Show simple item record

dc.contributor.authorAmalia, Nur
dc.contributor.authorHastuti, Winda
dc.contributor.authorYuniasih, Dwi
dc.contributor.authorRusdiyani, Efi
dc.date.accessioned2019-01-09T07:03:22Z
dc.date.available2019-01-09T07:03:22Z
dc.date.issued2018-12
dc.identifier.citationAtien N. Chamidah. 2010. “Pelatihan Layanan Komprehensif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusif”. Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pengetahuan, Universitas Negeri Yogyakarta. American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders (4th ed., text rev.). Washington, DC: Author. Arini, et. al. (2017). The Use Of Comic As A Learning Aid To Improve Learning Interest Of Slow learner Student. European Journal of Special Education Research, 2(1), 71- 78. Asim et al. (2015). Down syndrome: an insight of the disease. Journal of Biomedical Science, 22(41), 2-9. Aviana, Ria & Fitria Fatichatul Hidayah. (2015). Pengaruh Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa terhadap Daya Pemahaman Materi Pada Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 2 Batang. Jurnal Pendidikan Sains, 3(1), 30-33. Cooter, K. S., Cooter, R. B. Jr. (2004). One size doesn’t fit all: Slow learners in the reading classroom. The Reading Teacher. 57(7), 680-684. Batchu, S. (2011). Slow learners: Identifying Them and Taking Remedial Steps. Retrieved January, 2016 from http://parentedge.in/wpcontent/uploads/2013/02/Handling-Slow- Learners-Different-Strokes-Issue-3.pdf Budiyanto. (2005). Pengantar Pendidikan Inklusif Berbasis Budaya Lokal. Jakarta: Depdiknas. Fernandez, Naomi & James W. Hynes. (2016). The Efficacy of Pullout Programs in Elementary Schools: Making it Work. The Journal of Multidisciplinary Graduate Research, (2)3, 32- 47. Fisher, Mary & Meyer, Luanna H. (2002). Development and Social Competence after Two Years for Students Enrolled in Inclusive and Self-Contained Educational Programs. Research and Practice for Persons with Severe Disabilities, 27(3) 15-174. Florian, Leni. (2008). Special or Inclusive Education: Future Trends. British Journal of Special Education. 35 (4), 202-208. Friend, M. P., & Bursuck, W. D. (2006). Including students with special needs: A practical guide for classroom teachers. Boston: Pearson/Allyn and Bacon. Gavin Reid. 2005. Dyslexia and Inclusion; Classroom Approaches for Assesment, Teaching and Learning. London: David Fulton Publisher. Hananto, dkk. (2009). Pengaruh Kebisingan Lalu Lintas terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran. Bandung. Indonesia: Fakultas Teknik Universitas Pendidikan Indonesia. Hurt, J. M. (2012). A comparison of inclusion and pullout programs on student achievement for students with disabilities (Doctoral dissertation). Retrieved from http://dc.etsu.edu/etd/1487. Kustawan, Deddy & Hermawan, Budi. (2013). Model Implementasi Pendidikan Inklusif Raman Anak. Jakarta: Luxima. Mardini, Siyam. (2016). Meningkatkan Minat Belajar Anak Berkebutuhan Khusus di Kelas Reguler Melalui Model Pull Out di SD N Giwangan Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 2(1), 23-35. Mahmudah. (2016). Manajemen Pembelajaran Kelas Inklusi di SD Negeri 7 Sidokumpul Gresik, e-journal-unesa, 1(1), 1-9. Martin, Grant. (2008). Terapi Untuk Anak ADHD, Anak Hiperaktif, Sulit Konsentrasi, Tidak Aktif, Kurang Perhatian dll. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. Martin, R. & Martin, W. (1968). Methods and psychology of teaching the slow learner. Retrieved September 2018 from http://eric.ed.gov/?id=ED016727. Miles, Mattew B. dan Amichael Huberman. (2007). