Simposium Nasional Ke-18 RAPI 2019
http://hdl.handle.net/11617/11495
Rekayasa Pintar di Era Revolusi Industri 4.0: Energi Terbarukan, Sumberdaya dan Material2024-02-25T05:17:31ZPerubahan Temperatur Lembaran Kaca terhadap Perpindahan Kalor Tunak/Steady State
http://hdl.handle.net/11617/11756
Perubahan Temperatur Lembaran Kaca terhadap Perpindahan Kalor Tunak/Steady State
Julianto, Eko; Sarwono, Eko; Mursalin, M
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perpindahan kalor konduksi dan tegangan panas pada
permukaan kaca lembaran dengan menggunakan aplikasi komputer secara simulasi finite element
analysis. Penelitian ini merujuk kepada ketebalan yang berbeda dari 4-19 mm. Parameter penelitian
ini berfokus kepada perpindahan kalor tunak / thermal steady state dan tegangan panas. Metode
perpindahan panas yang terjadi secara konduksi, diasumsikan bahwa dengan paparan panas secara
steady 200⁰ - 600ºC dari waktu 20 menit, pada proses simulasi didistribusikan kalor tetap dengan suhu
maksimal yaitu 394.2˚C. Hasil riset menunjukkan bahwa terjadi di mana kaca 19 mm dengan kalor
maksimal 396.6 ˚C dan 4 mm minimum 159.9 ˚C. laju aliran kalor konduksi sebesar 4131 Joule dan
minimum kalor 213 Joule. Kaca mengalami tegangan panas yang mengakibatkan kaca float
mendapatkan tegangan statik von mises stress (VM) yaitu 16.3 – 176.8 MPa, Titik retak menunjukkan
hasil dimana eksperimen sebelumnya sama yaitu pada bagian tepi kaca tersebut.
2019-01-01T00:00:00ZPenerapan Mesin Penggiling Tanah Bertingkat untuk Mempersingkat Proses Penggilingan Tanah pada Pengrajin Gerabah
http://hdl.handle.net/11617/11755
Penerapan Mesin Penggiling Tanah Bertingkat untuk Mempersingkat Proses Penggilingan Tanah pada Pengrajin Gerabah
Anggono, Agus Dwi; Sugit, Bibit; Hariyanto, Agus
Pemerintah kabupaten Klaten telah menetapkan desa Melikan, kecamatan Wedi sebagai desa wisata
karena memiliki keunikan dalam membuat keramik yaitu dengan alat putaran miring yang merupakan
satu-satunya metode pembuatan keramik di Indonesia. Tujuan umum dari program PPTTGadalah
meningkatkan eksistensi desa wisata Melikan. Tujuan khusus program ini mencakup tiga bidang yaitu
informasi, teknologi dan sumber daya manusia (SDM). Bidang informasi, dilakukan pengembangan
informasi UKM mitrayang lebih luas dengan memanfaatkan jaringan internet dan sosial media. Bidang
teknologi, melakukan perbaikan dan peningkatan mesin penggiling tanah yang lebih kuat dan tahan
lama. Bidang SDM diberikan berupa pelatihan dan bengkel kerja terhadap mitra untuk meningkatkan
pengetahuan tentang humas, pemasaran, manajemen dan pelayanan konsumen. Metode yang
diterapkan adalah dengan pelatihan, pendampingan, monitoring, evaluasi, pemberian dan peminjaman
fasilitas, serta meningkatkan jaringan kerja sama dengan pelaku usaha di bidang pariwisata. Luaran
dari program ini adalah peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang gerabah dan
keramik, tata kelola desa wisata, peningkatan kondisi sosial dan ekonomi dan jurnal atau prosiding
nasional diakhir program.
2019-01-01T00:00:00ZOptimasi Pembuatan Arang Aktif untuk Detoksifiksi pada Proses Fermentasi Hidrolisat Kertas Bekas
http://hdl.handle.net/11617/11754
Optimasi Pembuatan Arang Aktif untuk Detoksifiksi pada Proses Fermentasi Hidrolisat Kertas Bekas
Fuadi, Ahmad M.; Mujiburohman, M; Fatoni, Rois; Dewi, Danastri Ratna Nursinta
Energi sudah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari. Namun karena jumlahnya yang
semakin menipis, para ilmuan mulai mencari sumber energi alternatif. Salahsatunya adalah bahan
berbasis selulosa. Kertas HVS bekas merupakan salah satu material yang kandungan selulosanya
sangat tinggi dan melimpah, pada tahun 2010 mencapai sekitar 400 juta ton. Sehingga kertas HVS
bekas memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bioetanol. Hidrolisis
selulosa akan menghasilkan glukosa serta bahan-bahan lain seperti furfural. Furfural merupakan salah
satuasam karboksilat dan fenol yang bersifat meracuni mikroorganisme pada saat proses fermentasi.
Arang aktif dapat digunakan sebagai adsorben yang efektif untuk menghilangkan berbagai kontaminan
organik dan anorganik. Arang aktif juga dipengaruhi oleh reagen aktivasi yang digunakan. Dalam
penelitian ini digunakan reagen aktivasi KOH dan K2CO3 dengan metode pemanasan microwave dan
autoclave. Diketahui bahwa semakin tinggi konsenterasi reagen aktivasi maka semakin tinggi pula
kadar bioetanol yang terbentuk karena luas permukaan arang aktif yang semakin besar. Perolehan
bioetanol yang paling tinggi yaitu pada konsenterasi reagen aktivasi 3,5N KOH dan 3,5N K2CO3.
2019-01-01T00:00:00ZPengaruh Waktu Pengeringan dan Rasio Bahan Baku/Starter Zymomonas mobilis pada Pembuatan Bioetanol dari Limbah Kulit Kopi Robusta
http://hdl.handle.net/11617/11753
Pengaruh Waktu Pengeringan dan Rasio Bahan Baku/Starter Zymomonas mobilis pada Pembuatan Bioetanol dari Limbah Kulit Kopi Robusta
Putra, Mohammad Akbar Hidayat; Purnama, Herry
Kebutuhan energi saat ini hampir seluruhnya dipasok oleh bahan bakar fosil yang semakin menipis
jumlahnya. Oleh karena itu perlu dikembangkan bahan bakar alternatif terbarukan dan ramah
lingkungan, seperti bioetanol. Bioetanol merupakan alternatif bahan bakar yang berasal dari bahan
alam terbarukan atau biomassa, salah satunya adalah kulit biji kopi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh waktu pengeringan pada saat perlakuan awal bahan baku kulit kopi dan
perbandingan jumlah starter yang ditambahkan selama fermentasi pada proses pembuatan bioetanol.
Pada proses pengeringan, variabel waktu yang digunakan adalah 2 dan 4 jam. Variabel rasio bahan
baku/starter yang digunakan adalah 4, 8, dan 12% (v/v). Pada tahap hidrolisis, dilakukan dengan
metode asam menggunakan HCl. Langkah selanjutnya adalah fermentasi dengan starter Zymomonas
mobilis selama tujuh hari. Cairan hasil fermentasi kemudian dilakukan destilasi dua tahap, yaitu
distilasi sederhana dan distilasi ekstraktif menggunakan pelarut dietilena glikol. Hasil destilasi dari
fermentasi diuji kandungan etanolnya menggunakan gas chromatography (GC). Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa kulit kopi dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol melalui
proses hidrolisis dan fermentasi, dengan kondisi terbaik pada waktu pengeringan bahan baku selama
2 jam dan perbandingan starter 8% dengan rendemen 21,37% dan kadar etanol mencapai 58,41%.
2019-01-01T00:00:00Z