Volume 10 No. 2, Desember 2009
http://hdl.handle.net/11617/3196
2024-03-29T07:27:22ZSINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,6-BIS-(4’-HIDROKSI-3’,5’-DIMETILBENZILIDIN)-PIPERAZIN-2’,5’-DION DENGAN KATALIS HCl
http://hdl.handle.net/11617/3449
SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,6-BIS-(4’-HIDROKSI-3’,5’-DIMETILBENZILIDIN)-PIPERAZIN-2’,5’-DION DENGAN KATALIS HCl
Wahyuni, Retno Hari; Da'i, Muhammad; Santoso, Broto
Kurkumin merupakan pemberi warna pada rhizoma tanaman Curcuma longa L. Selain digunakan sebagai pewarna alami, kurkumin juga telah diteliti memiliki aktivitas biologis sebagai antiradikal dan antikanker. Kestabilan kurkumin sangat dipengaruhi oleh pH dan cahaya karena adanya gugus metilen aktif (-CH2-) pada farmakofor bagian B. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh senyawa analog kurkumin 3,6-bis-(4’-hidroksi-3’,5’-dimetilbenzilidin)-piperazin-2’,5’-dion dengan memodifikasi struktur pada farmakofor bagian B tersebut. Senyawa analog kurkumin 3,6-bis-(4’-hidroksi-3’,5’-dimetilbenzilidin)-piperazin-2’,5’-dion disintesis dari starting material 4-hidroksi-3,5-dimetilbenzaldehid dan 2,5-piperazindion menggunakan metode refluks pada perbandingan mol 1:1 dengan katalis HCl. Hasil sintesis dianalisis dengan KLT-Densitometri, UV, dan LC ESI MS untuk mengetahui ada atau tidaknya molekul target yang diinginkan. Hasil konfirmasi menggunakan LC ESI MS menunjukkan bahwa molekul target belum terbentuk yaitu dilihat dari tidak ada peak yang cocok dengan berat molekul target (378, 42) tetapi analisis secara KLT-Densitometri dan UV-Visibel mengindikasikan terbentuk senyawa baru, ditunjukkan dengan munculnya spot pada Rf 0,1 dan 0,3 yang berbeda dengan Rf pembanding (0,45) adanya pergeseran panjang gelombang dari 290 nm (4-hidroksi-3,5-dimetilbenzaldehid) ke arah yang lebih panjang yaitu 354 nm.
2009-12-01T00:00:00ZFORMULASI PATCH BUKAL MUKOADHESIF PROPRANOLOL HCl
http://hdl.handle.net/11617/3447
FORMULASI PATCH BUKAL MUKOADHESIF PROPRANOLOL HCl
Nurwaini, Setyo; D.R. Wikantyasning, Erin; Chandika NM, Febrind
Propranolol HCl mengalami metabolisme lintas pertama hati pada pemakaian secara oral, dengan ketersediaan hayati antara 15-23%. Salah satu upaya untuk meningkatkan ketersediaan hayati propranolol HCl adalah dengan memformulasi dalam bentuk sediaan patch bukal mukoadhesif. Patch bukal mukoadhesif propranolol HCl dibuat dengan metode dispersi,menggunakan berbagaiperbandingan kadar sodium CMC sebagai matrik dan polivinilpirolidon (PVP)sebagai cross-linker. Patch diuji sifat fisiknya yang meliputi keseragaman bobot dan ukuran, kemampuan mengembang, pH, dan waktu mukoadhesi. Uji disolusi dilakukan selama 6 jam, danpenetapankadardilakukandenganmetode UV-Vis spectrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan patch memiliki keseragaman bobot dan ukuran. pH patch antara 6,6-7 sehingga tidak mengiritasi rongga mulut. Penambahan PVP menyebabkan peningkatan kemampuan mengembang sodium CMC hingga 3 kali lipat. Penambahan propranolol HCl dan PVP menurunkan waktu mukoadhesi sodium CMC. Penambahan PVP yang semakin besar cenderung memperlama pelepasan obat, sedangkan penambahan PVP sebesar 50 mg menunjukkan profil pelepasan obat paling tinggi.
