Prosiding Dental Seminar Universitas Muhammadiyah Surakarta (Densium) 5 2021
http://hdl.handle.net/11617/12506
Dental Care and Treatment during COVID-192024-03-29T10:06:36ZEVALUASI PROTOKOL KESEHATAN PRAKTEK DOKTER GIGI PADA MASA PANDEMI : Literature Review
http://hdl.handle.net/11617/12528
EVALUASI PROTOKOL KESEHATAN PRAKTEK DOKTER GIGI PADA MASA PANDEMI : Literature Review
Ashshiddiiq, Zaid Ziyaadatulhuda; Iswarani, Ika Nuria Syafira; Brilyani, Anisa Ellen
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh infeksi severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan dapat bertransmisi melalui droplet. Tingginya kasus COVID-19 menyebabkan penurunan kunjungan pasien dan peningkatan dilema para dokter dan perawat gigi pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan literature review ini adalah mengkaji langkah pencegahan penularan COVID-19 pada praktek dokter gigi dimasa pandemi. Metode literature review ini yaitu penelusuran artikel internasional melalui Pubmed dan Science Direct dengan kata kunci dental care and COVID-19. Kriteria inklusi yaitu literatur mengenai pencegahan dan perawatan penyakit gigi dan mulut selama pandemi COVID-19 dengan rentang tahun publikasi 2019 hingga 2021, sedangkan kriteria eksklusinya adalah artikel review. Hasil penelusuran literatur dilakukan penghapusan artikel ganda, screening judul, abstrak, dan full-text didapatkan 15 artikel. Dalam proses screening digunakan aplikasi Mendeley, dan Ms. Excel untuk analisis data. Dari hasil review, pasien dilakukan screening kondisi klinik melalui telepon untuk menilai perlu tidaknya tindakan perawatan gigi dan mulut secara langsung. Pasien yang terlanjur mendatangi unit perawatan gigi dilakukan screening dan pengecekan suhu secara langsung. Pasien disarankan untuk melakukan tes RT-PCR sebelum melakukan pemeriksaan. Ruangan diatur, menerapkan protokol kesehatan, penggunaan alat pelindung diri lengkap, meminimalisir tindakan aerosol generating procedure, pasien menggunakan obat kumur sebelum dan sesudah perawatan, serta alat disterilkan kembali sebelum disimpan untuk menekan transmisi virus.
2021-06-01T00:00:00ZPOTENSI CHEMICALLY MODIFIED CURCUMIN 2.24 SEBAGAI MMP-INHIBITOR DALAM MODULASI HOST PERIDONTITIS
http://hdl.handle.net/11617/12527
POTENSI CHEMICALLY MODIFIED CURCUMIN 2.24 SEBAGAI MMP-INHIBITOR DALAM MODULASI HOST PERIDONTITIS
Pandiangan, Vanessa Angelina; Radezky, Cika; Priskilla Gita, Pitaloka
Periodontitis, infeksi jaringan pendukung gigi yang dapat menyebabkan kehilangan perlekatan klinik gigi dan penurunan tulang alveolar, merupakan penyakit gigi dan mulut terbanyak kedua di Indonesia dengan prevalensi sebesar 74,1%. Periodontitis tidak lagi hanya didefinisikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh patogen, namun sebagai konsekuensi dari respon imun dan stres oksidatif yang tidak terkontrol. Sekresi mediator proinflamasi, salah satunya matriks metalloproteinase (MMP), menjadi faktor yang penting dalam patogenesis periodontitis. MMP berperan dalam destruksi ligamen periodontal, gingiva, dan tulang sebagai respon imun host terhadap infeksi patogen. Oleh karena itu, terapi modulasi host (HMT) yang difokuskan pada penghambatan aktivitas MMP menjadi terapi ideal dan sesuai dengan paradigma periodontitis terkini. Satu-satunya agen HMT yang saat ini disetujui oleh Food and Drugs Administration (FDA) adalah Subantimicrobial Dose Doxycycline (SDD). Saat ini, SDD masih jarang ditemukan dan digunakan secara klinik di Indonesia. Oleh karena itu, Chemically Modified Curcumin 2.24 (CMC 2.24), zat kurkumin yang telah dimodifikasi, menjadi solusi yang tepat sebagai agen modulasi host periodontitis yang baru. Senyawa kurkumin ini terkandung dalam tanaman Curcuma spp yang mudah ditemukan di Indonesia dan telah terbukti secara signifikan menghambat aktivitas MMP. Metode pencarian literatur dilakukan dengan mencari publikasi pada PubMed menggunakan kata kunci ‘Periodontitis’ AND ‘Host Modulation Therapy’ AND ‘CMC 2.24’ AND ‘MMP’. Hasil pencarian kemudian dirangkum dan dielaborasikan untuk mengkaji potensi CMC 2.24 sebagai agen HMT dalam mengurangi sekresi MMP pada pasien periodontitis. Berdasarkan kajian literatur, dapat disimpulkan bahwa CMC 2.24 berpotensi sebagai MMP-inhibitor dalam modulasi host periodontitis.