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohisi. Jakarta: Universitas Indonesia. Mitchell, D. (2008). What Really Works in Special and Inclusive Education Using evidencebased teaching Strategies. Abingdon, Oxon: Routledge. Mudjito, dkk. (2014). Pendidikan Layanan Khusus. Jakarta: Baduose Media. Nevid, S., dkk. (2005). Psikologi Abnormal. Erlangga Perdana, T.I., & Wahyudi, V. (2005). Menemukan Sekolah yang Membebaskan: Perjalanan Menggapai Sekolah yang Mendidik Anak Menjadi Manusia Berkarakter. Depok: Kawan Pustaka. Peters, Jeremy. (1999). What is Inclusion?. The Review: A Journal of Undergraduate Student Research, 2(5), 5-21. Renawati, dkk. (2017). Interaksi Sosial Anak Down Syndrome Dengan Lingkungan Sosial. Jurnal Penelitian & PKM, 4(2), 129 – 389. Rosilawati, Ina. (2013). Trik Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Inklusif. Yogyakarta: Familia. Rusdiyanto. (2011). Manajemen Pembelajaran Outdoor dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Sekolah di SMP Sekolah Alam Ar-Ridho Semarang. Skripsi. UIN Walisongo. Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Depok: Raja Grafindo Persada. Sachs, Naomi & Vincenta, Tara. (2011). Outdoor Environments for Children With Autism and Special Needs, 9(1) Retrieved from https://www.informedesign.org/ Salim, Abdul. (2010). Pengembangan Model Modifikasi Kurikulum Sekolah Inklusif Berbasis Kebutuhan Individu Peserta Didik. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, (16), Edisi Khusus I. Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan. Jakarta: Kencana. Subini, Nini. (2014). Pengembangan Pendidikan Inklusi Berbasis Potensi. Yogyakarta: Maxima. Sudjana, Nana. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiarmin. (2007). Bahan Ajar Anak dengan ADHD. Retrieved from http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195405271987 031- MOHAMAD_SUGIARMIN/ADHD.pdf Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Sunardi. (2005). Kecenderungan dalam Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Dikti. Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Tausan, Liana. (2013). “Education for All” – A Dimension of Education in the 3rd Millennium, Procedia - Social and Behavioral Sciences, 82, 319 – 324. Trianto. (2010). Mendesain model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. Uno, Hamzah B. (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara Vasudevan, A. (2017). Slow learners – Causes, problems and educational programmes. International Journal of Applied Research, 3(12), 308-313. Vaughn, Bos & Schumm. (2000). Adaptive Mainstreaming, NY: John Wile. Warnemuende, C. (2008). Helping parents help the slow learner. Principal. 87(3), 32-35.id_ID
dc.identifier.isbn978-602-70471-3-6
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10570
dc.description.abstractPendidikan Inklusi Indonesia yang telah dideklarasikan semenjak tahun 2004 di Bandung menjadi batu loncatan untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi semua anak. Namun, masih banyak sekolah dasar yang mempromosikan sekolah mereka sebagai sekolah inklusi yang belum memiliki kurikulum khusus untuk pembelajaran di kelas. Seringkali kelas yang memiliki siswa berkebutuhan khusus menjalankan program reguler, tanpa adanya guru pendamping bagi siswa ABK dan hanya ada guru kelas saja. Guru pendamping di beberapa sekolah juga masih terbatas dan tidak setiap hari mendampingi siswa yang membutuhkan. Di lain pihak, siswa inklusi yang seringkali terabaikan yaitu siswa yang lamban belajar. Siswa dengan karakter tersebut, tidak mudah dikenali dan biasanya tertutup serta memiliki kepercayaan diri yang rendah. Keluarga maupun pihak sekolah tidak jarang memberi label ‘malas’ atau ‘bodoh’ terhadap siswa yang mungkin merupakan siswa slow learner. Bentuk penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik siswa slow learner agar lebih mudah dikenali, model-model pembelajaran inklusi untuk siswa slow learner dan implemetasinya dalam pembelajaran di SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari Surakarta.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional Pendidikan 2018id_ID
dc.subjectslow learnerid_ID
dc.subjectinklusiid_ID
dc.subjectmodel pembelajaranid_ID
dc.titleManajemen Model Pembelajaran Inklusi bagi Siswa Slow Learner di SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari Surakartaid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record