2009-12-01T00:00:00ZIDENTIFIKASI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI NON POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa .L) DENGAN METODE DPPH
http://hdl.handle.net/11617/3446
IDENTIFIKASI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI NON POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa .L) DENGAN METODE DPPH
Haryoto; Suhendi, Andi; Ahwan
Srikaya (Annona squamosa L) merupakan tanaman tropis yang rasanya manis dan belum banyak diolah dalam pengobatan herbal. Bagian tanaman ini yang paling banyak digunakan adalah buah dan bijinya, tetapi bagian daun belum banyak dilakukan penelitian. Dalam daun Annona Squamosa L. mengandung banyak senyawa metabolit sekunder yang mempunyai berbagai macam aktivitas. Ekstrak etanol daun srikaya (Annona squamosa L.) diisolasi menggunakan metode KVC yang dielusi dengan n-heksana: etil asetat dengan perbandingan tertentu diperoleh suatu fraksi non polar. Fraksi tersebut diidentifikasi dengan KLT dan GC-MS untuk mengetahui komponen senyawa utama. Senyawa utama yang terkadung pada fraksi non polar diantaranya metil palmitat (33,13 %), metil-9-oktadekanoat (17,10%), siloksan (4,35%), 9-benzil-2-fluoro-9H-purin-6 amina atau adenin (2,91%), miristaldehide (1,68%), β-karoten (1,62%), geranil asetat (1,47%), benzenasetat (1,37%), asam siklopentana-1,2-dikarboksilat (1,01%), pregnanediol (0,79%) dan asam laurat (0,76%). Selanjutnya, fraksi non polar dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH diperoleh IC50 sebesar 369,74 μg/mL dan kontrol positif yang digunakan adalah vitamin E yang mempunyai IC50 sebesar 8,40 μg/mL.
2009-12-01T00:00:00ZOPTIMASI SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 1,3-BIS-(4-HIDROKSI-3,5-DIMETILBENZILIDIN)UREA PADA RENTANG pH 3-4
http://hdl.handle.net/11617/3443
OPTIMASI SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 1,3-BIS-(4-HIDROKSI-3,5-DIMETILBENZILIDIN)UREA PADA RENTANG pH 3-4
Saputro, Ardian Adi; Da'i, Muhammad; Utami, Wahyu
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sintesis senyawa 1,3-bis-(4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin)urea dengan menggunakan bahan dasar 4-hidroksi-3,5-dimetilbenzaldehida, urea, dan katalis asam klorida serta untuk mengetahui kondisi pH optimal dalam sintesis senyawa tersebut. Sintesis dilakukan dengan mereaksikan 1,33 mmol turunan benzaldehida dalam etanol hangat dengan turunan benzaldehida 0,66 mmol urea yang dalam aquadest dengan katalis HCl 5% diukur pH 3 dan 4. Campuran larutan di refluk suhu 55oC selama 60 menit sampai warna kuning kecoklatan terbentuk. Endapan yang didapat dicuci dengan aquades kemudian dilakukan pengujian menggunakan uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT), KLT-Densitometri, spektroskopi UVVis, dan LC-MS. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pH optimal pada sintesis 1,3-bis-(4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin)urea adalah pada pH 3. Berdasarkan elusidasi struktur dengan KLTDensitometri, spektroskopi UV-Vis, dan LC-MS diperoleh senyawa hasil sintesis 1,3-bis-(4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin)urea belum murni. Berdasarkan hasil monitoring diketahui bahwa senyawa 1,3-bis-(4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin)urea mulai terbentuk pada menit ke 30 dan jumlahnya terus bertambah diikuti penurunan jumlah starting material.
2009-12-01T00:00:00Z