Show simple item record

dc.contributor.authorHidayat, Rokhmat
dc.contributor.authorZahro, Avidah Amalia
dc.date.accessioned2018-09-13T06:34:26Z
dc.date.available2018-09-13T06:34:26Z
dc.date.issued2018-06
dc.identifier.issn978-602-361-137-9
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10336
dc.description.abstractHampir tiap musim hujan wilayah Banjarnegara terjadi longsor. Kejadian longsor menyebabkan kerusakan infrastruktur, lahan pertanian maupun korban jiwa manusia. Kondisi lereng yang terjal, lapisan tanah yang tebal, serta curah hujan yang tinggi memicu terjadinya longsor. Curah hujan merupakan salah satu faktor pemicu bencana alam longsor. Lereng akan mengalami keruntuhan bila permukaan tanah mencapai derajat jenuh air hingga menjadi zona pembasahan. Berdasarkan data kejadian longsor dan curah hujan di Banjarnegara dapat dibuat usulan nilai ambang hujan secara empirik yang menjadi pemicu terjadinya longsor untuk wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ambang hujan pemicu terjadinya terjadinya longsor di DAS Serayu Hulu. Data yang digunakan adalah data curah hujan harian dari Satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission), data hujan aktual, dan data kejadian longsor tahun 2014, 2015 dan 2018. Dilakukan pendataan kejadian longsor pada berbagai lokasi dan dilakukan identifikasi nilai hujan pemicu longsor, baik hujan harian maupun hujan kumulatif 3 harian. Data hujan pemicu longsor kumulatif 10 harian yang diplot ke dalam grafik. Hasilnya, ambang hujan pemicu terjadinya tanah longsor yaitu 149 mm/10hari.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018id_ID
dc.titleIdentifikasi Curah Hujan Pemicu Longsor di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu Hulu - Banjarnegaraid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record