dc.description.abstract | Tingginya tingkat urbanisasi di Indonesia setiap tahunnya berimplikasi pada meningkatnya jumlah
penduduk di perkotaan mengakibatkan semakin tinggi pula kebutuhan akan perumahan dan
permukiman. Selain itu, menyebabkan berkembangnya suatu permukiman kumuh baik itu legal
ataupun illegal di daerah-daerah pinggiran kota satelit. Purwogodo salah satu kampung di
Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo merupakan area industri rumah tangga penghasil tahu
yang telah terindifikasi sebagai kawasan kumuh. Peningkatan industri rumah tangga penghasil tahu
di Purwogondo secara sporadis diikuti dengan berkembangnya peternakan babi yang berdampak
pada penyebab kerusakan dan pencemaran lingkungan, sehingga terjadi pro dan kontra masyarakat
merupakan potensi sekaligus tantangan untuk pengembangan kampung. Penelitian ini bertujuan
mencermati kembali parameter yang berkaitan dengan tingkat kekumuhan di Purwogondo sebagai
tahap awal dalam strategi pengembangan kampung industri rumah penghasil tahu yang berbasis
lingkungan dan masyarakat. Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis deskriptif, survei
dan studi kepustakaan. Data sekunder didapat melalui studi kepustakaan, mengumpulkan dokumen
data demografi dan statistik. Sedangkan data primer didapat dengan cara survei secara langsung
menggambarkan kondisi faktual di lapangan dengan objek penelitian adalah kawasan Desa
Purwogondo, RT 05 dan 06, RW 01.Hasil penelitian ini menjadi acuan dalam menyusun skenario
pengembangan kawasan Purwogondo sebagai contoh pengembangan kampung industri rumah
tangga penghasil tahu yang berbasis lingkungan dan masyarakat maka diperlukan strategi
pemberdayaan masyarakat dan penataan lingkungan | id_ID |