Show simple item record

dc.contributor.authorKia S, Rahayu
dc.contributor.authorFebriana, Ella Tasia
dc.contributor.authorJuridar U.S, Rima
dc.contributor.authorHijriyany, Meyla
dc.contributor.authorUtami, Pertiwi Bekti
dc.contributor.authorWidodo, Edy
dc.date.accessioned2018-07-16T04:25:25Z
dc.date.available2018-07-16T04:25:25Z
dc.date.issued2018-03
dc.identifier.citationMuhlisin, A. (2016, November 26). Pneumonia-Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan. Diambil kembali dari Mediskus: https://mediskus.com/penyakit/pneumonia Renny, S. M., & Sulistyorini, L. (2014). Pengaruh Kesehatan Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tambakrejo Kecamatan Simokerto Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.7, 2. Shieh, S.L. dan Liao, I.E., S.D., 2012. A new approach for data clustering and visualization using self-organizing maps. International Journal of Expert Systems with Applications 39, 1924 - 11933. Supianto, A (2014). Pengenalan Pola Hierarchical Clustering. Diakses dari http://afif.lecture.ub.ac.id/files/2014/05/Slide-12-Klasterisasi- Hierarchical-Clutsering.pdf pada 10 Desember 2017 pukul 15.34 WIB. Supranto, J (2004). Analisis Multivariat: Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rineka Cipta Wehrens, & Buydens. (2007). Jurnal: Self and Super-Organizing Maps in R. The Kohonen Package. WHO (2012). Programme of Mental Health. Division of Mental Health and Prevention of Substance Abuse. Geneva, Switzerland. Wardlaw, G.M. Contemporary Nutrition Issues and Insights. USA: McGraw- Hill, 339-382. Yulia, E. (2016). Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Kelurahan Air Tawar Barat Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, Vol.5, 2.id_ID
dc.identifier.issn2502-6526
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10160
dc.description.abstractPneumonia merupakan penyebab utama kematian anak di dunia. Pneumonia dapat menyerang anak-anak maupun keluarga dimanapun juga, namun angka tinggi banyak ditemukan di wilayah Asia Selatan dan wilayah Sahara di Afrika. Data yang diperoleh dari masing-masing provinsi kemudian dilakukan analisis terhadap wilayah yang mempunyai angka tertinggi pengidap pneumonia balita (anak dibawah 5 tahun) di setiap provinsi. Analisis yang dilakukan untuk mengolah data tersebut menggunakan analisis clustering Self Organizing Maps (SOM) yang bertujuan untuk mengetahui gambaran umum tingkat keparahan atau kondisi pneumonia pada balita di setiap Provinsi di Indonesia Tahun 2016; dan mengetahui hasil cluster balita penderita pneumonia berdasarkan kelompok umur dan Provinsi di Indonesia Tahun 2016. Didapatkan hasil pengelompokan yaitu terdapat 3 kelompok. Untuk cluster 1 yaitu pengelompokkan balita penderita pneumonia ringan usia 1-4 tahun sama-sama dalam kategori tinggi yang terdapat di wilayah provinsi DIY, NTT, Papua Barat, Papua, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, Bali, Kalimantan Timur, DKI Jakarta. Kemudian, cluster 2 dengan pengelompokkan penderita pneumonia ringan yang tinggi, kemudian penderita pneumonia berat usia 1-4 tahun tingkat sedang terjadi di wilayah Kepulaun Riau, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, dan Sulawesi Barat. Sedangkan, cluster 3 dengan pengelompokkan penderita pneumonia ringan yang tinggi, penderita berat usia < 1 tahun dan 1-4 tahun tingkat sedang, dan penderita ringan usia 1-4 tahun tingkat rendah terjadi di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Banten, NTB, dan Jawa Tengah.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) III 2018id_ID
dc.titlePengelompokkan Jumlah Kasus Penyakit Pneumonia pada Balita Menurut Provinsi dan Kelompok Umur di Indonesia Tahun 2016id_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record