• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Penginderaan Jauh, SIG, EPA-SWMM Untuk Simulasi Banjir dan Prioritas Penanganan Sungai Sub DAS Banjaran Purwokerto

    Thumbnail
    View/Open
    download (372.7Kb)
    Date
    2018-06
    Author
    Ariwibowo, Moh. Lutfi
    Irawadi, I
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tataguna lahan di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Banjaran selama kurun waktu 1995 sampai 2001 telah mengalami perubahan yang cukup tinggi. Lahan sawah berkurang 1.759,28 hektar menjadi 1.603,97 hektar, tegalan berkurang 289,54 hektar menjadi 283,32 hektar dan permukiman bertambah 1.284,36 hektar menjadi 1.445,88 hektar. Alih fungsi lahan ini mengakibatkan banjir sering terjadi. Tujuan penelitian ini menganalisis debit banjir sesuai dengan perubahan lahan yang terjadi berdasarkan data hidrologi dan parameter DAS. Metode penelitian meliputi : perhitungan debit banjir dengan EPA-SWMM, Kalibrasi yaitu metode Hidrograf Observasi yang dikalibrasi metode Nash. Perubahan lahan menggunakan peta tahun 2005, Citra Satelit Quick Bird tahun 2010 dan 2014 dengan basis GIS. Penggunaan Citra Quick Bird memenuhi ketepatan menentukan impervious dan pervious serta morfometri DAS sebagai input EPA-SWMM. Model yang telah terkalibrasi digunakan untuk simulasi debit rencana sampai periode ulang 50 tahun. Hasil penelitian menunjukkan perubahan lahan selama tahun 2005-2014 permukiman meningkat 10,98 ha (2,39 %), hutan menurun 1,67 ha (0,07%), mengakibatkan kenaikan debit Q . Besarnya debit dan kenaikannya : Q 2 3,08 m 3 /dtk (2,16 %), Q 5 3,5 m 3 2 sampai Q /dtk (1,87 %), Q 3,72 m 3 /dtk (1,7 %), Q 25 3,94 m 3 /dtk (1,60 %) dan Q 50 4,13 m 3 /dtk (1,50 %). Volume banjir terjadi peningkatan yakni : Q ) liter, Q 25 2 0,57 % (10 . 10 0,33 % (12 . 10 6 ) liter dan Q 6 ) liter, Q 50 5 0,45 % (12 . 10 0,35 % (14 . 10 6 6 ) liter, Q 10 10 0,42 % (13 . 10 ) liter. Pengendalian banjir Q yang disimulasikan mampu menurunkan debit : penegakkan hukum 14,43 m /dtk (5 %), embung 20,9 m 3 /dtk (7,1 %), sumur resapan 31,18 m 3 /dtk (10,73 %). Skenario RTRW 26,3 m 3 /dtk (9,05 %), kombinasi sumur resapan dan penegakan hukum 45,92 m /dtk (15,81 %), kombinasi embung dan penegakan hukum 40,58 m 3 /dtk (13,97 %). Kesimpulan yang diperoleh : pembuatan sumur resapan, kombinasi sumur resapan dan penegakan hukum, kombinasi embung dan penegakan hukum mampu menurunkan sampai pada Q 3 3 25 tahun. 50 6 50
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/10388
    Collections
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV