Volume 11 No, 2, Mei 2011
http://hdl.handle.net/11617/1943
2024-03-28T18:30:59ZKEMAUAN MEMBAYAR PENGENDARA UNTUK MENGURANGI CEDERA AKIBAT KECELAKAAN KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS DI DENPASAR, BALI)
http://hdl.handle.net/11617/1969
KEMAUAN MEMBAYAR PENGENDARA UNTUK MENGURANGI CEDERA AKIBAT KECELAKAAN KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS DI DENPASAR, BALI)
Wedagama, D. M. Priyantha
Studi ini mengkaji willingness to pay (WTP) pengendara sepeda motor untuk pengurangan luka ringan akibat kecelakaan
kendaraan bermotor di Kota Denpasar, Provinsi Bali, dengan menggunakan teknik regresi logistik. Studi ini menemukan
bahwa jarak perjalanan total per hari oleh semua pengendara sepeda motor dalam rumah tangga, kelompok pengendara sepeda
motor berusia antara 25 - 34 tahun, antara 35 - 44 dan antara 55 - 64 tahun dipengaruhi sekitar 50%, 36%, 35% dan 86
% masing-masing pada pengendara sepeda motor yang WTP untuk 25% pengurangan luka ringan dan sekitar 50%, 64%,
65% dan 14% masing-masing pada pengendara sepeda motor yang WTP selama 15% pengurangan cedera ringan. Total jarak
perjalanan per hari semua pengendara sepeda motor dalam rumah tangga mempunyai kemungkinan yang sama dalam mempengaruhi
pengendara yang WTP yaitu 15% dan 25% pengurangan cedera ringan. Grup pengendara sepeda motor berusia
antara 55 - 64 tahun lebih besar 25% sampai 15% daripada pengurangan cedera ringan dibandingkan dengan pengendara sepeda
motor yang lebih muda.
2011-05-01T00:00:00ZPENGARUH PERUBAHAN KADAR AIR DAN SUCTION TERHADAP PERILAKU KEMBANG VOLUMETRIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF
http://hdl.handle.net/11617/1968
PENGARUH PERUBAHAN KADAR AIR DAN SUCTION TERHADAP PERILAKU KEMBANG VOLUMETRIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF
Sudjianto, Agus Tugas; Suryolelono, Kabul Basah; Rifa’I, Ahmad Rifa’I; B Mochtar, Indrasurya
Perubahan musim di Indonesia menyebabkan fluktuasi kadar air tanah akibat hujan, evaporasi dan evapotranspirasi. Akibat
perubahan kadar air ini, tanah ekspansif akan mengalami perubahan volume dan suction. Tanah ekspansif akan mengalami
kembang volumetrik yang tinggi pada saat terjadi pembasahan dan penyusutan pada saat pengeringan. Kembang susut ini
akan menyebabkan kerusakan pada struktur yang dibangun diatas maupun didalam tanah. Fenomena ini penting untuk diteliti,
sejauh mana pengaruh perubahan kadar air dan suction terhadap perilaku kembang volumetrik tanah lempung ekspansif dari
Soko, Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Penelitian kembang dilakukan pada
benda uji terganggu dengan kondisi terkekang arah lateral secara tipis dengan diameter 6,35 cm dan tinggi 1,70 cm, dengan
kadar air awal 10 % dan berat volume kering 1,26 g/cm3 dengan alat Oedometer modifikasi. Perubahan kadar air diukur dengan
gypsum block modifikasi sedangkan suction diukur dengan kertas filter Whatman No. 42. Hasil penelitian memperlihatkan
perubahan kadar air mempunyai hubungan berbanding lurus dengan kembang volumetrik, sedangkan matric suction
mempunyai hubungan berbanding terbalik dengan perilaku kembang volumetrik
