PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL KESEHATAN
http://hdl.handle.net/11617/11032
2024-02-25T05:17:59ZKebijakan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
http://hdl.handle.net/11617/4421
Kebijakan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Subyantoro, Guntur
2012-07-01T00:00:00ZUpaya Perawat dalam Promosi Kesehatan untuk Pencegahan Penyakit Jantung
http://hdl.handle.net/11617/4420
Upaya Perawat dalam Promosi Kesehatan untuk Pencegahan Penyakit Jantung
Widodo, Arif
Nowdays, heart disease has become one of main non
contagious disease that cause death. Heart and blood
vessel disease promotion and prevention one done on
person, family, and community that one healthy and
hihgrisked and also patients and people who need
rehabilitation. This program is also supported by
profesionals health through capacity building. The risk
factors that one unable to be modified are ; 1) age, 2) sex,
3) gen, 4) previous hearth disease / attack. While risk
factors that are able to modified are ; 1) high blood
cholesterol level, 2) diabetes mellitus, 3) hypertension, 4)
smoking habit, 5) obesity, 6) leak of exercise, and 7)
stress. Primary prevention program for health and high
risk person consists ; 1) increasing health pattern
awareness (Balance nutrition, avoid smoking, avoid
stress, blood pressure awareness, doing execercise). 2)
contiuos health check. Whereas secondary prevention
for person with hearth disease are aimed to ; 1) prevent
further complication, 2) prevent the feel of invaled, 3)
psychologically better make them.
2012-07-14T00:00:00ZKeperawatan Komunitas pada Hipertensi : Pencegahan dan Penanganannya
http://hdl.handle.net/11617/4419
Keperawatan Komunitas pada Hipertensi : Pencegahan dan Penanganannya
Agusman, Fery
Hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari seluruh
kalangan masyarakat. Dampak yang ditimbulkan dapat berakibat jangka
pendek maupun jangka panjang bagi penderitannya, hal ini membutuhkan
penanggulangan yang menyeluruh dan terpadu.
Hipertensi dapat
menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Sebagai salah satu bentuk penyakit degeneratif, saat ini
hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
Indonesia yang perlu segera dicarikan upaya-upaya sistematis dalam
pencegahannya. Hipertensi sebenarnya merupakan penyakit yang lebih
banyak dicetuskan karena gaya hidup. Banyak sekali faktor risiko
hipertensi yang berkaitan dengan perilaku manusia, seperti stres,
merokok, hiperlipidemia, diabetes mellitus, obesitas, dan lain sebagainya.
Perawat sebagai tenaga kesehatan dengan jumlah proporsi terbesar di
Indonesia dapat berperan strategis dalam upaya kesehatan, baik yang
bersifat promotif maupun preventif, khususnya dalam mempromosikan
gaya hidup sehat dan melakukan deteksi dini hipertensi beserta
komplikasi yang mungkin menyertainya.
Asuhan keperawatan komunitas
memiliki peranan untuk menghasilkan:Intervensi layanan keperawatan
yang profesional dalam mempromosikan gaya hidup sehat kepada
masyarakat terkait dengan hipertensi,Model pemberdayaan komunitas
yang dapat digunakan untuk menjamin keberlanjutan sistem deteksi dini
hipertensi dan komplikasinya dan Menghasilkan Indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur efektivitas program pemberdayaan
dimasyarakat. Beberapa upaya uang dapat dilakukan di masyarakat;
positif defiance,pembentukan posbindu,rekiutmen dan pelatihan
kader,surveilance hipertensi,
Pembuatan peta kewaspadaan hipertensi,
Pemeriksaan tekanan darah secara rutin, Pelaksanaan senam jantung
sehat dan senam lansia secara rutin, Promosi kesehatan yang berkaitan
dengan bahaya hipertensi, Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan &
penatalaksanaan hipertensi dan Pengumpulan dana sosial Tanggap
Hipertensi
2012-07-14T00:00:00ZKonseling Pencegahan dan Penatalaksanaan Penderita Diabetes Mellitus
http://hdl.handle.net/11617/4418
Konseling Pencegahan dan Penatalaksanaan Penderita Diabetes Mellitus
Ambarwati, Winarsih Nur
Diabetes Melitus (DM) adalah merupakan penyakit Global endemik. Saat
ini diperkirakan 171 juta pasien menderita DM seluruh dunia dan
diperkirakan tahun 2030 akan menjadi dua kali lipatnya. Penderita
Diabetes Melitus (DM) di Indonesia secara epidemiologi diperkirakan
bahwa pada tahun 2030 prevalensi mencapai 21,3 juta orang atau
merupakan negara urutan keempat dengan jumlah perkiraan penderita DM
didunia. Semua pasien tersebut beresiko mengalami komplikasi baik
mikrovaskular maupun makrovaskular yang dapat menyebabkan
tingginya biaya perawatan dan pengobatan. Salah satu resiko yang
menyebabkan yang kerugian banyak adalah komplikasi Diabetic Foot
Ulcer yang merupakan faktor predisposisi dilakukannya amputasi.
Bertambahnya jumlah penderita DM yang meningkat terus menerus ini
dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, proses penuaan, urbanisasi dan
pertambanhan jumlah prevalensi obesitas dan
Sehingga diperlukan suatu upaya promotif dan preventif terhadap
penyakit DM. Bagi pasien yang telah terkena DM maka manajemen DM
yang baik diharapkan dapat menurunkan resiko komplikasi. Tujuan
penatalaksanaan DM meliputi . Mencegah komplikasi, meningkatkan
kualitas hidup, dengan menormalkan kadar gula darah dan dikatakan DM
terkontrol, sehingga sama dengan orang normal, pada ibu hamil dengan
DM, mencegah komplikasi selama hamil, persalinan dan komplikasi pada
bayi.
physical inactivity.
2012-07-14T00:00:00Z