dalam pembuatan campuran Asphalt Concrete (AC) untuk lapis permukaan pada perkerasan lentur membutuhkan agregat dalam jumlah banyak. Penggunaan fresh aggregate yang terus menerus dalam jumlah yang besar akan menimbulkan masalah lingkungan di sekitar daerah penambangan tersebut. Pada penelitian ini untuk mengurangi penggunaan agegat baru (fresh aggregate) dicoba dengan pemanfaatan limbah beton untuk mengganti sebagian agregat kasar pada pembuatan campuran AC-BC (Asphalt Concrete- Binder Course). Selain itu pemanfaatan limbah beton yang berasal dari reruntuhan bangunan akibat gempa bumi, bongkaran bangunan, akibat kebakaran maupun limbah beton yang berasal dari kegagalan dalam pembuatan di pabrik beton pracetak, yang dalam jumlah banyak akan menimbulkan masalah negatif bagi lingkungan diharapkan dapat diatasi. Penelitian dimulai dengan pengujian bahan-bahan penyusun beton aspal (aspal, agregat kasar dan agregat halus) dan pengujian limbah beton sebagai pengganti sebagian agregat kasar , serta perancangan campuran beton aspal. Ketentuan aspal, agregat kasar dan agregat halus yang digunakan mengacu Spesifikasi Teknik Bina Marga tahun 2010. Jenis beton aspal yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC) untuk Lapis Pengikat, sesuai dengan Spesifikasi Teknik Bina Marga tahun 2010. Selanjutnya menentukan rumus rancangan campuran beton aspal AC-BC berdasarkan nilai kadar aspal optimum. Karakteristik campuran beton aspal dan gradasi campuran agregat harus memenuhi Spesifikasi Teknik Bina Marga 2010. Kemudian dilakukan pengujian Marshall untuk mengetahui kinerja Lapis Pengikat pada Flexible Pavement, yaitu campuran AC-BC yang menggunakan limbah beton, pada berbagai variasi prosentase limbah beton sebagai pengganti sebagian agregat kasar, yaitu : 0%, 20%, 40%, 60% dan 80% terhadap total agregat kasar. Kinerja yang diukur adalah karakteristik Marshall, yaitu stabilitas, flow, Marshall Quotient, VMA, VFWA dan VIM pada masing-masing variasi prosentase limbah beton sebagai pengganti sebagian agregat kasar. Kemudian dilakukan analisa pengaruh variasi prosentase limbah beton sebagai pengganti sebagian agregat kasar terhadap stabilitas, flow, Marshall Quotient, VMA, VFWA dan VIM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seiring bertambahnya kadar limbah beton nilai stabilitas, flow,VMA dan VIM cenderung naik, sementara nilai MQ dan VFWA cenderung turun.
2016-05-25T00:00:00ZPengaruh Usaha Preventif Untuk Mengurangi Resiko Lakalantas Ditinjau dari Pemahaman Pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Ngawi
http://hdl.handle.net/11617/7532
Pengaruh Usaha Preventif Untuk Mengurangi Resiko Lakalantas Ditinjau dari Pemahaman Pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Ngawi
Slamet, Gotot; Wibiatmojo, Abram; Hidayati, Nurul
Kecelakaan lalu lintas merupakankejadian di mana sebuah kendaraan bermotor bertabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya lakalantas diantaranya faktor manusia termasuk juga di Kabupaten Ngawi. Kabupaten ini, pelajar dan mahasiswamerupakankorban kecelakaan terbanyak di jalan raya yaitu 70% dari total 4.286 korban kecelakaan dan 867 diantaranya meninggal dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lakalantas di Kabupaten Ngawi, pemahaman pelajar terhadap peraturan lalu lintas sebelum ada usaha, dan setelah dilakukanusaha.Usaha yang dilakukan adalah pelatihan safety riding dan penyuluhan tentang peraturan lalu lintas. Karakteristik lakalantas yang diamati meliputi: Jenis kendaraan, usia, dan penyebab terjadinya lakalantas, data yang diperoleh dari Satlantas Polresta Ngawi. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dengan 300 responden, 35 item pertanyaan pemahaman rambu lalu lintas, 7 item marka lalu lintas, 15 item tata cara berkendara, dan 10 item safety riding, yang digunakan untuk mengetahui pemahaman pelajar sebelum dan sesudah ada usaha. Untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen, kuesioner diuji validitas reliabilitas dan taraf kesukaran, daya beda, univariat dan chi kuadrat. Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 15.0. Hasil penelitian menunjukkankarakteristik lakalantas di KabupatenNgawimayoritas merupakan pengendara sepeda motor, dengan pelaku-korban terbanyak berusia 16-30 tahun, yang disebabkankarenatidak mengetahui rambu-rambu lalu lintas. Berdasarkanhasil uji data sebelum ada usaha diperoleh: Pemahamanrambulalulintasjumlah soal benar rata-rata 16, dengan jumlah responden rata-rata 26 orang (9%). Markalalulintasjumlah soal benar rata-rata 3, dengan jumlah responden rata-rata 51 orang (17%). Tata cara berkendara dengan jumlah soal benar rata-rata 6, dengan jumlah responden rata-rata 26 orang (9%). Safety riding jumlah soal benar rata-rata 5, dengan jumlah responden rata-rata 31 orang (10%). Hasil uji data sesudah ada usaha diperoleh: Pemahaman rambulalulintasjumlah soal benar rata-rata 33, dengan jumlah responden rata-rata 44 orang (15%). Markalalulintasjumlah soal benar rata-rata 7, dengan jumlah responden rata-rata 93 orang (31%). Tata cara berkendara jumlah soal benar rata-rata 14, dengan jumlah responden rata-rata 66 orang (22%). Safety riding jumlah soal benar rata-rata 10, dengan jumlah responden rata-rata 113 orang (38%).
2016-05-25T00:00:00Z