2011-05-01T00:00:00ZANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL OPERASIONAL PELAYANAN ‘OJEK’ DI PERKOTAAN DI INDONESIA UNTUK MENJAWAB PROSPEK KEBERLANJUTAN LAYANAN MODA PARATRANSIT SEPEDA MOTOR DI MASA MENDATANG (STUDI KASUS DI KOTA SURAKARTA – JAWA TENGAH)
http://hdl.handle.net/11617/1967
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL OPERASIONAL PELAYANAN ‘OJEK’ DI PERKOTAAN DI INDONESIA UNTUK MENJAWAB PROSPEK KEBERLANJUTAN LAYANAN MODA PARATRANSIT SEPEDA MOTOR DI MASA MENDATANG (STUDI KASUS DI KOTA SURAKARTA – JAWA TENGAH)
Handayani, Dewi; Mochtar, Indrasurya B; Riyanto, Bambang; Soemitro, Ria AA
Suatu usaha dapat dianggap layak secara finansial bila dapat diyakini bahwa usaha tersebut dapat berkelanjutan. Dengan
mengetahui kelayakan finansial dari operasional ojek dan kondisi sosial ekonomi operator ojek, keberlanjutan ojek di masa
yang akan datang akan dapat diperkirakan. Oleh karena itu rumusan masalah dari makalah ini adalah: bagaimana prospek
keberadaan ojek di perkotaan, jika dilihat dari karakteristik sosial ekonomi operator ojek dan kelayakan finansial operasional
pelayanan ojek? Melalui cara penyebaran kuesioner dan wawancara terhadap responden operator ojek di wilayah Kota
Surakarta, pada makalah ini disimpulkan bahwa ojek di perkotaan akan dapat berkelanjutan dalam waktu jangka panjang;
karena kondisi ketersediaan lapangan kerja formal yang terbatas bagi pencari kerja dengan tingkat kependidikan rendah,
sehingga hanya pekerjaan dengan upah-kerja minimum yang tersedia sebagai alternatif. Sebagai operator ojek ternyata
menghasilkan pendapatan rata-rata yang lebih baik. Hasil analisis kelayakan finansial operasional pelayanan ojek ternyata
memperkuat temuan bahwa prospek keberadaan ojek di desa masih tetap layak dalam jangka panjang.
2011-05-01T00:00:00ZANGKUTAN SEDIMEN PENYEBAB PENDANGKALAN PELABUHAN PULAU BAAI BENGKULU DENGAN MODEL DISKRITISASI DINAMIKA OSEANOGRAFI
http://hdl.handle.net/11617/1966
ANGKUTAN SEDIMEN PENYEBAB PENDANGKALAN PELABUHAN PULAU BAAI BENGKULU DENGAN MODEL DISKRITISASI DINAMIKA OSEANOGRAFI
Supiyati; Suwarsono; Setiawan, Ichsan
Pelabuhan Pulau Baai terletak di pantai barat Pulau Sumatera dengan koordinat Geographics 102016'00 "-
102018'30" Bujur Timur dan 03053'00 "- 03055'30" - Lintang Selatan. Untuk menyelesaikan masalah yang terjadi
secara efektif, maka perlu tahu terlebih dahulu tentang naik-turunnya hidrodinamika arus laut dan pengangkutan
sedimen di lokasi dengan bantuan model numerik dinamika oseanografi. Dalam penelitian ini, pemodelan dan
pengukuran lapangan dengan verifikasi permukaan, kecepatan arus dan erosi serta pola sedimentasi. Hasil
verifikasi pemodelan dibandingkan dengan elevasi permukaan dan kecepatan arus dengan hasil pengukuran di
lapangan menunjukkan bahwa perbedaan antara mereka adalah ± 0,06 m, dan 0,11 ± m / s. Simulasi model
angkutan sedimen dengan total naik-turunnya arus menghasilkan pola, adalah: di kolam pelabuhan , erosi terjadi di
daerah timur dan sedimentasi terjadi di Barat sampai Barat-Laut. Pada umumnya untuk pintu saluran pelabuhan
sering terjadi erosi, sedang sedimentasi terjadi di luar mulut saluran dan di bagian barat, untuk simulasi tanpa
dermaga pada pelabuhan terjadi erosi di bagian timur. Demikian pula simulasi dengan jetty menunjukkan pola
yang sama, akan tetapi hanya berbeda dalam persentase sedimentasi dan erosi.
2011-05-01T00:00:00Z