Show simple item record

dc.contributor.authorKumaidi, K
dc.date.accessioned2018-08-28T02:23:45Z
dc.date.available2018-08-28T02:23:45Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.issn2502-6526
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10275
dc.description.abstractLaporan evaluasi dan penilaian lintas Negara, misalnya Trend in International Mathematics and Science Study (TIMSS) (Mullis, Martin, Foy, & Arora, 2012) mengungkapkan posisi Indonesia diantara Negara peserta studi itu berada pada posisi yang kurang menguntungkan. Dari berbagai materi yang diujikan untuk kelas 8, capaian siswa Indonesia cukup memprihatinkan, dengan tendensi turun dari tahun 2007 ke 2011, yaitu materi yang diujikan. Skor yang dicapai sebagai berikut: Bilangan untuk tahun 2011 dan tahun 2007 dengan rerata capaian (dan deviasi standarnya) berturut-turut adalah 374 (4.8) dan 393 (4.1); Aljabar 392 (3.8) dan 399 (3.9); Geometri 377 (5.3) dan 387 (4.7); Data dan Peluang 376 (4.8) dan 382 (4.3). Semua rerata capaian materi uji siswa Indonesia ini secara signifikan di bawah capaian siswa Negara tetangga Singapura (semua di atas 600), Malaysia (terendah di sekitar 430), dan Thailand (terendah di sekitar 415) (Mullis, dkk, 2012: 156-157).id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP) III 2018id_ID
dc.titlePengembangan Pendidikan Matematika: Visi Seorang Spesialis Penilaian Kelasid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record