Pharmacon
http://hdl.handle.net/11617/305
2024-02-25T05:21:07ZUJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS FRAKSI NON POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DENGAN METODE DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl) BESERTA PENETAPAN KADAR FENOL DAN FLAVONOIDNYA
http://hdl.handle.net/11617/3466
UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS FRAKSI NON POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DENGAN METODE DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl) BESERTA PENETAPAN KADAR FENOL DAN FLAVONOIDNYA
Utami, Wahyu; Da'i, Muhammad; Negara, Dian Werdhi Kusuma
Penyakit jantung koroner atau yang lebih dikenal dengan atherosclerosis menjadi silent killer nomor satu di dunia. Radikal bebas juga menyebabkan penyakit degeneratif pada manusia seperti kanker, penyakit hati dan penyakit cerebrovaskuler melalui mekanisme berantai. Oleh karena itu untuk dapat meredam timbulnya radikal bebas tubuh memerlukan antioksidan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiradikal fraksi non polar dari ekstrak etanol daun dewandaru dan menetapkan kadar senyawa fenolik dan flavonoid. Ekstrak Etanol difraksinasi dengan pelarut dengan peningkatan polaritas. Fraksi dikelompokkan berdasarkan profil KLT yang sama. Selanjutnya diuji aktivitas antiradikal dengan Metode DPPH (2,2-diphenil-1-picrylhydrazyl) menggunakan spektrofotomeri visible pada λ 516 nm dan waktu inkubasi 45 menit sebagai dasar penetapan nilai IC50, EC50 dan ARP. Fenol ditetapkan dengan metode Folin-Ciocalteu dan flavonoid ditetapkan dengan metode Kolorimetri dengan reagen AlCl3. Hasil uji menunjukkan bahwa aktivitas antiradikal fraksi non polar ekstrak daun Dewandaru semakin meningkat pada sifat fraksi yang semakin polar dengan nilai IC50 berturut-turut untuk fraksi I, fraksi II, fraksi III, fraksi IV, fraksi V dan vitamin E dalam mg/ml sebesar 1,774; 0,630; 0,191; 0,0068; 0,005 dan 0,0086. Kandungan fenolik semakin besar pada sifat fraksi yang semakin polar, berturut-turut untuk fraksi I, fraksi IV dan fraksi V dalam mg/g fraksi adalah 20,28; 154,37 dan 195,46. Kandungan Flavonoid semakin besar pada sifat fraksi yang semakin polar, masing-masing sebesar (dalam mg/g) 57,91; 68,41; 105.14; 253,78 dan 521,17.
2008-12-01T00:00:00ZUJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL BUAH Psidium guajava L. DENGAN METODE DPPH (1,1-Difenil-2-Pikril Hidrazil) SERTA PENETAPAN KADAR FENOLIK dan FLAVONOID
http://hdl.handle.net/11617/3465
UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL BUAH Psidium guajava L. DENGAN METODE DPPH (1,1-Difenil-2-Pikril Hidrazil) SERTA PENETAPAN KADAR FENOLIK dan FLAVONOID
Pribadi, Iqbal; Da'i, Muhammad; Utami, Wahyu
Radikal bebas diketahui memiliki hubungan sebagai penyebab berbagai penyakit degeneratif. Zat antiradikal dalam tubuh pada konsentrasi tertentu kurang memberikan efek antiradikal mendorong para peneliti untuk mengeksplorasi antiradikal eksogen alami. Buah Psidium guajava Linn diketahui memiliki kandungan kimia yang diduga dapat berperan sebagai antiradikal, diantaranya adalah senyawa fenol dan flavonoid. Oleh karenanya dilakukan penelitian untuk melihat korelasi kandungan flavonoid dan fenolik total terhadap aktivitas antiradikalnya. Sampel sari buah jambu biji dan ekstrak etil asetat ampas buah jambu biji dipisahkan dengan juicer. Aktivitas antiradikal ditentukan dengan menggunakan metode DPPH kemudian dihitung nilai IC50, yaitu konsentrasi sampel yang mampu menangkap 50% radikal DPPH. Kandungan fenol total ditetapkan secara spektrofotometri menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteu dan dihitung sebagai GAE (gallic acid equivalent) yaitu jumlah kesetaraan miligram asam galat dalam satu gram sampel. Kadar flavonoid total dalam buah jambu biji ditentukan secara kolorimetri menggunakan reagen AlCl3 dan dihitung sebagai RE (rutine equivalent). Penelitian menunjukkan sari buah jambu biji dan ekstrak etil asetat ampas buah jambu biji memiliki aktivitas antiradikal dengan nilai IC50 berturut-turut 380,74; 32,5 μg/mL. Kadar fenolik dan flavonoid total sari buah jambu biji dan ekstrak etil asetat ampas buah jambu biji b e r k o r e l a s i positif terhadap aktivitas antiradikalnya dimana kadar fenolik total buah jambu biji dalam mg/g sampel adalah 20,31 dan 56,53 sedangkan kadar flavonoid total dalam mg/g sampel adalah 2,51 dan 90,70.
