Volume 22 No. 2, Desember 2010
http://hdl.handle.net/11617/2173
2024-03-28T17:41:12ZIMPLIKATUR DALAM KOLOM SMS PEMBACA LIPUTAN KHUSUS THOMAS UBER PADA HARIAN TEMPO BULAN MEI 2008
http://hdl.handle.net/11617/2202
IMPLIKATUR DALAM KOLOM SMS PEMBACA LIPUTAN KHUSUS THOMAS UBER PADA HARIAN TEMPO BULAN MEI 2008
Prabawa, Andi Haris
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi implikatur yang terdapat dalam
SMS Pembaca dalam Liputan Khusus Pila Thomas dan Uber dalam surat kabar harian
Tempo bulan Mei 2008. Objek dalam penelitian ini adalah satuan lingual yang mengandung
implikatur dalam kolom SMS Pembaca Liputan Khusus Piala Thomas dan Uber
2008. Sumber data penelitian adalah wacana kolom SMS Pembaca Liputan Khusus
Piala Thomas dan Uber 2008. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak catat
dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik penyajian
informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implikatur yang terdapat pada kolom
SMS Pembaca adalah (1) implikatur yang berupa kritikan terhadap Persatuan Sepak
Bola Seluruh Indonesia, (2) implikatur yang berupa membangkitkan semangat nasionalisme, (3) implikatur yang berupa protes dan kekecewaan terhadap kenaikan
harga BBM, (4) implikatur yang berupa kritikan kepada pemerintah, (6) implikatur
yang berupa kritikan dan dukungan terhadap kinerja KPK, (7) implikatur yang berupa
saran untuk PBSI, (8) implikatur yang berupa saran dan imbauan kepada pelatih di
Pelatnas, dan (9) implikatur yang berupa protes terhadap kenaikan harga sembako.
2010-12-01T00:00:00ZWACANA TEMBANG MACAPAT SEBAGAI PENGUNGKAP SISTEM KOGNISI DAN KEARIFAN LOKAL ETNIK JAWA
http://hdl.handle.net/11617/2201
WACANA TEMBANG MACAPAT SEBAGAI PENGUNGKAP SISTEM KOGNISI DAN KEARIFAN LOKAL ETNIK JAWA
Setiyadi, Dwi Bambang Putut
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan karakteristik wacana
tembang macapat Tripama, Wulangreh, and Kalatidha, sasmita, dan sistem kognisi,
serta kearifan lokal etnik Jawa. Objek penelitian yang berupa wacana tembang
macapat disediakan dengan teknik pustaka, simak, dan catat. Analisis data menggunakan
metode analisis wacana. Hasil penelitian: (1) Strktur wacana macapat
Tripama, Wulangreh, and Kalatidha disusun dalam pola purwa wacana, madya
wacana, dan wasana wacana. Ketiganya memiliki keutuhan wacana dilihat dari
kohesi dan koherensinya. Wacana ini memiliki karakteristik yang khas; (2) Sasmita dalam ketiga wacana macapat berupa permintaan kepada anak-cucu agar
memiliki perilaku yang baik, dan meninggalkan perilaku buruk. Selain itu juga
berupa tata hubungan antara manusia dengan Tuhan, raja, negara, lingkungan,
dan dengan manusia lain dalam kehidupan sehari-hari etnkik Jawa; (3) ketiga
wacana dapat mengungkapkan sistem kognisi etnik Jawa dan kearifan lokal etnik
Jawa karena dalam wacana tersebut terdapat konsep pemikiran atau cara
memandang masyarakat etnik Jawa terhadap Tuhan, raja, negara, lingkungan,
dan manusia lain yang diungkapkan melalui tembang.
2010-12-01T00:00:00ZBENTUK DAN MAKNA METAFORA LOGIKAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP GAYA BAHASA
http://hdl.handle.net/11617/2200
BENTUK DAN MAKNA METAFORA LOGIKAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP GAYA BAHASA
Santosa, Riyadi
Artikel ini membahas bentuk dan makna hubungan konjungtif, khususnya
metafora logikal, yang pada umumnya tidak dianggap sebagai bagian dari logika
wacana. Artikel ini akan menggali bentuk dan makna metafora logikal. Di samping
itu, artikel ini juga akan melihat bagaimana metafora logikal akan mempengaruhi
gaya bahasa. Untuk membuktikan tesis ini, artikel ini akan melihat penggunaan
metafora logikal di dalam majalah populer di Indonesia: INO, BOBO, GADIS,
ANEKA, KARTINI, dan TEMPO
2010-12-01T00:00:00ZPADA NONTON DAN SEBLANG LUKINTO: Membaca Lokalitas dalam Keindonesiaan
http://hdl.handle.net/11617/2198
PADA NONTON DAN SEBLANG LUKINTO: Membaca Lokalitas dalam Keindonesiaan
Anoegrajekti, Novi
Tulisan ini hendak membaca lebih jauh mengenai lokalitas dalam konteks
keindonesiaan atau keindonesiaan dalam lokalitas. Kajian akan difokuskan pada
bagaimanakah teks syair-syair dalam pertunjukan gandrung mengartikulasikan sesuatu
yang dapat dikategorikan sebagai lokalitas atau sesuatu yang dapat dikategorikan
sebagai keindonesiaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
kajian etnografi. Dalam analisis etnografis, metode interpretasi dipergunakan untuk
mengakses lebih dalam terhadap berbagai domain yang dialamiahkan dan aktivitas
karakteristik pelaku budaya yang diteliti. Hasil temuan menunjukkan bahwa makna
representasi identitas melalui teks syair-syair gandrung menjelaskan kepada kita dua
hal penting. Pertama, adanya wilayah pertarungan yang berlangsung dinamis dan
tidak stabil. Dominasi sebagai posisi terpenting akan tidak dikenali ketika penetrasinya
semakin meluas dan tekanan dari kekuatan yang lain terus meningkat. Kedua, bahwa
representasi identitas merupakan wilayah pertarungan pemaknaan yang kemudian
menyebabkan identitas itu sendiri lebih merupakan konstruksi dan proyek (politik)
penciptaan. Sebagai sesuatu yang terbangun, identitas merupakan sesuatu yang
diskursif, retak, dan berubah-ubah mengikuti perubahan ruang-waktu. Entah sebagai
bagian lokalitas atau bagian dari keindonesiaan
2010-12-01T00:00:00Z