dc.description.abstract | Air merupakan sumberdaya alam yang mempunyai peranan sangat penting dalam
kehidupan manusia. Ketersediaan air sering digunakan sebagai pertimbangan pokok dalam
perencanaan pengelolaan DAS. DAS di pulau kecil mempunyai karakteristik yang unik dan
khas, diantaranya adalah sungai-sungainya kecil dan pendek sehingga air hujan yang jatuh
hanya mempunyai kesempatan yang singkat untuk meresap kedalam tanah. Oleh
karenanya perlu dilakukan kajian terkait dengan ketersediaan air di DAS yang berada di
pulau kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan air di pulau
kecil. Lokasi kajian adalah di DAS Brang Kua, Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Propinsi
NTB. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan perhitungan neraca air model
Thornthwaite Mather. Metode ini mendasarkan pada neraca air dimana hujan sebagai input,
limpasan permukaan dan evapotranspirasi sebagai output, serta kemampuan tanah
menahan air termasuk penutupan lahan merupakan proses input menuju output di dalam
DAS. Hasil kajian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis neraca air DAS Brang Kua
tahun 2016, prediksi ketersediaan air tahunan di DAS Brang Kua adalah sebesar 484 mm
dari curah hujan tahunan sebesar 1.947 mm. Prediksi nilai evapotranspirasi aktual
tahunannya adalah sebesar 1.564 mm. Pada DAS Brang Kua mulai terjadi defisit air pada
bulan Mei dan mencapai puncaknya pada bulan Juni dan pada bulan September defisit air
mulai berkurang seiring dengan mulai terjadinya hujan pada bulan September dan terus
meningkat curah hujannya. Hasil air terkecil di DTA Brang Kua terjadi pada bulan Desember
dan Januari dan mencapai puncaknya pada bulan Maret. Puncak curah hujan terjadi pada
bulan Pebruari sehingga surplus air juga terjadi pada bulan Pebruari dan berlangsung
sampai dengan bulan Maret, hal ini tercermin dengan meningkatnya aliran sungai mulai
bulan Januari dan mencapai puncaknya pada bulan Maret. | id_ID |