dc.identifier.citation | Abidin, Yunus, dkk. (2017). Pembelajaran Literasi: Strategi Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis. Jakarta: Bumi Aksara. Carson, Jamin. (2007). A Problem With Problem Solving: Teaching Thinking Without Teaching Knowledge. The Mathematics Educator, 15, 7-14. Fathani , Abdul Halim. (2016). Pengembangan Literasi Matematika Sekolah Dalam Perspektif Multiple Intelligences. EduSains, 4(2), 136-150. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/hasil-survei-pisa-peningkatancapaian- indonesia-termasuk-empat-besar. National Council of Teachers of Mathematics (2000). Executive Summary Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA: NCTM OECD. (2016). PISA 2015 Assessment and Analytical Framework Science, Reading, Mathematic and Financial Literacy. Paris: OECD Publisher. OECD. (2016). PISA 2015 Results in Focus. Paris: OECD Publisher. Polya, George. (1973). How to Solve It, A New Aspect of Mathematical Method. New Jersey: Princeton University Press. Santrock, J.W. (2014). Psikologi Pendidikan Edisi 5. Jakarta: Salemba Humanika. Sari, Rosalia H. N. (2015). Literasi Matematika: Apa, Mengapa dan Bagaimana?. Di presentasikan di Seminar Nasional FMIPA UNY, Yogyakarta, 2015. Satori, Djam’an dan Aan Komariah. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Slavin, R.E. (2009). Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktek. Jakarta : Indeks. Suprijono, Agus. (2017). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Taylor, L. (1993). Vygotskian influences in mathematics education, with particular reference to attitude development. Focus on Learning Problems in Mathematics, 15, 3–17. Woolfolk, Anita. (2009). Psikologi Pendidikan: Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. | id_ID |
dc.description.abstract | Siswa dituntut tidak hanya pandai berhitung dalam matematika, namun juga mampu memahami
konsep, menggunakan penalaran, memecahkan masalah dalam berbagai konteks,
mengomunikasikan gagasan, dan memiliki sikap menghargai matematika. Salah satu kemampuan
siswa adalah memecahkan masalah yang tidak semata-mata masalah yang berupa soal rutin akan
tetapi lebih kepada permasalahan yang dihadapi sehari-hari. Kemampuan matematis yang
demikian dikenal sebagai kemampuan literasi Matematika. Kemampuan literasi matematika siswa
Indonesia masih rendah. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan literasi matematika
siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan literasi matematika dalam perspektif
zone of proximal development (ZPD). Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan cara mengkaji literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi
matematika dapat dikembangkan dalam perspektif zone of proximal development (ZPD).
Pembelajaran dengan memperhatikan ZPD akan membuat siswa mudah dalam memecahkan
permasalahan matematika dan mampu menjelaskannya kepada orang lain yaitu kepada siswa
maupun kepada guru. Karena dengan menerapkan ZPD akan terjadi interaksi pembelajaran antara
siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. | id_ID |