2021-06-01T00:00:00ZSTANDARISASI PENGGUNAAN APD BAGI DOKTER GIGI DI MASA PANDEMI COVID-19 : Literature Review
http://hdl.handle.net/11617/12526
STANDARISASI PENGGUNAAN APD BAGI DOKTER GIGI DI MASA PANDEMI COVID-19 : Literature Review
Fatmawati, Silvia Nur; Ulfah, An Nisa Asma; Rahmadhani, Ajud Karunia
Coronavirus Diasease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit saluran pernafasan yang telah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi global. Transmisi COVID-19 terjadi sangat cepat melalui droplet maupun aerosol dari penderita. Dokter gigi menjadi salah satu profesi yang paling berisiko mengalami penularan COVID-19 karena perawatan di bidang kedokteran gigi menghasilkan banyak aerosol maupun droplet yang infeksius sehingga berpotensi menjadi transmisi COVID-19. Oleh karena itu, adanya alat pelindung diri (APD) yang memenuhi standar bagi dokter gigi menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya transmisi COVID-19 maupun terjadinya infeksi silang pada pasien di tempat praktik. Tujuan penulisan literature ini untuk mengetahui APD standar yang direkomendasikan bagi dokter gigi di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan literature review dengan pencarian sumber data relevan melalui sumber database online Google Scholar, jurnal nasional, dan jurnal internasional dengan kata kunci COVID-19, APD, donning, doffing, dan dokter gigi. Sumber data yang digunakan untuk referensi dipublikasi tahun 2012-2021. Langkah beradaptasi di era new normal serta upaya pencegahan transmisi COVID-19 di tempat praktik dokter gigi lebih menekankan pada penggunaan APD standar berdasarkan tupoksi yaitu asisten dalam ruang tunggu dengan APD level 1, petugas kebersihan APD level 2, asisten dalam ruang dental unit APD level 3, dan dokter gigi APD level 3. Selain itu pemahaman mengenai prosedur donning dan doffing juga menjadi faktor penting untuk mencegah terjadinya infeksi silang COVID-19. Upaya perlindungan diri yang adekuat terhadap transmisi penularan COVID-19 bagi dokter gigi dapat dilakukan dengan penggunaan APD level 3 serta pemahaman tentang prosedur donning dan doffing.
2021-06-01T00:00:00ZPOTENSI KANDUNGAN ESSENTIAL OIL DALAM PREPROCEDURAL MOUTH-RINSE SEBAGAI ANTIVIRAL PADA DENTAL BIOAEROSOL
http://hdl.handle.net/11617/12525
POTENSI KANDUNGAN ESSENTIAL OIL DALAM PREPROCEDURAL MOUTH-RINSE SEBAGAI ANTIVIRAL PADA DENTAL BIOAEROSOL
Safitri, Sekar; Tabayyana, Qonita Faizulhyrza; Ihsan, Muhammad Mufid
Pendahuluan: Pada masa pandemi COVID-19, perawatan gigi dan mulut merupakan tindakan berisiko tinggi. Dalam praktik kedokteran gigi, transmisi COVID-19 dapat terjadi melalui bioaerosol yang dihasilkan saat penggunaan handpiece dan perangkat ultrasonik. Penggunaan preprocedural mouth rinse sebelum perawatan gigi diketahui dapat mengurangi jumlah mikroorganisme pada saliva dan daerah orofaring sebagai reservoir SARS-CoV-2. Klorheksidin merupakan bahan yang dinilai efektif sebagai preprocedural mouth rinse. Tetapi, penggunaan klorheksidin jangka panjang dapat menimbulkan efek samping. Salah satu alternatif bahan preprocedural mouth rinse ialah dengan kandungan essential oil yang lebih ekonomis dan minim efek samping. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan potensi kandungan essential oil dalam preprocedural mouth rinse sebagai antiviral pada bioaerosol yang dihasilkan saat perawatan gigi selama pandemi COVID-19. Metode Penelitian: Tinjauan literatur secara sistematis ini dilakukan dengan menggunakan metode rapid review yang mengacu pada panduan Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA). Pencarian artikel dilakukan pada 5 basis data elektronik yaitu PubMED, The Cochrane Library, EbscoHOST, SAGE Journal, dan Google Scholar. Hasil dan Pembahasan: Total 7 artikel hasil seleksi didapatkan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi untuk dianalisis secara kualitatif. Preprocedural mouth rinse berbasis essential oil terbukti efektif mengurangi Colony Forming Unit (CFU) pada sampel bioaerosol. Selain itu, komponen essential oil menunjukkan afinitas tinggi saat berikatan dengan SARS-CoV-2 spike protein, sehingga menghambat ikatan terhadap ACE-2 cell receptor dan menurunkan replikasi virus. Kesimpulan: Kandungan essential oil dalam preprocedural mouth rinse dinilai berpotensi sebagai antiviral terhadap SARS-CoV-2 pada sampel bioaerosol yang dihasilkan selama perawatan gigi, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi silang SARS-CoV-2 selama pandemi COVID-19.
2021-06-01T00:00:00Z