Volume 9 No. 2, Nopember 2007
http://hdl.handle.net/11617/1396
2024-03-29T05:13:40ZKEPUASAN KERJA DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI DAN IKLIM ORGANISASI PADA KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
http://hdl.handle.net/11617/1428
KEPUASAN KERJA DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI DAN IKLIM ORGANISASI PADA KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Satria, Yudhi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi komitmen
organisasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan di lingkungan
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Subjek yang dipilih sebagai sampel penelitian ini
adalah karyawan tetap (dosen dan administrasi) pada Universitas Muhammadiyah
Surakarta, yang berusia 20-50 tahun, baik berjenis kelamin pria maupun wanita, secara
random sampling berjumlah 300 orang. Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis mayor
yaitu ada hubungan antara komitmen organisasi dan iklim organisasi dengan kepuasan
kerja karyawan yang bekerja pada amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan
tinggi, sedang hipotesis minor yang diuji adalah (1) ada hubungan positif antara komitmen
organisasi dengan kepuasan kerja karyawan yang bekerja pada amal usaha
Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi; (2) ada hubungan positif antara iklim
organisasi dengan kepuasan kerja karyawan yang bekerja pada amal usaha
Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi. Hasil yang diperoleh menunjukkan hipotesis
mayor dan minor diterima.
2007-11-01T00:00:00ZHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KECENDERUNGAN KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN INTENSI TURN OVER
http://hdl.handle.net/11617/1427
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KECENDERUNGAN KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN INTENSI TURN OVER
Kurniati D.H., Sely; Rustam, Amrizal; Partini
Pergantian karyawan atau turn over merupakan masalah yang dihadapi para
pengusaha sejak dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
persepsi terhadap kecenderungan kepemimpinan otoriter dengan intensi turn over. Hipotesis
yang diajukan adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kecenderungan
kepemimpinan otoriter dengan intensi turn over. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan
PT. Panasonic Gobel Indonesia yang berjumlah 45 orang. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purpossive non random sampling Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan skala persepsi terhadap kecenderungan kepemimpinan otoriter dan skala
intensi turn over. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi
product moment diperoleh nilai r = 0.419; p < 0.01 yang berarti ada hubungan positif yang
sangat signifikan antara persepsi terhadap kecenderungan kepemimpinan otoriter dengan
intensi turn over. Sumbangan efektif persepsi kecenderungan kepemimpinan otoriter terhadap
intensi turn over sebesar 17.6% sehingga masih terdapat 82.4% faktor-faktor lain yang
mempengaruhi intensi turn over selain variabel persepsi terhadap kecenderungan
kepemimpinan otoriter.
2007-11-01T00:00:00ZKONFLIK HUBUNGAN INDUSTRIAL
http://hdl.handle.net/11617/1417
KONFLIK HUBUNGAN INDUSTRIAL
Dahlia, Riza; Prastiti, Wiwin Dinar; Yuwono, Susatyo
Latar belakang penelitian ini adalah keharmonisan hubungan industrial yang
belum tercipta antara karyawan, manajemen dan pemegang saham di perusahaanperusahaan
yang ada di seluruh dunia termasuk Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui latar belakang konflik dan bentuk konflik hubungan industrial. Subjek penelitian
ini adalah karyawan Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk. (PTBA).
Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan alat pengumpulan data observasi,
interview dan dokumentasi. Sehingga, analisis data menggunakan analisis induktif. Hasil
analisis data dan pembahasan menunjukkan latar belakang konflik yang terjadi di PTBA
adalah rintangan dan masalah komunikasi, ketergantungan tugas, perbedaan jender,
kekaburan batas-batas bidang kerja dan sifat individu. Berdasarkan latar belakang konflik
dapat disimpulkan bahwa bentuk konflik yang terjadi di PTBA antara lain: (1) Konflik
hirarki, yang dirasakan oleh tenaga kontrak, interaksi yang kurang baik antara pihak
karyawan dengan manajemen. (2) Konflik cara menyelesaikan masalah yang dialami pihak
satuan kerja pengembangan dan latihan. (3) Konflik intra perorangan; yang dirasakan
subjek DS, para pensiunan dan peserta pelatihan anak putus sekolah. (4) Konflik yang
timbul karena atasannya yaitu konflik kekuasaan.
2007-11-01T00:00:00ZADVERSITY QUOTIENT PADA PEDAGANG ETNIS CINA
http://hdl.handle.net/11617/1416
ADVERSITY QUOTIENT PADA PEDAGANG ETNIS CINA
Efnita, Sisca; Taufik; Uyun, Zahrotul
Karakteristik pedagang Cina di Indonesia adalah kemauan kerja keras, kebiasaan
hidup hemat, dan kemampuan bertahan dalam situasi sulit. Maka tidak jarang terlihat
kesuksesan pedagang Cina. Hal inilah yang merupakan salah satu faktor terjadinya
kecemburuan etnis pribumi terhadap etnis Cina, yang memuncak pada kerusuhan Mei 1998.
Sebenarnya perjalanan hidup pedagang yang sukses dan pedagang yang gagal sama, yakni
menghadapi berbagai kesulitan dalam menjalankan usahanya. Perbedaannya terletak pada
kecerdasan menghadapi kesulitan hidup (adversity quotient). Tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah bagaimana adversity quotient dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi adversity quotient pada pedagang etnis Cina. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini meliputi : wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian
berjumlah 4 orang. Pemilihan subjek dilakukan secara purposive. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah subjek yang beragama Islam memiliki control (pengendalian) yang lebih baik dari
pada subjek yang beragama non Islam. Namun endurance (daya juang) pada subjek yang
beragama non Islam lebih tinggi dari pada yang beragama Islam. Keseluruhan subjek memiliki
rasa tanggung jawab (ownership) yang lebih tinggi. Masalah mempengaruhi kesehatan subjek
satu dan dua, namun tidak begitu berpengaruh pada subjek tiga dan empat. Faktor-faktor
yang mempengaruhi adversity quotient pada pedagang etnis Cina adalah faktor relgiusitas,
motivasi internal (kemauan yang kuat dalam diri), keyakinan diri, aktualisasi diri, modeling
dari orang tua dan faktor keadaan lingkungan.
2007-11-01T00:00:00Z