2008-12-01T00:00:00ZPENGARUH PERASAN BUAH APEL (Maulus domestica Borkh) FUJI RRC TERHADAP FARMAKOKINETIKA PARASETAMOL YANG BIBERIKAN BERSAMA SECARA ORAL PADA KELINCI PADA KELINCI JANTAN
http://hdl.handle.net/11617/3459
PENGARUH PERASAN BUAH APEL (Maulus domestica Borkh) FUJI RRC TERHADAP FARMAKOKINETIKA PARASETAMOL YANG BIBERIKAN BERSAMA SECARA ORAL PADA KELINCI PADA KELINCI JANTAN
Wulansari, Noviana; Hakim, Arief Rahman; Wahyuni, Arifah Sri
Metabolisme parasetamol melibatkan enzim sitokrom P-450 34A. Apel Fuji merupakan buah yang banyak dikonsumsi dan mengandung kuersetin, merupakan flavonoid yang mampu menghambat aktivitas enzim sitokrom P-450 34A.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian perasan buah apel Fuji RRC terhadap farmakokinetik parasetamol. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan cross over design menggunakan 6 ekor kelinci New Zealand jantan sehat dengan berat badan 1,5-2,5 kg. Kelompok kontrol diberi parasetamol tunggal dan kelompok perlakuan diberi parasetamol bersama perasan buah apel secara oral. Pengambilan cuplikan darah dilakukan dari vena marginalis telinga kelinci pada menit ke10, 15, 20, 30, 40, 50, 60, 90, 120, 150, 180 dan 240. Penetapan kadar parasetamol utuh dalam darah dilakukan dengan metode spektofotrometri pada λ 435 nm. Hasil perhitungan harga parameter parasetamol menggunakan uji t berpasangan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perasan buah apel dapat mempengaruhi harga parameter farmakokinetika parasetamol yaitu meningkatnya Ka sebesar 105,13%, meningkatnya Vd sebesar 5,02% dan ClT menurun sebesar 113,73%.
2008-12-01T00:00:00ZSINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,6-BIS-(4’-HIDROKSI-3’-METOKSIBENZILIDIN)PIPERAZIN-2,5-DION DENGAN KATALIS HCl
http://hdl.handle.net/11617/3458
SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,6-BIS-(4’-HIDROKSI-3’-METOKSIBENZILIDIN)PIPERAZIN-2,5-DION DENGAN KATALIS HCl
; ; Broto Santoso; Diyah Lustiani; Muhammad Da'i
Kurkumin merupakan pewarna alami yang diisolasi dari rimpang tanaman Curcuma longa Linn. Selain digunakan sebagai pewarna alami, kurkumin juga telah diteliti memiliki aktivitas biologis sebagai antiradikal dan antikanker. Kestabilan kurkumin sangat dipengaruhi oleh pH dan cahaya karena adanya gugus metilen aktif (-CH2-) pada farmakofor bagian B. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh senyawa analog kurkumin 3,6-bis-(4’-hidroksi-3’-metoksibenzilidin)piperazin-2,5-dion dengan memodifikasi struktur pada farmakofor bagian B tersebut. Senyawa analog kurkumin 3,6-bis-(4’-hidroksi-3’-metoksibenzilidin)piperazin-2,5-dion disintesis dari starting material vanilin (4’-hidroksi-3’-metoksibenzaldehid) dan 2,5-piperazindion menggunakan metode refluks pada perbandingan mol 1:1 dengan katalis HCl. Hasil sintesis dianalisis dengan KLT-Densitometri, UVVisibel, dan LC ESI MS untuk mengetahui ada atau tidaknya molekul target yang diinginkan. Hasil analisis menggunakan LC ESI MS menunjukkan bahwa molekul target belum terbentuk yaitu dilihat dari tidak ada peak yang cocok dengan berat molekul target (382) tetapi analisis secara KLT-Densitometri dan UV-Visibel mengindikasikan terbentuk senyawa baru, ditunjukkan dengan munculnya spot pada Rf 0 dan 0,5 yang berbeda dengan Rf pembanding (0,8) dan berfluoresensi kuning pada UV 366 serta adanya pergeseran panjang gelombang dari 313 nm (vanilin) ke arah yang lebih panjang yaitu 417 nm.
2009-06-01T00:00:00Z