Analisis Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Stad dengan Metode Eksperimen Berbasis AFL
Abstract
Berdasarkan Data Pamer Hasil Ujian Nasional Tahun 2015/2016 pada materi Bangun
Ruang Sisi Lengkung (BSRL) dengan indikator sebuah kerucut diameternya diperbesar x kali dan
tingginya y kali, peserta didik dapat menghitung volume kerucut yang baru jika volume kerucut
awal diketahui (x dan y bilangan asli kurang dari 5) dari 124 sekolah SMP/MTs yang ada di
kabupaten Klaten dengan jumlah siswa 17778 daya serapnya adalah 26,50 %. Daya serap yang
rendah menunjukan siswa masih kesulitan dalam mempelajari materi tersebut karena sebagian
besar siswa hanya menghafal rumus tanpa memahami konsepnya sehingga mereka akan mengalami
kesulitan bila terdapat pengembangan soal yang membutuhkan penalaran dan logika. Kesulitan
belajar siswa dipengaruhi lima faktor, yaitu: (1) faktor fisiologis, (2) faktor sosial, (3) faktor
emosional, (4) faktor intelektual, (5) faktor pedagogis. Faktor pedagogis kurang tepatnya guru
mengelola pembelajaran dan menerapkan metodologi akan berpengaruh pada kemudahan atau
kesulitan siswa dalam belajar. Kecenderungan guru sering menggunakan model langsung dalam
pembelajaran dan belum melakukan penilaian untuk pembelajaran atau Assesmen for Learning
(AfL), untuk itu diperlukan pemilihan model dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan
materi dan karakteristik siswa. Model Pembelajaran Kooperatif STAD dengan metode Eksperimen
Berbasis AfL merupakan model yang dapat membangun kerjasama dan mampu membangkitkan
kreativitas pembelajaran karena dalam pelaksanaannya siswa bekerja berkelompok dan melakukan
percobaan untuk memperoleh pengetahuan dan untuk menghindari kesalahan dalam mengambil
kesimpulan dilakukan penilaian dalam proses pembelajaran yang disebut Assesmen for Learning
(AfL). Makalah ini akan menganalisis bagaimana implementasi model STAD dengan metode
eksperimen berbasisis AfL karena penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2018 s/d bulan
April 2018.